JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Ternyata di Kawasan Wisata Geopark Silokek, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, terdapat batuan tua yang berumur 359 juta tahun, yang terdiri dari Kelompok Batu Gamping (Karst), Batuan Sendimen, Batuan Metamorf dan Intrusi Granit.
Hal ini disampaikan oleh Ahli Geologi dari Dinas ESDM Sumatera Barat yang tergabung dalam Tim Geopark Ranah Minang, Dian Hadiyansyah ST, MT pada saat menjadi Narasumber dalam acara Penyusunan Master Plan Geopark Silokek, di Imelda Hotel Waterpark Convention Center dari Jum’at hingga Senin (6 s/d 9/7/2018) beberapa waktu yang lalu.
Dihadapan Sekretaris Daerah, Zefnihan, AP, M.Si dan Tim dari Geopark Ranah Minang lainnya terdiri dari Dr. Ir. Febrin Anas Ismail, MT, Dr. Fauzan, ST. MSc.Eng, Prof. Dr. Ir. Abdul Hakam, MT, Dr. Drs.Tesri Maideliza, M.Si, M.Sc, Dr. Bayu Martanto Adji, ST, MT, Ahmad Fadhly, ST, MT dan peserta lainnya.
Dian menyampaikan, kawasan rencana pengembangan geopark Silokek Kabupaten Sijunjung secara geologi memiliki potensi yang luar biasa karena telah melewati 3 (tiga) Era dalam Skala Waktu Geologi, yang tercermin dalam susunan batuan yang membentuk kawasan.
Dijelaskanya bahwa batuan tertua di kawasan ini berumur 359 juta tahun yang lalu terdiri dari kelompok batu gamping (karst), batuan sedimen, batuan metamorf dan intrusi granit. “Keanekaragaman batuan ini bisa menjadi icon untuk Silokek sehingga kawasan ini tidak kalah dengan Geopark Nasional Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” ucapnya.
Potensi geologi yang tak kalah menariknya di Silokek adalah tebing vertikal karst elok (tinggi lebih 70 meter) sebagai hasil dari proses geologi patahan (tectonic fault) dengan jejak-jejak patahan yang masih terekam dengan baik menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi oleh setiap lapisan wisatawan mulai dari masyarakat awam sampai dengan para peneliti kebumian,” sambung Dian. Andi