Menteri Desa PDTT akan “Tunggui” Munas Forum Bumdes Indonesia hingga Tuntas

JURNAL SUMBAR | Padang – Musyawarah Nasional (Munas) pertama Forum Bumdes Indonesia 2018 di Padang, Sumatera Barat, akhirnya dikonsentrasikan di Padang secara penuh.

“Agenda di Painan dipindahkan ke Padang, kecuali kunjungan ke Bumnag Mandeh Tarusan Jaya, Tarusan, di Kabupaten Pesisir Selatan,” kata Ketua Forum Bumdes Sumatera Barat F. Ferdi Datuk Dinagari, menjawab Rakyat Sumbar, di Padang, kemarin.

Ia menyebutkan, pada jadwal yang direncanakan sebelumnya, setelah pembukaan, sidang-sidang komisi dan diskusi tematik, dilaksanakan di Padang. Besoknya, Selasa (28/8), semua peserta berkunjung ke Tarusan. Tak hanya sekadar mendatangi Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh, tetapi juga melihat secara detail bisnis yang dikelola Bumnag Mandeh Tarusan Jaya, Tarusan. Malamnya diisi dengan hiburan.

“Semua agenda di Padang dipadatkan, lalu hiburan dan deklarasi Forum Bumdes Indonesia yang semula direncanakan di Painan, dipindahkan ke Padang. Dilaksanakan Senin malam,” kata Ernawati sembari menyebutkan, agenda di Bumnag Mandeh Tarusan Jaya, tetap dilaksanakan sesuai jadwal.

Seiring dipindahkan beberapa agenda di Painan ke Padang, maka setelah kunjungan ke Bumnag Mandeh Tarusan Jaya, semua peserta Munas Forum Bumdes Indonesia akan dibawa menikmati wisata di kawasan wisata bahari terpadu tersebut.

Selama Munas tersebut, dijadwalkan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo akan menghadiri secara penuh. “Pak Eko akan mengawal secara penuh pelaksanaan Munas tersebut,” kata Ketua Panitia Munas Forum Bumdes Indonesia Dra. Ernawati M.Pd, Phd.

Ia menyebutkan, saat ini panitia merapikan hal-hal kecil yang dikuatirkan mengganggu kelancaran acara. Secara umum, persiapan sudah oke. Sudah mencapai sembilan puluhan persen.

Langkah merapikan dimaksud, terkait dengan tekad panitia agar agenda Munas kali ini benar-benar mencapai hasil maksimal, sesuai harapan dan perencanaan. Hal tersebut bukan tanpa alasan.

Rencananya, agenda Munas akan dihadiri sekitar 3.000 peserta. Mereka terdiri dari pengurus Bumdes se-Indonesia, perwakilan Bumdes se-Indonesia, Pengelola Bumdes dan Bumnag di Sumbar, walinagari se-Sumbar dan mahasiswa yang memiliki perhatian kepada nagari mau pun Bumdes serta mau mengabdi di nagari.

Pada bagian lain, Ketua Forum Bumdes Sumbar F Ferdi Datuk Dinagari menyebutkan, pada Munas kali ini, berbagai agenda sudah disiapkan. Usai dibuka Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, dilanjutkan dengan Seminar Talkshow, mengangkat tema; Mengembangkan BUMDes Sebagai Pilar Ekonomi Nasional. Menghadirkan narasumber Prof. Gunawan Sumudiningrat (Dashbord Ekonomika Kerakyatan UGM), Dr. Rochadi Tawaf (Advicer Metri), Anita (Direktur PT. MBN), Nugroho Setijo Negoro (Direktur PUED-Kemendesa), dipandu moderator Drs. Ahmad Hamdani, MM.

Agenda berikutnya, diskusi tematik dengan tema Berbeda, Bekerjasama untuk Kedaulatan Ekonomi Desa. Ada lima klaster usaha Bumdes yang difokuskan.

Diantaranya, Bisnis Sosial yang meliputi layanan dasar berupa sampah, air bersih dan listrik. Menghadirkan Ton Martono, Direktur BUMDes Karangrejek, mengangkat materi Mengubah Masalah Menjadi Berkah.

Materi kedua, perdagangan yang meliputi hasil pertanian, perikanan, perkebunan, Sumber Daya Alam, pasar desa dan Bumdes Mart, menghadirkan Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani. Tema yang diusungnya, Perdagangan Gerbang Desa Menuju Kedaulan Ekonomi Desa. Dari pengolahan produk, dalam bentuk produk unggulan desa, pengolahan hasil pertanian, perikanan, perkebunan, Sumber Daya Alam dengan narasumber Ivanovic, PIC Prudes & Prukades Kemendesa PDTT. Materi yang disampaikannya, Pengembangan Olahan Prudes dan Prukades dalam memajukan Usaha Bumdes.

Selanjutnya berkaitan dengan wisata desa, berupa wisata alam dan wisata budaya. Narasumber, Tetty Desiarty S. Arianto, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradidi dan Budaya, dengan tema Wisata Desa Berbasis Kearifan lokal.

Berkaitan dengan jasa keuangan dan non keuangan, akan menghadirkan Eko Arianto, dari Arianto, Otoritas Jasa Keuangan. Setelah itu, dilanjutkan dengan sidang-sidang komisi, meliputi Komisi Kelembagaan, Komisi Pelaku Bumdes, Komisi Akademisi, Komisi Bisnis dan Komisi Pemerhati, Pendamping dan Media.

Muara dari kegiatan ini, kata H. Febby Datuk Bangso, diharapkan memberikan tambahan wawasan dan pemahaman bagi pengelola Bumdes atau Bumnag serta kepala desa (walinagari).

“Bumdes adalah kekuatan baru perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Mensejahterakan masyarakat desa, sama halnya dengan mensejahterakan masyarakat Indonesia yang dimulai dari desa,” kata tokoh muda asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Datuk Febby menyebutkan, melalui Bumdes, masyarakat desa diajak untuk mandiri secara ekonomi, sehingga desa tidak lagi tergantung pada pendanaan dari luar. Disejumlah desa, kehadiran Bumdes terbukti telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kontribusi PADes yang tidak sedikit. PADes digunakan untuk membangun sarana dan prasarana.

Ia juga membeberkan fakta, Bumdes tidak berorientasi pada profit semata, tetapi lebih berpikir dan memberikan capaian pada benefid oriented. Bumdes menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Senada dengan Datuk Febby, sapaan H. Febby Datuk Bangso, Ernawati yang juga Dekan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang mengharapkan, capaian-capaian terbaik dari Bumdes yang ada hendaknya menjadi acuan bagi untuk bisa memposisikan Bumnag lain juga lebih baik. Rilis

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.