Selamat Datang Kadin Sumbar

Alhamdulilllah, setelah sempat satu tahun tidak dilantik, akhirnya Kepengurusan Kadinda Sumbar dibawah kepemimpinan H. Ramal Saleh, yang juga Ketua PKDP Sumbar, kelahiran Sungai Sariak, Padang Pariaman, Senin 17 September 2018 akan dilantik Ketum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani, bertempat di Hotel Kryad, Padang.

Satu catatan penting, struktur kepengurusan Kadin Sumbar periode 2017 – 2022 ditambah dengan jabatan Dewan Kehormatan, yang diisi oleh S. Budi Syukur, yang notabene seteru Ramal Saleh pada musda tahun lalu. Perseteruan keduanya sempat masuk pengadilan Padang, dan senen ini keduanya akan dilantik bersama Dewan Penasihat dan Dewan Pertimbangan Kadinda Sumbar serta jajarannya.

Organisasi kadin sejak berdiri sampai hari ini memang tidak lepas dari badai dan terpaan perpecahan. Ada banyak sebab yang menjadi pemicu. Salah satunya adalah, soal dominasi kelompok dari dalam internal kadin. Sering hal ini, meluas sampai ke tingkat kabupaten dan kota.

Perseteruan di tingkat elit kadin, tak lebih soal gengsi kelompok, kepentingan bisnis, dan terakhir akibat kepentingan politik. Dulu, di era kepemimpinan sepuh, isu politik dengan cepat diberangus para elit, dan tak sampai memecah belah kadin.

Tetapi hari ini, saat politik sudah mau jadi raja, bukan mustahil bisa memecah belah kadin. Sebab, kursi ketua kadin memang empuk, dan orang cenderung mengkaitkannya dengan jabatan dan hubungan enak dengan kekuasaan.

Sejatinya kadin sebagai lembaga naungan perusahaan dan pengusaha, tetap sajalah berdiri di posisinya sebagai lembaga yang melahirkan regulasi dunia usaha.

Jangan pernah mau masuk menjadi salah satu instrumen politik. Jika itu terjadi, maka selamat tinggal kadin. Pengusaha akan mencari jalannya sendiri untuk menata masa depannya.

Kini, kita ucapkan selamat datang kepada Ķadin Sumbar. Para pengusaha lemah, kecil, menengah dan besar di Sumbar menunggu sentuhan tangan Pengurus Kadin Sumbar. Dapatkah Kadin Sumbar memberi stimulan bagi pergerakan dan dinamisasi perusahaan dan perekonomian Sumbar lima tahun ke depan.

Persyaratan menjadi organisasi perusahaan bertujuan menciptakan pertumbuhan dan dinamika bisnis adalah, memahami realita dan kondisi perusahaan dan bisnis di tempat organisasi itu berada.

Kadinda Sumbar bersama jajarannya di kab kota harus bisa duduk bersama gubernur, bupati dan walikota serta forum Rektor Perguruan Tinggi di Sumbar untuk membahas, merumuskan bentukan ekonomi daerah ini mau dibawa kemana pasca perubahan manajemen PT Semen Padang dan PT Bukit Asam, ombilin.

Cetak biru perekonomian Sumbar harus diperbaharui, apakah tetap dengan pilihan ekonomi berbasis pertanian, perkebunan, kelautan, atau berpindah ke sektor lainnya. Dan apakah polanya masih bersifat keseimbangan pendapatan atau praktik bebas.

Daerah tidak bisa tumbuh tanpa direncanakan. Mengandalkan dukungan industri semen dan batubara serta APBD Sumbar, kab dan kota, ternyata sudah terbukti tidak mampu mengangkat daya saing daerah ini. Kita selalu terlambat untuk bisa berlari kencang. Subtitusi ekonomi perlu dirancang untuk mendorong munculnya kawasan ekonomi baru.

Jika perlu dukungan kebijakan ekonomi nasional dalam bentuk kawasan ekonomi khusus atau pilihan lain, silahkan bahas dan ajukan ke DPRRI dan presiden.

Para pengurus Kadinda Sumbar harus bisa membuka mata dan telinga tentang positioning daya saing daerah Sumbar. Jangan anggap remeh rating daya saing itu. Sebab itu terkait dengan animo dan minat pengusaha dan lembaga bisnis di luar untuk datang dan menjalin kerjasama ekonomi dan bisnis ke Sumbar.

Saya punya harapan besar tentang masa depan Sumbar. Kita punya lahan lumayan luas, alam yang indah, uda dan uni yang gagah dan cantik. Masak sich tidak mampu merekayasa positif pertumbuhan ekonomi daerahnya. Sementara manteman lain di propinsi tetangga sudah berada di posisi on the track.

Semoga pelantikan Pengurus Kadinda Sumbar yang juga diisi dengan rapat kerja kadin dan Rapimprop bisa melahirkan embrio cetak biru perekonomian baru Sumbar yang akan menjadi inspirasi pertumbuhan perekonomian Sumbar di masa depan.

Bravo Kadin Sumbar. (Penulis adalah wartawan ekonomi di Sumbar)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.