Prestasi dan Capaian Kabupaten Solok di Bawah Komando Epyardi Asda

Catatan Puti Lona

Banyak orang yang bertanya atau pura-pura bertanya tentang prestasi dan capaian Kabupaten Solok di bawah kepemimpinan Epyardi Asda sebagai bupati. Maka, artikel ini ditulis khusus untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jadi, jangan kaget jika isi artikel ini hanya berisi keberhasilan Pemkab Solok dan Kabupaten Solok di bawah komando Epyardi.

Ketika Epyardi dilantik menjadi bupati pada 26 April 2021, Kabupaten Solok termasuk daerah yang dilanda pandemi Covid-19. Karena itu, dana APBD-nya difokuskan untuk menghadapi pandemi hingga 2022. Karena itu, kegiatan pembangunan fisik di daerah tersebut tidak masif karena memang dananya dialihkan ke penanganan pandemi.

Meskipun demikian, Kabupaten Solok pada 2021 dan 2022 menorehkan prestasi, diteruskan pada 2023 hingga 2024. Penghargaan pertama yang diperoleh Kabupaten Solok ialah penghargaan Best Tourism National 2021 dari ASITA (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies). Penghargaan daerah wisata terbaik nasional tersebut diterima Epyardi di aula Kantor Gubernur Sumbar pada 30 September 2021.

Kedua, Pemkab Solok menerima penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi. Penghargaan tersebut diterima Sekda Kabupaten Solok, Medison, di Ruangan Rapat Sekda Kabupaten Solok pada 9 November 2021.

Ketiga, kawasan Geopark Singkarak-Danau Kembar di Kabupaten Solok mendapatkan peringkat pertama kategori Daya Tarik Wisata Unggulan 2021 tingkat Sumbar. Penghargaan tersebut diterima Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Solok, Nasripul Romika, pada malam puncak Festival CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) 2021 di Istana Bung Hatta Bukittinggi, 17 November 2021.

Keempat, penghargaan kategori Pelayanan Prima dan Inovasi Pelayanan Publik tingkat Sumbar tahun 2021 pada 17 November 2021.

Kelima, Pemkab Solok meraih penghargaan Smart City kategori Smart Living dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, dalam acara penutupan Gerakan Menuju Smart City di BSD City Tangerang, 14 Desember 2021. Kabupaten Solok merupakan satu-satunya daerah di Sumbar yang meraih penghargaan kategori Smart Living.

Keenam, Pemkab Solok mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2021, 2022, dan 2023 dari dari Badan Pemeriksa Keuangan, masing-masing pada 27 Mei 2022, 12 Mei 2023, dan 17 Mei 2024.

Ketujuh, Pemkab Solok mendapatkan penghargaan Bebas Frambusia Tingkat Nasional di Lombok Nusa Tenggara Barat. Bupati Solok, Epyardi Asda, menerima sertifikat Penghargaan Frambusia pada Peringatan Hari Malaria Se-Dunia di Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 31 Mei 2022.

Kedelapan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Solok menerima penghargaan dari Bank Indonesia sebagai Pemerintah Daerah Pendukung UMKM Terkolaboratif Wilayah Sumbar Tahun 2022. Penghargaan itu diterima oleh kepala dinas tersebut pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Padang, 30 November 2022.

Kesembilan, Pemkab Solok mendapatkan penghargaan dari Ombudsman Sumbar sebagai Predikat Tertinggi Tingkat Kabupaten di Sumbar tentang Kepatuhan Standar Pelayanan Publik tahun 2022. Bupati Solok, Epyardi Asda, menerima penghargaan tersebut di Kantor Ombudsman Sumbar, 27 Januari 2023.

Kesepuluh, Pemkab Solok mendapatkan penghargan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi atas capaian 100% transformasi pengelola dana bergulir masyaraakat eks PNPM-PMD menjadi badan usaha milik desa bersama LKD, yang bernama Bumdesma Sambilan Nagari Kecamatan X Koto di Atas. Penghargaan tersebut diterima oleh Staf Ahli Bupati, Mulyadi Marcos, di Bintan, Kepulauan Riau, 1 Februari 2023.

Kesebelas, Pemkab Solok mendapatkan penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar atas penurunan prevalensi angka stunting pada 2022. Penghargaan itu diserahkan Kepala BKKBN Sumbar, Fatmawati, kepada Bupati Solok, Epyardi Asda, pada 16 Februari 2023. BKKBN Sumbar juga menobatkan Bupati Solok dan Ketua TP-PKK Kabupaten Solok sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting Kabupaten Solok.
Keduabelas, Bupati Solok, Epyardi Asda, mendapatkan penghargaan Visoner Leaders Of Indonesia dan penghargaan dari kategori Innovator Of The Year In Education 2023 dari Seven Media Asia, Asian Global Council dan Majalah Leader Indonesia pada malam Asia Leaders Award di Trans Resort Bali, 24 Februari 2023. Penghargaan itu diberikan kepada pemimpin inspiratif terbaik Indonesia, yang meliputi kepala daerah, anggota legislatif, perusahaan (swasta), BUMD, dan BUMN. Penghargaan itu diberikan kepada penerima atas penilaian kinerja dan prestasi kepemimpinan dalam melakukan perubahan dan percepatan, serta inovasi baru dalam mewujudkan Indonesia maju, di antaranya leadership, education, impact, marketing, dan innovation di tingkat nasional dan internasional.

Ketigabelas, Pemkab Solok meraih penghargaan terbaik 3 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) tingkat Sumbar pada 29 Oktober 2023 dan pada 26 Oktober 2024. Raihan penghargaan itu diumumkan oleh Otoritas Jasa Keuangan Sumbar.

Keempatbelas, Kabupaten Solok mendapatkan rapor pendidikan tertinggi se-Sumbar atas penilaian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi. Penghargaan tersebut diterima Bupati Solok, Epyardi Asda, menerima penghargaan tersebut dari Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Sumbar, Muslihuddin, di Padang, 30 Oktober 2023.

Kelimabelas, Pemkab Solok mendapatkan Anugerah Meritokrasi 2023 dengan kategori baik dalam penerapan sistem merit dan kualitas pengisian jabatan tinggi pratama dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Bupati Solok, Epyardi Asda, menerima penghargaan anugrah tersebut dari Ketua KASN, Agus Pramusinto, di Kraton Grand Ballroom Yokyakarta Marriott Hotel, 7 Desember 2023.

Keenambelas, Bupati Solok, Epyradi Asda, dan Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Emiko, diangkat sebagai Duta Orang Tua Hebat dalam acara Gebyar Bina Keluarga Balita untuk 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang digelar di Auditorium BKKBN, 12 Desember 2023.

Ketujuhbelas, Kabupaten Solok mendapatkan Piagam Penghargaan Kabupaten/Kota Peduli HAM Tahun 2023. Piagam tersebut diserahkan Kepala Kanwil Kemenkumham Sumbar Haris Sukamto dalam peringatan Hari HAM Se-Dunia ke-75 di Kanwil Kemenkumham Sumbar pada 19 Desember 2023.

Kedelapanbelas, Kabupaten Solok meraih penghargaan Sertifikat Adipura 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Bupati Solok, Epyardi Asda, menerima penghargaan tersebut dari Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, di Gedung Manggala Wanabakti KLHK Jakarta, 5 Maret 2024.

Kesembilanbelas, Desa Wisata Danau Diateh (Danau Diatas) Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, ditetapkan masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 pada 27 Mei 2024 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Keduapuluh, Kabupaten Solok masuk dalam 10 besar tingkat nasional (Perwakilan Sumbar) dalam Expo Pengawasan Intern 2024 yang digelar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan pada 29 Mei 2024.
Keduapuluhsatu, Bupati Solok, Epyardi Asda, menerima penghargaan dari BKKBN pada 26 Juni 2024. Penghargaan tersebut berupa Apresiasi Kampung Keluarga Berkualitas, yang dilaksanakan dalam rangkaian Hari Keluarga Nasional ke-31 tahun 2024 di Semarang.

Keduapuluhdua, Kampung Keluarga Berkualitas Nagari Jawi-Jawi Kabupaten Solok mendapatkan penghargaan terbaik dalam Kolaborasi Wisata Budaya Tingkat Nasional dan juara 3 Tingkat Nasional 2024 kategori kabupaten pada 27 Juni 2024.

Keduapuluhtiga, Pemkab Solok menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN dalam peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31. Penghargaan tersebut diterima Bupati Solok, Epyardi Asda, dari Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, di Jakarta pada 28 Juni 2024. Sementara itu, penghargaan Manggala Karya Kencana untuk Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Emiko, diserahkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Sri Hastuti.

Keduapuluhempat, Kabupaten Solok menjadi juara umum pada Jambore Kader PKK Berprestasi Tingkat Sumbar 2024 di Alahan Panjang Resort, Kabupaten Solok, 18 Juli 2024.

Keduapuluhlima, Bupati Solok, Epyardi Asda, dan Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Emiko, meraih Penghargaan Ayah dan Bunda GenRe Kategori Pengayom dari BKKBN Sumbar pada malam Apresiasi Duta GenRe dan Jambore Ajang Kreativitas Sumbar 2024 di Truntum Hotel Padang, 27 Juli 2024.

*Capaian*
Di samping prestasi, Pemkab Solok di bawah kepemimpinan Epyardi Asda memiliki sejumlah capaian yang tidak dicapai bupati sebelumnya. Di bidang kesehatan, Pemkab Solok berhasil menurunkan angka stunting secara drastis. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia, pada 2021 angka prevalensi stunting di Kabupaten Solok tercatat 40,1 persen. Pada 2022 angka tersebut turun menjadi 24,2 persen. Pada 2023, berdasarkan aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka prevalensi stunting Kabupaten Solok tinggal 12,11 persen. Sementara itu, menurut hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023, prevalensi stunting Kabupaten Solok 25,4 persen.

Pada Oktober 2023 BKKBN menyatakan Kabupaten Solok dan Kabupaten Kendal (Jawa Tengah) sebagai contoh baik dalam menurunkan angka stunting secara drastis. Pada Juni 2024, Bupati Solok, Epyardi, bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Solok, Emiko, meraih penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN karena Pemkab Solok dinilai berpartisipasi aktif menjalankan program pengendalian penduduk, seperti keluarga berencana, percepatan penurunan stunting, dan perencanaan keluarga.

Di bidang pariwisata, Pemkab Solok berhasil memajukan pariwisata kabupaten tersebut. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupanten Solok, pada 2022 hanya ada 44 objek wisata di daerah itu. Pada 2023 jumlahnya naik menjadi 97 objek wisata, lalu naik lagi pada 2024 menjadi 117 objek wisata.

Sementara itu, jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Solok pada 2020, sebelum Epyardi jadi bupati, sebanyak 701.060 orang. Pada 2021, tahun pertama Epyardi memimpin, jumlah kunjungan wisatawan naik menjadi 820.181 orang, kemudian naik lagi pada 2022 menjadi 860.845 orang, dan pada 2023 meningkat lagi menjadi 1 juta orang lebih. Diprediksi jumlah kunjungan wisatawan Kabupaten Solok tahun 2024 meningkat drastis daripada tahun sebelumnya karena jumlah kunjungan wisatawan pada libur Lebaran 2024 (11-20 April) sangat banyak, yaitu 1,331 juta orang. Pada libur Lebaran 2023, jumlahnya hanya 205.636 orang.

Kemajuan pariwisata Kabupaten Solok di bawah kepemimpinan Epyardi, terbukti dengan meningkatnya PAD daerah tersebut dari sektor pariwisata. Berdasarkan data dari dinas terkait, PAD kabupaten itu dari sektor pariwisata pada 2020 sebanyak Rp114,575 juta. Jumlahnya naik naik 35,41 persen pada 2021, yaitu Rp155,147 juta kemudian meningkat lagi pada 2022 menjadi Rp236,937 juta (naik 52,72 persen), lalu naik lagi pada 2023 menjadi Rp324,048 juta (naik 36,77 persen). Tahun 2024 peredaran uang dari sektor pariwisata di Kabupaten Solok diprediksi naik. Pada libur Lebaran 2024 saja, menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, dari kunjungan wisatawan 1,3 juta orang, uang beredar diperkirakan mencapai Rp232 miliar.

Kenaikan pendapatan asli daerah (PAD). Berdasarkan data dari Badan Keuangan Daerah Kabupaten Solok, PAD daerah itu pada 2020 sebanyak Rp70,57 miliar. Pada 2021, tahun pertama Epyardi menjadi bupati, PAD merangkak naik menjadi Rp75,85 miliar lalu naik lagi pada 2022 menjadi Rp86,83 miliar terus naik pada 2023 menjadi Rp91,98 miliar. Data terbaru, per 30 September, PAD pada 2024 naik menjadi Rp111,30 miliar.

Sektor terbesar penyumbang PAD Kabupaten Solok pada 2024 ialah retribusi daerah (Rp52,25 miliar), kemudian pajak daerah (Rp39,95 miliar), lalu lain-lain PAD yang sah (Rp10,68 miliar), dan hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan (Rp8,4 miliar).

Di bidang pelayanan publik, kualitas pelayanan publik Pemkab Solok terus meningkat. Hal itu terbukti dari hasil penilaian kepatuhan Pemkab Solok terhadap kepatuhan standar pelayanan publik dari Ombudsman Sumbar. Pada 2021, tahun pertama Epyardi menjadi bupati, Pemkab Solok mendapatkan nilai 67,79 (zona kuning kategori C). Pada 2022 Pemkab Solok mendapatkan nilai 88,73 (zona hijau dan kategori A). Pada 2023, Pemkab Solok memperoleh nilai 95,08, yang termasuk zona hijau dan kategori A.

Kenaikan dana alokasi khusus (DAK). Berdasarkan data dari Badan Keuangan Daerah Kabupaten Solok, DAK Kabupaten Solok pada 2020 sebesar Rp190,93 miliar. Di bawah kepemimpinan Epyardi, DAK 2021 naik menjadi Rp231,83 miliar, lalu naik pada 2022 menjadi Rp267,76 miliar, terus naik pada 2023 menjadi Rp293,88 miliar, dan pada 2024 Rp330,27 miliar.

Kenaikan signifikan terjadi pada DAK fisik (untuk pembangunan fisik), yaitu Rp45,93 miliar pada 2020 menjadi Rp84,87 miliar pada 2021, naik menjadi Rp97,89 miliar pada 2022, kemudian pada 2023 angkanya sebesar Rp79,48 miliar. Pada 2024 Kabupaten Solok mendapatkan Rp107,59 miliar, yang merupakan DAK fisik terbesar di Sumbar pada 2024.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa cukup banyak prestasi dan capaian yang diperoleh Pemkab Solok, Kabupaten Solok, dan Bupati Solok selama Epyardi Asda menjadi bupati. Prestasi dan capaian tersebut tentu saja hanya akan dipercaya oleh orang yang objektif memberikan penilaian. Namun, bagi orang yang dalam pikirannya hanya ada ketidaksukaan terhadap Epyardi, semua prestasi dan capaian tersebut tentu tidak akan mereka percaya.

Penulis adalah pengamat sosial politik Sumatera Barat.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.