Dikeluhkan Walinagari, Puskesmas Lubuktarok Sijunjung Tolak Layani Pasien

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Tragis dan ironis. Aris seorang staf di kantor Nagari Lalan, Kecamatan Lubuktarok, Kabupaten Sujunjung, Sumatera Barat, hanya bisa pasrah dan berurai air mata ketika ia ditolak berobat di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Lubuktarok.

Tak ayal penolakan tersebut membuat Walinagari Lalan, Martonis meradang dibuatnya atas perlakuan pelayanan kesehatan terhadap stafnya itu.

“Bukan saja ditolak, tapi staf saya yang minta surat rujukan untuk berobat ke rumah sakit juga tak diberi petugas di Pukesmas Lubuktarok itu,” keluh Walinagari Lalan, Martonis pada awak media, pada Kamis (10/1/2019) sehari sesudah kejadian.

“Saya berani bertanggungjawab menyampaikan hal ini dan ini bukan hoax, tapi nyata. Saat itu sekitar jam sebelas lewat sedikit, staf saya yang bernama Aris itu datang ke Puskesmas Lubuktarok dengan kondisi pucat dan raut wajah menguning. Sayangnya, sesampai di Puskesmas pada Rabu (9/1/2019) petugas mengatakan tak bisa melayani karena pasien banyak. Parahnya lagi, minta surat rujukan pun staf saya itu tak dapat,” keluh Walinagari siap bertanggungjawab atas laporannya itu.

Hal itu pun tak ditampik sejumlah petugas yang ada di Puskesmas itu. “Benar ditolak, tapi waktu itu sudah jam setengah dua belas (11.30 WIB-red), dan jumlah pasien juga cukup banyak. Soal surat rujukan juga ada aturan dan tak asal memberi surat rujukan,” ucap petugas yang tak ingin disebutkan jatidirinya itu pada Jumat (11/1/2019).

Epi

Namun semua itu dibantah keras Kepala Puskesmas (Kapus) Lubukrarok, Desventy, STr Keb kepada awak media Jumat (11/1/2019) di ruang kerjanya. “Kami tidak pernah menolak pasien. Emang jam berapa dia sampai dan yang menolak siapa. Ketika itu pasien masih di kantor walinagari dan belum sampai ke Puskesmas. Tidak pernah Puskesmas Lubuktarok menolok pasien,” tegas Kapus Lubuktarok itu menjelaskan.

“Kami bilang ke pak wali saat itu supaya langsung membawa ke puskemas. Ini hanya miskomunikasi aja,” imbuh Kapus itu lagi.

Bahkan Kapus berjanji, Puskesmas Lubuktarok akan memberikan pelayananan terbaik. “Kita siap merobah tingkah laku petugas jika dalam pelayanan kurang memuaskan kami siap untuk berobah,” katanya sembari mengatakan bahwa pada tahun 2017 memang pernah ada pasien yang komplain saat ia baru memulai memimpin di Puskesmas itu.

“Alhamdallah pada di tahun 2018 tidak ada lagi yang komplain. Alhamdallah juga, saat ini kunjungan meningkat hingga 80 pasien sehari, yang dilayani pelayanan umum dengan tenaga medis dokter 1, perawat 3, begitu juga di poli ibu dilayani dua orang bidan dan. Begitu kalau pasien punya masalah konsul ke dokter. Budang pelayanan anak juga durangani dua orang dan KB serta pelayanan untuk ibu juga ditangani dua orang bidan,” tambah Kapus Lubuktarok itu.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Sijunjung, Drg Ezwandra, MSc, pun sempat kaget. “Nanti kita kroscek, nich kebetulan saya di Puskesmas Lubuktarok,” ucapnya pada awak media, Kamis (10/1/2019) via handphone selularnya.

Menyikap hal itu Sekdakab Sijunjung, Zefnihan pun tak menapiknya, masih ada pelayanan kesehatan yang masih belum memuaskan. “Saya juga sudah sering dengar masalah seperti itu terjadi di sejumlah pelayanan kesehatan di daerah ini. Mungkin petugasnya sudah lama bertugas dan perlu penyegaran dan rotasi,” kata Zefnihan pada awak media, Kamis (10/1/2019) malam. saptarius

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.