JURNAL SUMBAR | Payakumbuh – Program Randang Mendunia yang dicetuskan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh sepertinya selangkah lagi akan terealisasi. Para pelaku IKM dan UKM yang bergelut di Kota Payakumbuh diperkuat langsung oleh Kementerian Perindustrian dan Kemenko Perekonomian RI melalui acara Bimbingan Teknis Manajemen Usaha Untuk IKM dan UKM se-Kota Payakumbuh di Aula Lantai III, Kantor Balaikota Payakumbuh, Rabu (13/03/2019).
Acara yang digagas oleh Pemko Payakumbuh bersama Bank BNI ini juga mendatangkan BPOM Pusat, Kementerian Keuangan dan Diroktorat Jendral Pajak wilayah Sumbar dan Jambi. Dalam acara ini, sebanyak 50 pelaku Usaha Kecil Menengah yang berkonsentrasi pada Randang ini diberikan pemahaman dan pengetahuan soal usaha Randang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Wal Asri mengatakan program besar Pemko Payakumbuh memasukkan Randang ke seluruh pelosok dunia ini juga masuk menjadi program kerja Kementerian Perindustrian RI. Jadi, dari Payakumbuh salah satu kekayaan kuliner dan budaya Indonesia telah diselamatkan dan menjadi Hak Paten Ibu Pertiwi.
“Jadi bapak dan ibuk pelaku IKM dan UKM di Kota Payakumbuh yang duduk di ruangan ini, kalianlah pahlawan bagi Ibu Pertiwi yang akan menyelamatkan kekayaan kuliner dan budaya Randang dari klaim negara asing di kemudian hari. Program Randang ini tidak hanya program Pemko Payakumbuh, tetapi sudah menjadi program Kementerian Perindustrian RI,” kata Wal Asri dalam kata sambutannya.
Wal Asri juga mengatakan dengan menggandeng beberapa kemeterian RI dan BNI, pelaku UKM Randang dijamin aman dalam berinvestasi dan memproduksi Randang. Pasalnya, dukungan dan sokongan dari pemerintah pusat akan banyak membantu pelaku UKM baik dari segi modal, pemasaran, relasi dan administras.
“Jika pelaku UKM fokus dan serius dalam mengelola Randang nantinya, insya allah akan menadapatkan keuntungan yang besar dan juga meningkatkan perekonomian masyarakat Payakumbuh,” ujar Wal Asri.
Sementara itu,Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz mengatakan acara bimbingan teknis yang dibuat oleh Pemko Payakumbuh dengan menggandeng BNI ini dalam upaya memberikan pemahaman dan pengetahuan pelaku UKM bagaimana skenario usaha Randang ini dari produksi hingga eksport. Termasuk mengenal aturan dan prosedur bisnis yang sedang berlaku di Indonesia.
“Jadi ini bentuk upaya Pemko Payakumbuh untuk memperkuat pelaku UKM di Payakumbuh yang akan berkecimpung dalam usaha Randang. Jadi apa yang diberikan oleh pemateri dari beberapa Kementerian dan BPOM pusat, harap diserap dan dilaksanakan secara maksimal,” kata Erwin Yunaz.
Sentral Randang yang akan menjadi pusat produksi dan pengolahan randang sebentar lagi akan beroperasi setelah seluruh peralatan yang dipesan datang. Sedangkan pelaku UKM diharapkan mempersiapkan diri sedini mungkin untuk bisa action. Pasalnya, akan bersaing dengan pebisnis internasional yang sudah menerapkan sisten industri bisnis terbuka.
“Jadi sebentar lagi kita semua akan action. Selangkah lagi kita akan bersaing dengan dunia internasional yang sudah menerapkan industri bisnis terbuka. Jadi perkuat pengetahuan kita dengan materi-materi yang diberikan oleh beberapa kementerian ini,” katanya. (Ridho)