Orasi Ilmiah Dubes RI untuk Ethiopia, UNP Temukan Peluang Kerja Sama di Bidang Pendidikan

JURNAL SUMBAR | Padang – Seribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) mengikuti orasi ilmiah yang disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Demokratik Federal Ethiopia, merangkap Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur, di Auditorium Kampus, Jumat (30/8) siang.

Tema yang disampaikan Alumni UNP itu, tentang peluang kerjasama di bidang pendidikan antara Indonesia dengan Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika.
“Orasi ilmiah ini terbagi dua sesi,” ucap Al Busyra Basnur, putra asli Payakumbuh ini mengawali orasi ilmiahnya.

Di sesi pertama Al begitu sapaan akrabnya menceritakan tentang perjuangan hidupnya, yang harus hidup mandiri selepas tamat SD.
“Saya orang kampung dan sangat kampung. Selepas mengenyam pendidikan Sekolah Dasar saya ‘diusir’ dari rumah. Karena jarak tempuh dan kondisi jalan yang penuh lobang dari rumah saya ke SMP cukup jauh. Akhirnya saya harus merantau. Tujuan mereka menyuruh saya merantau supaya bisa hidup mandiri,” kenang Al lagi.

Ia bercerita kalau semasa SMP itu pula Al remaja mulai menulis. Tulisan pertamanya terbit di salah satu harian ternama di Sumatera Barat. “Itu tentang kisah saya mengikuti jambore di Padang Besi. Dan ada honornya pula. Menulis dan membaca dua hal yang masih saya lakoni sekarang,” kata Al memotivasi para mahasiswa untuk gemar membaca dan menulis.

Pada kesempatan itu pula, Al mengenalkan tentang Republik Demokratik Federal Ethiopia, Djibouti Uni Afrika kepada mahasiswa. Sayangnya, diantara mereka masih berfikir kawasan tersebut masih miskin dan kelaparan dimana-mana.

“Tidak. Itu sudah sekian tahun lalu. Kini Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika sudah bangkit dari keterpurukan,” kata Al memperlihatkan gambar-gambar negara tersebut.

Di tambahkan Al, kalau di negara tersebut jalanannya sudah lebih bagus dan mulus, ada gedung-gedung bertingkat hingga sudah banyak generasi milenial yang mendunia.

Epi

“Jangan khawatir, sebab di sekolah menengah, bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar mereka. Untuk itu kuasai bahasa Inggris. Kini pandai Bahasa Inggris bukanlah suatu prestasi, tetapi kebutuhan. Kalau dapat kuasai satu lagi bahasa asing, seperti Jerman ataupun China,” tegasnya.

Disamping itu, Al juga berbicara tentang peluang kerjasama dibidang pendidikan. Dikatakannya, tahun depan, akan ada mahasiswa Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika yang belajar di Universitas Negeri Padang.

“Saya sangat mengapresiasi sekali komitmen dari Rektor UNP yang memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa dari Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika. Insya allah akan teralisasi tahun depan,” janji Al.

Melihat komitmen dari Rektor UNP, Al pun menawarkan kalau ada mahasiswa yang mendapatkan program beasiswa di Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, dipersilahkan menginap di rumahnya.

Bak gayung bersambut, Rektor UNP, Prof Ganefri pun melihat, ini merupakan pintu masuk dan peluang UNP menuju Universitas Internasional. Setelah sebelumnya, ada mahasiswa dari Myamar, Singapura, Thailand dan Malaysia yang mendapatkan beasiswa belajar di UNP.

“Ini merupakan pintu masuk menuju Afrika. Mendorong bagaimana meningkatkan jumlah mahasiswa asing di UNP. Yang kita sasar adalah Negara Afrika. Mengingat kondisi ekonomi Indonesia dan Afrika lebih baik. Kemudian kita ingin memperkenalkan lebih luas Sumatera Barat melalui UNP ini. Agar mereka bisa mengirim mahasiwa untuk belajar ke kampus kita,” jelasnya.

Di UNP tersedia 15 program studi internasional class. Kesempatan tiga orang per prodi. “Alhamdullilah UNP sudah terkenal di kancah Internasional. Ada empat prodi yang di akreditasi secara Internasional,” jelasnya. (Humas UNP)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.