JURNAL SUMBAR Dharmasraya – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya, Darisman, S.Si., MM termasuk dalam deretan pimpinan OPD yang jeli dan cepat tanggap. Paling tidak, hal itu diperlihatkan melalui kebijakannya untuk mendorong pengembangan tanaman nenas dan salak di Nagari Kurnia Selatan, Kecamatan Sungai Rumbai. Pengembangan tanaman nenas dan salak ini punya prospek bagus, lantaran tidak beberapa lama lagi, Kabupaten Dharmasraya bakal menjadi destinasi wisata baru di Sumbar.
Dalam analisa Darisman, keberadaan Islamic Center dan RSUD Sungai Dareh akan menjadi destinasi wisata baru di Dharmasraya. Apalagi Pemkab kini tengah menggiatkan pelaksanaan pesta budaya tahunan Festival Pamalayu dan juga tengah merancang pembangunan rumah gadang terbesar di Sumbar, dipastikan Kabupaten yang terletak di kawasan segitiga emas itu akan menjadi destinasi wisata baru.
“Dengan adanya berbagai proyek strategis daerah, saya memperkirakan Dharmasraya bakal banyak mendapat kunjungan wisata, terutama lokal. Nah ini saya baca menjadi sebuah peluang bisnis bagi petani buah buahan, seperti salak, semangka, nenas dan sebagainya. Karena itu, saya sebagai kepala dinas Pertanian mengambil langkah strategis pula. Saya kembangkan tanaman nenas dan salak,” kata Darisman.
Itulah sebabnya, saat menutup sekolah lapang di Nagari Kurnia Selatan, Darisman berpesan kepada petani di sana agar petani jangan hanya mampu menyerap ilmu dan teknologi pertanian saja, tetapi mesti bisa menjadi agen pemerintah dan negara dalam menyampaikan program dan perkembangan pembangunan.
“Saat sekarang ini terlalu banyak informasi positif pemerintah yang di pelintir sehingga menjadi informasi yang menyesatkan bahkan ada yang di putar balikkan,” ujar Kadis Pertanian Dharmasraya Darisman.S.Si.MM dalam acara penutupan Sekolah Lapang ( SL ) untuk petani salak di jorong Koto Mulia, Kanagarian Kurnia Selatan, Kecamatan Sungai Rumbai, Selasa 8 Oktober 2019.
Lebih jauh Darisman menjelaskan bahwa saat ini pemerintah sangat serius dan fokus mengembangkan sektor pertanian, dengan hanya bermodalkan lahan dan kemauan atau tenaga, saat ini sudah bisa bertani, sebagai contoh bantuan replanting sawit yang saat ini lagi gencar-gencarnya di genjot Pemerintah Dharmasraya. Melalui Dinas Pertanian, setiap hektarnya petani di bantu Rp. 25 juta. Dengan uang tersebut petani yang akan meremajakan sawitnya, bisa melaksanakan peremajaan tanpa mengeluarkan uang dan tenaga sedikitpun, semua sudah ditanggung dalam anggaran hibah tersebut.
Contoh lain, jika petani mau bertani salak, atau nenas atau jenis lainnya, maka pemerintah Dharmasraya dibawah kepemimpinan Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan Wakil Bupati Amrizal Dt Rajo Medan akan memberikan batuan bibit gratis, pupuk gratis dan pestisida gratis, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak mau bertani.
Wali Nagari Kurnia Selatan, H. Zainal menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas perhatian pemerintah daerah khususnya sektor bidang pertanian ke nagarinya, dan berharap Dinas Pertanian menjadikan nagarinya sebagai nagari agrowisata.
Pada acara tersebut Kepala Dinas Pertanian Darisman,S.Si.MM atas nama Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan akan memberikan bantuan traktor roda 4 guna membantu masyarakat Nagari Kurnia Selatan yang ingin mengembangkan pertanian salak atau Nenas secara massal. ” Traktor roda 4 tersebut akan diantar dalam minggu ini juga,” kata Darisman.
Siti Farida, salah seorang petani yang hadir diantara puluhan petani salak yang memadati halaman rumah salah seorang petani tempat dilaksanakan acara SL, menyambut dengan suka cita bantuan traktor roda 4 yang diberikan Bupati Dharmasraya melalui Dinas Pertanian Dharmasraya. “Mudah-mudahan traktor ini bisa membantu kami guna pengolahan tanah untuk pengembangan pertanian salak maupun nenas, terima kasih pak Bupati,” kata Siti.humas
editor;saptarius