Jauh Dari Kata Layak, Legislator Lisda Hendrajoni Sayangkan Besaran Tali Asih Relawan Tagana

JURNALSUMBAR | Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI Lisda Hendrajoni, menyayangkan besaran tali asih bagi para relawan Tagana yang dinilai masih jauh dari kata layak. Menurut anggota Fraksi Nasdem tersebut, para relawan lah yang seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih layak, karena langsung turun ke lapangan dengan resiko yang cukup besar saat pasca ataupun terjadi bencana.

“ Kalau melihat gerakan dan kesigapan para relawan TAGANAdi lapangan ini sungguh luar biasa, namun tidak berbanding dengan Sallary mereka yang menyedihkan cuman Rp.250 ribu. Ini kita harap ditingkatkan,” Ujar Lisda saat rapat dengan pendapat bersama Kementrian Sosial dan BNPB di gedung Nusantara II beberapa waktu lalu.

Menurut Lisda, meskipun disebut Relawan, namun mereka sudah memiliki tugas pokok sebagai seorang petugas yang langsung turun ke lapangan saat terjadi bencana dalam situasi apapun.

“ Kalau perlu kita asuransikan (TAGANA). Harusnya kan mereka menyelamatkan diri orang lain yang terkena bencana, namun mereka sendiri belum terselamatkan dalam tanda kutip,” Tuturnya kepada Ranahwarta.com.

Epi

Lisda Hendrajoni menyampaikan Aspirasinya terakit Relawan TAGANA kepada Menteri Sosial Juliari Batubara.

Namun Berdasarkan data kementrian Sosial RI setidaknya Tagana di seluruh Indonesia berjumlah 40.000 personil, dan sudah menghabiskan Rp. 100 Miliar dari anggaran kementrian. Terkait hal tersebut, jika ditingkatkan tentunya akan menambah serapan anggaran yang lebih besar di kementrian, dan berdampak kepada logistik dan anggaran yang lain.

“Untuk tagana sudah kita berikan tali asih Rp.250 ribu, dengan jumlah relawan sebanyak 40.000 orang. Ini sudah menyerap Rp.100 Miliar dari sekita Rp.270 Miliar anggaran di Kementrian. Jika ini ditambah, akan berdampak bagi kegiatan yang lain, karena dianggaran tersebut juga termasuk logistik,” Jawab Mentri Sosial Juliari Batubara dalam RDP tersebut.

Meski demikian, Lisda Hendrajoni berharap ini tetap menjadi perhatian bagi pemerintah. Lisda menegaskan, jika memang tidak bisa dianggarkan untuk tahun ini, maka di tahun mendatang, ini harusnya juga harus di prioritaskan bagi Kementrian Sosial.

“Saya akan terus memperjuangkan, jika tidak dapat terealisasi di tahun ini, maka tahun depan (2021) ini harusnya sudah menjadi prioritas bagi Kementrian Sosial dan Pemerintah, karena ini  juga menyangkut kesejahteraan masyarakat khususnya relawan Tagana,” Tegas Lisda.(R)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.