JURNAL SUMBAR | Jawa Barat – Dilaporkan sebanyak 300 siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) di Sukabumi, Jawa Barat, dinyatakan terpapar virus corona atau Covid-19. Hal itu diketahui setelah para siswa sekolah polisi tersebut menjalani rapid test.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono, menjelaskan kronologi terungkapnya ratusan siswa Setukpa Polri dinyatakan positif Covid-19.
Berawal dari intstruksi Kapolri Jenderal Pol Idham Azis yang meminta agar dilakukan rapid test di Setukpa Lemdikpol Sukabumi. Permintaan itu diajukan setelah ada pemberitaan tentang siswa yang terinfeksi virus corona.
Seperti diketahui, sehari sebelumnya diberitakan 7 siswa dinyatakan positif terjangkit virus corona atau Covid-19. Kini, ketujuh siswa tersebut sudah diisolasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Sesuai perintah Bapak Kapolri, karena sehubungan adanya pemberitaan tentang siswa Setukpa yang ada di Sukabumi ini terjangkit atau positif corona, maka kami cek ke sini,” kata Argo seoerti dilansir Kompas.Com pada Rabu (1/4/2020).
Mendapat instruksi tersebut, pihaknya bersama Kepala SDM Polri dan Kepala Biro Psikologi langsung melakukan pemeriksaan.
“Kita langsung mengecek, mengawasi, melihat, memberikan beberapa arahan-arahan berkaitan dengan siswa tersebut,” ucap Argo.
Menurut dia, seluruh siswa Setukpa sebanyak 1.550 orang telah menjalani pemeriksaan rapid test tersebut. Hasilnya, ada 300 siswa yang terpapar virus corona.
Mereka pun kini tetap berada di Setukpa. Sedangkan, 1.250 siswa lainnya telah diberikan cuti. Namun, tetap diwajibkan menjalani isolasi mandiri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda daerahnya masing-masing dengan pengawasan ketat.
”Dari 300 siswa ini sudah saya lihat, sudah dilakukan langkah-langkah oleh Setukpa dan Pusdokkes Polri dan SDM,” ujar Argo.
Argo menuturkan, langkah pertama yang telah dilakukan yakni dengan menjalani isolasi mandiri. Kemudian, memberikan vitamin C melalui injeksi maupun tablet kepada 300 siswa terpapar.
Selain itu, dilakukan pemeriksaan rontgen, olahraga ringan, dan rutin menjemur diri setiap pukul 10:00 WIB. ”Semua sudah kami lakukan,” tutur Argo.
Argo mengatakan, pada prinsipnya Polri sudah melaksanakan berbagai upaya dan langkah-langkah sesuai protokol dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19.
”Masyarakat di sekitar Setukpa secara khusus tidak perlu khawatir, karena dari 300 siswa ini yang positif rapid test sudah dilakukan langkah-langkah penanganan,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri, Brigjen Musyafa, meyakini hasil rapid test dapat membuktikan bahwa 300 siswa tersebut positif terpapar virus corona.
Namun demikian, menurut Musyafa, perlu diketahui bahwa pelaksanaan rapid test ini hasilnya tidak 100 persen menjamin orang yang diperiksa positif Covid-19.
Walau begitu, 300 siswa tersebut tetap ditangani seperti pasien Covid-19.
“Proses belajar mengajar juga dihentikan dan 300 siswa tersebut diisolasi sesuai penanganan pasien Covid-19,” ujar Musyafa. sumber; kompas.com