Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan saat memberikan sambutan sebelum menuju Kediaman Pasien Positif Covid-19, Beredasarkan Hasil Rapid Test di Nagari Koto Laweh (foto.posmetro)
JURNAL SUMBAR | Dharmasraya – Pasien pertama yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19) di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, merupakan PPT yang merupakan Jemaah Tablig yang baru pulang dari Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dirinya menghadiri Musyawarah Daerah Jemaah Tablig di Makassar beberapa waktu yang lalu. Hal itu diungkapkan jubir Penanganan Covid19 Dharmasraya, dr. Rahmadian seperti dilansir posmetro pada Senin (13/4/2020).
“Benar ada warga kita J (59) warga Nagari Koto Laweh Kecamatan Koto Besar. Awalnya pasien adalah PPT yang pulang Makasar beberapa waktu yang lalu,” ujar dr. Rahmadian seperti dilansir posmetro pada Senin (13/3/2020).
Katanya, pasien J ini dilakukan pemeriksaan berdasarkan hasil rapid test dan hasilnya positif covid19.
Rahmadian menjelaskan bahwa pasien J ini setelah pulang dari Makassar tidak mau melakukan pemeriksaan di Puskesmas terdekat.
Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya, yang juga juru bicara Covid 19, Rahmadian membenarkan hal tersebut. Menurutnya, sejak awal J (59) pulang dari Makassar, pihak tim medis kesehatan Dharmasraya telah menyarankan J ( 59) untuk melakukan cek kesehatan ke puskesmas terdekat atau ke Rumah Sakit ( RS), namun, J menolak.
“Karena J menolak kita lakukan pemeriksaan dengan Rapid test, dan hari ini Senin ( 14/4/2020) hasilnya keluar dan J dinyatakan positif Covid 19,” terang Rahmadian saat dikonfirmasi awak media, Senin (13/4/2020).
katanya, pasien tidak memiliki gejala-gejala pasien covid19.
“Bisa dikatakan pasien dikategorikan Orang Tanpa Gejala (OTG). Namun akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
Lanjut Rahmadian, hari ini, Senin (13/4) Bupati Sutan Riska, Tim Gugus Covid 19 Dharmasraya langsung ke rumah pasien guna melihat kondisinya serta melakukan berbagai upaya penanganan lebih lanjut.
” Yang jelas kita akan melakukan yang terbaik bagi pasien dan keluarganya,” terang Rahmadian.
Kata Rahmadian, untuk saat ini pasien dikarantina atau isolasi mandiri dikediamannnya, dan dilakukan penyemprotan desinfektan diareal kediaman pasien.
“Nah untuk mencegah penyebarannya kita lakukan isolasi mandiri. Yang paling penting adalah kita menciptakan kenyamanan bagi pasien, keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kita sama- sama berdoa semoga pasien bisa melewati ini, dan kembali sehat,” pungkasnya. sumber; posmetrosumbar