JURNAL SUMBAR | Padang — Salah satu pekerjaan rumah yang tidak tuntas ditangani Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof Ganefri terkait dengan penyaluran bantuan “Minang Peduli Gempa Palu dan Donggala”. Rektor Prof Ganefri saat dikonfirmasi membisu atau bungkam saja.
Pada penggalangan dana kemanusiaan, Ganefri membuka rekening Minang Peduli Palu di Bank BRI, BNI dan Bank Nagari Capem UNP. Karena itu Ossie Gumanti Dt Gambero Sati, Ketua Umum Lidik Krimsus RI berupaya mengkalirifikasi terkait dana kemanusiaan ini.
Salah satu upaya yang dilakukan LSM Lidik Krimsus RI adalah menghubungi Ganefri, namun setiap kali dihubungi Ossie Gumanti, alasan Ganefri dirinya sedang berada di Jakarta, dan upaya lain sampai saat ini belum berhasil mengklarifikasi terkait dana kemanusian Minang Peduli Gempa Palu.
“Informasi penggalangan dana kemanusiaan yang tidak tuntas ini bisa kita proses lebih lanjut kalau tidak ada kejelasannya,” ujar Ossie Gumanti Dt Gambero, Senin (29/6/2020).
Ia menuturkan pada Selasa (2/10/2018) lalu sejumlah tokoh Sumatera Barat yang bergabung dalam Gerakan Minang Berbagi untuk Donggala dan Palu (Gemini Lalu) menyatukan tekad untuk membantu pemulihan kondisi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pascabencana gempa bumi dan tsunami 7.7 SR yang menelan korban lebih dari 1.200 jiwa serta kerusakan infrastruktur yang cukup parah.
Dalam pendeklarasian gerakan ini, Rektor UNP Ganefri dipilih sebagai Ketua Umum Gerakan, yang dibantu oleh Ketua Pelaksana Harian Fauzi Bahar.
Saat jumpa pers pada Selasa (2/10/2018) saat itu, Rektor UNP Ganefri menyatakan bahwa UNP mematok mengumpulkan bantuan hingga Rp500 juta minimal.
“Waktu gempa yang kita alami dulu, UNP juga banyak mendapat bantuan dari berbagai universitas se-Indonesia. Untuk Donggala dan Palu, kami targetkan Rp500 juta dikumpulkan. Mahasiswa kita ada 400.000 orang, sedangkan dosen dan karyawan ada 20.000 orang,” ungkap Ganefri optimis saat itu.
Setelah bulan berganti tahun dan tahun pun berganti hingga tahun 2020 ini, tak ada kejelasan soal dana kemanusian yang digerakan Gemini Lalu ini.
Untuk menanggapi persoalan ini, Ardipal, tokoh masyarakat Sumbar mengharapkan Rektor UNP, Prof Ganefri bisa menjelaskan, kemana aliran dana bantuan itu agar semuanya transparan dan terang benderang , sebab dana publik untuk kemanusiaan adalah moralitas kita untuk menjaga dan mengawalnya.
“Jangan sampai praduga praduga tidak ada jawaban dengan cara diam akan merusak intitusi pendidikan dan mencemarkan nama baik orang minangkabau , bukan masalah besar kecilnya dana yg terkumpul tapi adalah pengelolahan yg jelas yg mesti kita sampaikan kepada publik karena dana dihimpun dari publik,” jelas Ardipal. (Agusmardi)