Pilgub Sumbar, Fakhrizal Jemput Aspirasi Masyarakat Solok Selatan

505

JURNAL SUMBAR | Solok Selatan – Calon Gubernur Sumbar dengan nomor urut 3, Irjen Pol (P) Drs H Fakhrizal, MHum memulai kembali tahapan kunjungannya, kali ini ke Solok Selatan guna menjemput aspirasi Calon Pemilih Gubernur 2020.

“Ada 10 titik yang akan saya jangkau bersama tim Fage Sumbar. Saya ingin melihat dan mendengar langsung aspirasi calon pemilih gubernur Sumbar dari Solok Selatan,” kata Fakhrizal kepada wartawan, Selasa (13/10).

Menurut Fakhrizal, dia bersama tim sudah berangkat ke Solok Selatan sejak Senin kemarin dan akan berada di kawasan Selatan Sumbar itu selama dua hingga hari ke depan.

“Saya ingin fokus ke Solok Selatan ini, sebab daerah ini memiliki potensi yang luar biasa namun relatif tertinggal dibandingkan kabupaten lain. Saya ingin bicara dari hati ke hati dengan tokoh masyarakat Solok Selatan, seperti apa yang diinginkan mereka dari Gubernur terpilih nantinya,” papar mantan Kapolda Sumbar ini.

Fakhrizal menjelaskan bahwa dirinya saat menjabat Kapolda Sumbar sejak 2017 – 2029 sempat beberapa kali mengunjungi Kabupaten 1000 Rumah Gadang itu.

Dan ternyata, saat kembali lagi mengunjungi daerah tersebut, Senin kemarin, Fakhrizal mengaku terkejut melihat kondisi jalanan menuju Solok Selatan masih seperti itu juga, tidak mendapatkan sentuhan perbaikan sama sekali.

“Saya sangat prihatin dan sedih melihat kondisi jalan seperti itu. Seharusnya sudah ada perbaikan, namun nyatanya tidak,” jelasnya.

Sebagai contoh, papar Fakhrizal, kerusakan jalan sepanjang Alahan Panjang – Muaro Labuah. Kondisi jalan yang sejak dirinya menjadi Kapolda Sumbar 2017-2019 masih tetap sama. Tidak ada yang berubah signifikan.

“Jalan di sepanjang Alahan Panjang sampai Muaro Labuah masih seperti itu-itu juga. Masih banyak lubang dan rusak. Bahkan di beberapa titik ada yang terban sampai 50 persen. Masyarakat Solok Selatan yang ingin ke Padang atau sebaliknya, pasti mengeluh soal kondisi jalan seperti ini,” sebut Fakhrizal sebagaimana dikutip Covesia.com di Muaro Labuah.

Selain jalan yang rusak, ruas jalan yang masih sempit juga jadi catatan bagi Fakhrizal. Sebagai jalan nasional yang dilalui puluhan ribu kendaraan setiap hari, sangat tidak ideal hanya lebar 3-4 meter.

“Arus mobilisasi kendaraan di jalan ini sudah ramai. Idealnya, jalan dari Lubuk Selasih Hingga Muaro Labuah minimal 8-10 meter. Apalagi topografi yang melintasi bukit, sangat rentan kendaraan masuk jurang. Dalam tahun ini saja, sudah ada tiga kendaraan yang masuk jurang di sepanjang jalur ini. Sangat miris jika tidak diberi perhatian khusus,” sebut mantan Kapolda Sumbar ini.

Selain itu, Fakhrizal juga melirik akses jalan Muaro Labuah – Kambang (Pesisir Selatan) dan Padang Aro ke Sungai Rumbai (Dharmasraya).

Untuk jalan Muaro Labuah – Kambang, akses jalan hanya bisa dilalui oleh kendaraan trail roda dua. Sedangkan jalan Padang Aro – Sungai Rumbai sudah bisa di lalui kendaraan roda empat.

“Jalan Padang Aro – Sungai Rumbai, perlu perhatian khusus lagi. Walaupun sudah bisa diakses oleh roda empat, tetapi masih banyak perbaikan agar mobilisasi masyarakat bisa lancar tanpa hambatan,” sebutnya.

Sedangkan jalur Muaro Labuah – Kambang, hanya terkendala persoalan hutan lindung di Taman Nasional Kerinci Sebelah (TNKS). Padahal jalur, peta dan rencana pembangunan jalan ini sudah ada.

“Yang perlu untuk akses jalan ini adalah izin untuk membelah TNKS. Kalau sudah dapat izin, otomatis negara akan menganggarkan pembangunan jalan ini,” kata Fakhrizal.

Untuk mendapatkan izin ini, Fakhrizal sudah mempelajari dasar aturan dan mempelajari konsep lingkungan untuk membuka jalan Muaro Labuah – Kambang ini.

“Sudah saya pelajari dan kaji semua aspek. Baik dari izin, aturan, hukum, lobby ke pusat sampai lingkungan sudah dipelajari. Tinggal bagaimana saya bisa mendapatkan power untuk mengurus ini,” sebut Fakhrizal.

Pengurusan dan eksekusi pembenahan jalan ini, bagi Fakhrizal berada pada keseriusan seorang Gubernur. Pasalnya, negara sudah menyediakan cara dan aturan bagi setiap daerah untuk bisa berkembang dan maju.

“Saya jadi Kapolda lima tahun. Dua tahun di Kalimantan Tengah dan tuga tahun di Sumbar. Tahu betul saya bagaimana perkembangan daerah itu ada pada keseriusan Gubernurnya. Jika Gubernurnya lalai, maka lalai pula daerahnya,” ucapnya.

Dengan merasa perlu pembenahan di sektor infrastruktur ini, Fakhrizal ingin membuka mata masyarakat Sumbar agar tidak salah memilih Gubernur pada periode 2021-2024 ini.
“Insya Allah jika saya terpilih jadi Gubernur Sumbar, jalan penghubung Solok Selatan dengan Pesisir Selatan dan Dharmasraya akan dibenahi. Termasuk memperbaiki jalan Lubuk Selasih – Muaro Labuah,” ucapnya.

Fakhrizal menambahkan bahwa dirinya memiliki banyak kawan dari Solok Selatan di Jakarta. Fakhrizal akan membahas situasi terkini Solok Selatan ini dengan mereka, sekaligus meminta dukungan mereka untuk keluarga di kampung.
Fakhrizal bertekad jika terpilih nanti akan melecut pembangunan Solok Selatan, sebab kawasan ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa dan menjadi penyangga pertumbuhan di kawasan Selatan Sumbar. (*)
Awaluddin Awe/AG
Tim Media Centre Fage Sumbar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here