JURNAL SUMBAR | Agam – Bupati Agam, Sumatera Barat, DR. Andri Warman,S. Sos, MM dan Wakil Bupati Irwan Fikri. SH, yang baru dilantik Jumat (26/2/2021) oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi, langsung tancap gas dengan melakukan silaturahmi dengan camat, walinagari, Bamus serta KAN se-Kabupaten Agam.
Kegiatan tersebut dibagi dalam dua sesi, sesi pemungkas dilaksanakan pasa Sabtu (27/2/2021) diadakan di wilayah Agam Barat meliputi Kecamatan Lubuk Basung, Tanjung Mutiara, Tanjung Raya, Palembayan, Ampek Nagari dan Matur bertempat di Rumah dinas Bupati di Lubuk Basung.
Sementara sesi kedua dilaksanakan pada Minggu, (28/2/2021) diadakan di Agam Timur bertempat di Rumah Dinas Bupati Agam kawasan Belakang Balok Bukittinggi, dihadiri unsur yang sama untuk 10 kecamatan.
Di Agam Timur, Andri Warman yang populer dengan sebutan AWR mengatakan, kenapa kegiatan ini dilakukan secara terpisah dan dibagi dengan dua sesi, pertama untuk mematuhi protokol penanganan Covi-19, kedua karena luasnya wilayah Agam yang terbentang dari Kecamatan Palupuah sampai ke Kecamatan Tanjung Mutiara.
Luasnya wilayang Agam tersebut menjadi kendala dalam percepatan dan pemerataan pembangunan Agam disamping terbatasnya APBD yang salah satu sumbernya dari PAD Agam, maka dengan demikian pemekaran Kabupaten Agam sudah merupakan suatu kebutuhan yang harus kita realisasikan.
Hal itu menanggapi yang disampaikan perwakilan Bamus yang diwakili Ketua Bamus Nagari Padang Lua, Kecamatan Banuhampu. Dalam penyampaian sambutannya mewakili Bamus mengatakan, bahwa persiapan pemekaran Agam sudah melalui beberapa persiapan dan pertemuan oleh tim pansus pemekaran Agam yang diketua oleh Fery Adrianto anggota DPRD Agam dari fraksi Demokrat.
Menangapi hal tersebut, ini yang disampaikan AWR. “Kami bupati dan wakil Bupati Agam terpilih periode 2021-2024 yang dilantikpada Jumat (26/2/2021-red) tetap berkomitmen untuk menelusuri dan dan melanjutkan rencana pemekaran Kabupaten Agam dan menelusurinya ke pemerintah pusat,”kata bupati.
“Pemekaran Kabupaten Agam merupakan pemekaran secara Administrasi, namun jikalau pemekaran Agam terealisasi nantinya maka pemekaran tersebut tidak memutus hubungan kekarabatan dan silaturahmi masyarakat Agam secara umum,”paparnya.
Disamping pemekaran Agam yang menjadi skala prioritas, Andri Warman, mengatakan, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan PAD Kabupaten Agam, pengembangan pariwisata akan menjadi prioritas melihat potensi yang ada saat ini di Kabupaten Agam di sektor pariwisata ada tiga wacana mega proyek pariwisata yang akan dikembangkan pertama rencana pembuatan taman safari di wilayah Agam tTmur, kedua rencana pembangunan kereta gantung dan pengembangan wisata danau maninjau, ketiga pengembangan wisata pantai di kawasan tanjung mutiara, dan ini akan melibatkan investor tidak akan membebani PAD.
“Wacana pembuatan kereta gantung di kawasan Ambun Pagi Maninjau tersebut sudah merupakan gagasan lama oleh mantan Bupati Agam, Aristo Munandar yang belum terealisasi, mudah mudahan di periode kami sekarang hal tersebut dapat direalisasikan,” imbuh Andri Warman.
“Disamping prioritas diatas hal yang tak kalah pentingnya adalah pengembangan pendidikan, seperti pengembangan pendidikan keagamaan, seperti pendirian rumah tahfiz, pendidikan adat dan budaya salingka Agam dan Budaya Alam Minangkabau, serta pendidikan kecakapan hidup seperti pengembangan pendidika Bahasa Asing akan juga menjadi perhatian serius bagi kami,”papar Andri Warman.
Selanjutnya Andri warman mengharapkan kerjasama dari semua pihak di Agam, baik ASN, tokoh masyarakat, ninik mamak, walinagari dan bamus serta semua stackholder yang ada di Agam termasuk pihak swasta sehingga semua program yang sudah disusun dan dicita citakan bersama akan dapat terlaksana sebagai mana mestinya. ridwansyah-ut