AM Kuncoro Vokalis Heniikun Bay feat Steven & Tege Coconut Treez Bakal Rilis Ulang ‘Mimi Mintuno Tresno’
JURNAL SUMBAR | Yogyakarta – AM. Kuncoro, Musisi asal Kota Yogyakarta makin mendapat pengakuan di industri musik Tanah Air. Karya lagunya yang berjudul Mimi Mintuno Tresno dipercaya jadi soundtrack film serial Mimi Mintuno. Untuk versi soundtrack film tersebut, lagu Mimi Mintuno Tresno digarap ulang oleh AM. Kuncoro bersama dua musisi reggae legendaris Indonesia, Steven dan Tege Coconut Treez, proses recording dan syuting videoklipnya akan dilakukan pada 28 – 30 Mei 2021 di Yogyakarta.
“Tentu saja ini tak lepas dari rencana Prima Founder Records mengemas rangkaian kisah romantis dalam Hexalogy Yakin Wae untuk menjadi sebuah film serial yang berjudul Mimi Mintuno – The Story of Tresno yang akan tayang Agustus 2021,” kata AM. Kuncoro saat diwawancarai melalui akun Whatsapp-nya pada Rabu (5/5/2021).
Menurut AM. Kuncoro, sangat tepat untuk merilis ulang Mimi Mintuno Tresno bersama Steven dan Tege untuk menjadi soundtrack Mimi Mintuno, karena musik reggae sangat dekat dengan kisah dalam film tersebut yang mengangkat kehidupan masyarakat pesisir selatan Jawa dengan keindahan alamnya yang menawan hati, baik dengan pasirnya yang putih, juga pada tebing-tebing karangnya yang indah.
Lagu Mimi Mintuno Tresno merupakan salah satu lagu pada album trilogy ke dua Hexalogy Yakin Wae yang pernah dirilis oleh grup band Heniikun Bay. AM. Kuncoro adalah vokalis dan gitaris grup band tersebut, selain itu juga ada Hening (keyboard), Ipun (bass), Ijal (drum) dan Bayu (gitar).
Perbedaannya, lagu Mimi Mintuno Tresno versi soundtrack dinyanyikan oleh AM. Kuncoro berduet dengan Steven, dan track gitarnya diisi oleh Tege, guna menghadirkan aura reggae yang lebih kental dan kuat. Lagu Mimi Mintuno Tresno versi soundtrack tersebut diproduseri oleh Rulli Aryanto, Prima Founder Records dan Maya Sari Devi sebagai Executive Producer, dan aransemen musiknya dikerjakan oleh ROOS Brother (Luddy Roos dan Eckel Roos) yang juga sebagai produser musiknya.
“Bukan hanya kesempatan biasa untuk bisa kenalan dan kerjasama dengan Steven dan Tege Coconut Treez, yang melegenda di belantika musik Tanah Air lewat lagu Welcome to My Paradise. Hampir tak pernah terbayangkan hal luar biasa seperti ini bisa terjadi dalam kehidupan saya. Apalagi ketika Steven memberikan apresiasi terbaiknya pada lagu saya tersebut, bahkan menyanyikannya bersama saya,” kata AM. Kuncoro.
Lagu Mimi Mintuno Tresno dipercaya jadi soundtrack film memiliki makna yang sangat besar bagi AM. Kuncoro, bukan hanya karena untuk pertama kalinya, tapi karena itu juga adalah sebuah apresiasi yang sangat tinggi baginya sebagai seorang penulis lagu. AM. Kuncoro optimis lagu Mimi Mintuno Tresno akan dikenang tak hanya secara audio, tapi juga secara visual.
AM. Kuncoro menceritakan lagu Mimi Mintuno Tresno tersebut ia tulis terinspirasi dari kisah-kisah pribadi di sekitarnya, dan juga diambil dari legenda Jawa tentang hubungan binatang laut (ketam) yang dari lahir hingga matinya selalu menempel hidup bersama. Kesetiaan ini kemudian ia ambil untuk jadi teladan bagi pasangan suami istri agar setia sehidup semati hingga maut memisahkan. Meskipun ada cobaan dan rintangan dalam menjaga hubungan, dengan semangat kesetiaan dan komitmen untuk terus bersama dalam suka duka, juga dengan penuh rasa syukur dan mengandalkan pada Tuhan, kesetiaan sampai akhir bukanlah mustahil untuk terjadi.
Melalui lagu Mimi Mintuno Tresno, AM. Kuncoro menyampaikan pesan kepada para pendengarnya agar tetap setia dan percaya bahwa apapun yang terjadi akan ada solusinya, dan setiap masalah membawa hikmah bagi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan saja hanya berlaku bagi hidup berumah tangga, namun juga dalam segala aspek kehidupan.
Tentang album Trilogy ke dua Heniikun Bay, AM. Kuncoro menjelaskan bahwa album tersebut merupakan bagian akhir dari mini album Hexalogy Yakin Wae. Trilogy pertama cenderung bernuansa sedih, kecewa, putus asa, tidak berani, tidak mampu, dan takut, sedangkan trilogy ke dua menampilkan nuansa musik yang berbeda, mencirikan happy ending dari perjalanan kisah pada Hexalogy Yakin Wae. Terlihat jelas dari genre musik yang beragam dan cenderung rancak dalam 3 lagunya, yaitu Padamu Memori, Bungah Pungkasane, dan Mimi Mintuno Tresno. Khususnya di lagu Mimi Mintuno Tresno, Heniikun Bay memilih genre reggae yang kuat nuansa bahagia pada iramanya.
Mengenai kehidupan pribadinya, AM. Kuncoro mengatakan ia lahir pada 14 April 1978 di Kota Bumi – Lampung, dari pasangan RB. Kadino dan Sumiati. Dari lahir sampai tamat SMP ia tinggal di kota kelahirannya tersebut. Saat duduk di bangku SMA ia pindah ke Pulau Jawa. AM. Kuncoro mengaku jatuh cinta pada Yogyakarta saat ia berkuliah di Kota Gudeg tersebut, kemudian ia menemukan tambatan hatinya di sana, dan akhirnya memutuskan untuk tinggal di kota tersebut sampai hari ini.
Sejak kecil AM. Kuncoro dibimbing kedua orang tuanya yang memiliki latar belakang seni Jawa, mereka sangat mendukung dan membimbingnya dalam bermusik. AM. Kuncoro mulai bermusik di grup band saat bersekolah di SMP. Sewaktu duduk di bangku SMA ia senang menulis puisi, cerita-cerita pendek, mengikuti paduan suara, berlatih teater, belajar bermain biola, dan mulai mengenal lagu-lagu barat. Saat itu ia juga senang mempelajari kisah-kisah inspiratif para musisi terkenal zaman dahulu, baik nasional maupun mancanegara.
Dalam perjalanan karir musiknya, AM. Kuncoro telah menulis lagu-lagu yang telah ia rilis bersama Heniikun Bay, berjudul: Cukup Uwis, Abadi di Hati, RWN – Rung Wani Nembung, Padamu Memori, Bungah Pungkasane, dan Mimi Mintuno Tresno. Untuk album solo perdananya, berjudul: Kau Dewiku, Maafkan Takutku, Ternyata Cinta, Kau Masih di Sini, serta Teman dan Senang. Selain itu juga juga ada lagu Algoritma Cinta yang dinyanyikan oleh penyanyi bergenre dangdut, Rojanah, serta lagu Sampai Matahari Berhenti Bersinar yang dinyanyikan oleh Bea Serendy.
“Lagu-lagu yang saya tulis didistribusikan oleh diginal music platform, seperti Joox, Spotify, Langit Musik, iTunes, Google Play, dan lainnya, juga bisa dinikmati di channel Youtube Prima Founder TV. Kabar gembiranya, mulai tanggal 10 Mei 2021, beberapa lagu-lagu yang saya tulis telah tersedia dalam bentuk CD dan VCD, aktivitas bermusik saya bisa diikuti melalui akun media sosial Prima Founder Records, label musik yang menaungi karya-karya lagu saya. Pada tanggal 5 dan 7 Mei 2021 saya akan di-interview stasiun radio secara on air, untuk lebih mengenalkan karya-karya lagu saya pada masyarakat,” kata AM. Kuncoro.
AM. Kuncoro menyampaikan pesan pada kita agar tetap bersemangat dan optimis penuh harapan dalam menghadapi situasi pandemi saat ini. Ia menyatakan bahwa pandemi telah membantunya dalam memulai langkah memasuki industri musik, hal yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia sangat bersyukur dapat menemukan kegembiraan dalam menjalani setiap prosesnya. AM. Kuncoro juga mengajak bangsa Indonesia agar konsisten berkarya. Apa yang kita kerjakan hari ini mungkin belum terlihat hasilnya, tapi bukan mustahil untuk bisa menjadi sesuatu yang luar biasa pada saatnya nanti. Seperti halnya lagu-lagu yang ia tulis sejak tahun 1996, menjadi sesuatu yang sangat ia syukuri pada saat ini.
‘Mari terus kita jalani kehidupan ini dengan bahagia dan penuh rasa syukur. Temukan hal yang kita sukai, dan bagikan itu kepada orang lain. Meskipun hanya satu saja orang yang ikut merasakan kebahagiaan yang kita bagikan, itu sudah sangat luar biasa, karena pada hakikatnya akan sulit bagi kita untuk bisa membuat semua orang puas dan bahagia dengan apa yang kita kerjakan. Dari kenyataan tersebut, janganlah mengubah rasa bahagia dan rasa syukur pada apa yang telah kita miliki. Seni itu salah satu cara mengubah hari kita untuk menjadi lebih berwarna dan bahagia,” kata AM. Kuncoro. Muhammad Fadhli