Tidak banyak yang bisa aku komentari tentang perkembangan kota Pekanbaru yang merupakan ibu kota provinsi Riau yang terus melaju dan berkembang di berbagai bidang.
Aku hanya bisa memahami dalam hening seraya menikmati perkembangan pembangunan signifikan dengan hutan gedung yang dulunya merupakan ‘ Imbo gano ‘( Hutan belantara) kadang kala ‘ Inyiak balang ‘( Harimau) yang tidak segan – segan menari melintasi jalan beraspal dalam kondisi ‘ Burda'( Lebur dua kali) di ruas jalan Kualu dan Rimbo panjang terus ke Pekanbaru dalam wilayah kabupaten Kampar.
Mengamati Kota Pekanbaru dewasa ini yang begitu berkembang pesat memupus rupa kondisi zaman ‘ Doeloe ‘ memang atraktif.Keadaan cukup viral dibicarakan dewasa ini adalah jalan tol kota Bangkinang- kota Pekanbaru sepanjang 41 KM merupakan Tol Main road yang dioperasikan, baru sekitar 31 KM dengan jarak tempuh satu jam perjalanan.
Jalan tol Bangkinang- Pekabaru sepanjang 41 KM itu diresmikan Presiden RI Jokowi, Rabu(4/1) ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti di Gerbang Tol Bangkinang di Kecamatan Bangkinang Seberang.
Sedangkan dari kota Pekanbaru, pintu tol terletak di Desa Sungai Pinang, setelah Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Kualu Nenas, Kecamatan Tambang.
Perjalanan rombongan PWI Tanah Datar kali ini ingin merasakan nuansa beda, sebut Ketua PWI Tanah Datar Yuldaveri dengan tujuan melakukan kunjungan ‘ Muhibah ‘ ke PWI Riau di Pekanbaru kota.
Untuk melewati jalan tol, imbuh Yuldaveri harus merogo kocek Rp 50.500,- untuk bus merupakan Golongan II dan begitu juga Golongan III Rp 50.500, Golongan IV Rp67.000 dan Golongan V Rp67.000.Tarif tersebut sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri PUPR Nomor 1293/KPTS/M/2022.
Menyigi kota Pekanbaru hari ini terletak di tepian Sungai Siak merupakan kota kecil yang memiliki pasau( Pasar/pakan ) yang bernama Payung Sekaki atau Senapelan.Dan pada abad 18, wilayah yang kini menjadi Pekanbaru dibawah pengaruh Kesultanan Siak, dan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Pekan) dianggap pendiri kota Pekanbaru modern dengan hari jadi kota ditetapkan 23 Juni 1784.
Kota Pekanbaru menjadi ‘ Kota kecil ‘ tahun 1948 dan menjadi kotapraja tahun 1956, sebelum ditetapkan menjadi ibu kota provinsi Riau yang sebelumnya tahun 1959 adalah Tanjung Pinang.
Berkembangnya perekonomian kota Pekanbaru didukung perdagangan dan pertambangan minyak bumi serta memiliki bandar udara internasional Simpang Tiga, terminal bus antar kota dan antar provinsi,dan dua pelabuhan.
Pekanbaru dihuni populasi signifikan,yaitu, suku Minangkabau, Orang Ocu Bangkinang, Melayu, Batak, Jawa , dan etnis Tionghoa… (Penulis adalah wartawan senior di Tanah Datar, Sumbar)