Rintihan Pilu Warga Kiliranjao Sijunjung: “Pak Bupati Lihat dan Bantulah, Ka Siapo Lai Kami Mengadu, Rumah Kami Tertimbun Longsor Hampir Sebulan

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Sungguh malang nasib Efri Yenni dan keluarganya. Pasca bencana alam longsor pada 3 Januari 2024 sekitar jam 02.00 WIB dini lalu, mengakibatkan rumahnya porakporanda dan jebol tertimbun material longsor.

Efri Yenni Berharap Bantuan Bupati Sijunjung

“Setiap hari hujan hingga kini kami selalu mengungsi dan material longsor masih menimbun rumah kami. Hanya menggunakan cangkul kami membuang timbunan material longsor,”ucap Efri Yenni, Warga Jorong Kiliranjao, (Depan Pasar Baru-red), Nagari Muaro Takuang, Kecamatan Kamabngbaru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, berkisah pada Jurnalsumbar.Com, Rabu (24/1/2024).

“Tolonglah pak bupati, pak BPBD, alah 22 hari kami terlantar pasca longsor rumah kami masih tertimbun. Dinding rumah jebol oleh longsor, ka siapo kami mengadu lai pak bupati,”ujarnya bercerita berharap bantuan bupati.

Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, S.STP, M.Si

Dipaparkannya, bencana itu terjadi 3 Januari 2024 jam 2 dini hari pas hujan lebat.

“Didalam rumah ada tiga orang, yakni bapak dan 2 orang anak. Alhamdulilah pas kejadian lansung lari keluar rumah dan mengungsi ke rumah keluarga lain nya. Kebetulan malam kejadian saya sedang berada di RSUP M. Djamil Padang berobat, dan dapat telepon dari suami di Kiliranjao kalau rumah kena longsor dinding nya runtuh, air dan tanah masuk ke dalam rumah,”jelanya.

“Pada saat itu, pihak Nagari juga telah meninjau dan mendata. Namun, hingga kini sudah 22 hari rumah kami masih ditimbuni material longsor dan dindingnya juga jebol.Untuk itu, kami berharap bantuan pak bupati. Pak bupati, bantulah kami,”ucapnya lirih menatapi rumahnya tertimbun longsor.

Epi

Camat Kamangbaru Asrijal,SH, membenarkan peristiwa longsor menimpa rumah warga tersebut.

Asrijal,SH, Camat Kamangbaru

“Sudah kami sampaikan pada BPBD, sebelumnya juga sudah disalurkan bantuan, bahkan pihak nagari juga menggunakan alat, sayangnya alatnya kecil dan kami pun tak ada anggaran untuk itu. Karena, untuk membersihkan matrial longsor harus menggunakan alat berat. Diwaktu bersamaan juga banyak daerah lain terdampak parah oleh bencana alam,”jelas Camat Kamangbaru.

Kepala BPBD Sijunjung, Hendri Caniago, juga telah mendapat laporan soal bencana tersebut. Namun, katanya, soal bencana alam itu kewenangan berada di Dinas Perkim LH.

Kepala BPBD Sijunjung, Hendri Chaniago

“Itu sudah menjadi tugas Dinas Perkim LH, kami hanya menangani pohon tumbang dan orang hanyut. Saat kewenangan berada dengan kami kan langsung kami tangani,”kata mantan Kabag Humas Setdakab Sijunjung itu, Rabu (24/1/2024).

Kepala Dinas Perkim-LH Bapak Arif Meigayanto, ST,MM, belum ada penjelasan. Dihubungi berkali-kali via handphone selularnya, ia tak mengangkat. Lantas siapakah yang berwenang?

Ketua Forum Pelayanan Publik (F.Yanlik) Kabupaten Sijunjung, Saptarius, mengaku prihatin apa yang dialami warga di Kiliranjao itu.

Saptarius, Ketua F.Yanlik Kabupaten Sijunjung

“Seharusnya para pemangku kebijakan itu harus cepat tanggap. Ini malah saling lempar tanggungjawab, seharusnya saling berkolaborasi lah. Jika seperti ini, diharapkan bupati maupun wakil bupati harus turuntangan,”tegas Wartawan Utama itu.

“Saya sendiri menerima info warga tersebut menyampaikan rintihannya. Apalagi visi-misi bupati adalah pelayanan publik, seharusnya pimpinan OPD terkait itu cepat tanggaplah, jika tidak, bupati harus mengevaluasi kinerja para “kabinet”nya,”jelas Pemred Jurnalsumbar.Com itu, Rabu (24/1/2024).*

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.