Galanggang Arang Anak Nagari Merawat Warisan Dunia Dimulai, Puji; WTBOS Bukan Hanya Milik Satu Daerah

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Puji Basuki, SP., MMA., melakukan pemukulan gendang pertanda dimulainya “Galanggang Arang, Anak Nagari Merawat Warisan Dunia,” pada Jumat, 26 Juli 2024 di Stasiun  Padang Sibusuk, Sijunjung.

Pemukulan gendang ini dilakukan bersama delegasi Kemendikbud Binsar Manullang, Kurator Budaya Dr. Dede Pramayoza, S.Sn., MA., Kadisparpora Afrineldi, camat Kupitan, Kapolsek IV Nagari, walinagari Padang Sibusuk serta tokoh masyarakat, Hadiatulloh Montela juga hadir.

Galanggang Arang Anak Nagari Merawat Warisan Dunia adalah event yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Event ini merupakan sebuah upaya melestarikan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2019 lalu.

“WTBOS bukan hanya milik satu daerah, tetapi kepunyaan Kabupaten/Kota sepanjang jalur kereta api dari Stasiun Teluk Bayur hingga ke Stasiun Muaro di Kabupaten Sijunjung,” ungkap Puji Basuki saat menyampaikan sambutan.

“Hadirnya tambang batubara Ombilin di Sawahlunto juga memunculkan budaya baru di tengah kehidupan masyarakat dan masih banyak yang belum ternarasikan dengan sempurna. Sehingga ini menjadi tugas kita bersama untuk menggali hingga merawatnya,” tutup Puji Basuki.

Galanggang Arang Anak Nagari Merawat Warisan Dunia yang digelar di Kabupaten Sijunjung kali ini adalah edisi ke-5 dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.

Rangkaian event yang berlangsung selama dua hari di Kabupaten Sijunjung ini akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan tentunya ini adalah hal baru di kalangan masyarakat Sijunjung.

Hari pertama, saat pembukaan ditampilkan pantomim oleh Bilal bersama Alif dari SD IUT Yayasan Hajjah Siti Khadijah, Padang Sibusuk yang dibina langsung oleh Yethendra Bima Putra Malako Sutan.

Kemudian dilakukan story telling Ingatan Kolektif Masyarakat Sijunjung, berisikan narasi dan peranan Stasiun Padang Sibusuk di bidang ekonomi, sosial hingga politik pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan.

Sorenya, di Gedung Joang ’45 Muaro Sijunjung, juga dilakukan diskusi WTBOS bertajuk “Modernisme dan Kebangkitan Nasionalisme di Sijunjung”.

Pada Jumat malam, 26 Juli 2024 acara dilanjutkan dengan pemutaran film kebudayaan bertempat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Logas, Muaro Sijunjung.

“WTBOS adalah warisan budaya dunia ke-9 dari Indonesia yang diakui UNESCO,” demikian diungkapkan Dede Pramayoza, selaku panitia dalam sambutan diawal acara.

Galanggang Arang WTBOS Dipusatkan di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Sebelum adanya jalan raya, “mutiara hitam” batubara dari Kota Sawahlunto diangkut menggunakan kereta api ke Pelabuhan Teluk Bayur untuk dibawa berlayar ke Negeri Belanda.

Adapun “Mak Itam”, kereta api dari dan ke Muaro Sijunjung berfungsi sebagai moda transportasi utama di zamannya.

“Kereta lewat dua kali setiap hari di Padang Sibusuk, terkadang jika ada kendala bisa menjadi dua kali seminggu dan terakhir lewat yaitu tahun 1974,” demikian diungkapkan Liswarti (56), anak mandor kereta api yang semasa kecil mendapatkan “Dendang Kureta” sebagai lantunan pengantar tidur dari sang ayah.

Saat ini, Stasiun Padang Sibusuk menjadi hunian masyarakat setempat dan dijaga serta dirawat dengan seadanya.

Beda Stasiun Padang Sibusuk, Kecamatan Kupitan, beda lagi Stasiun Tandjung Ampalu di Kecamatan Koto VII.

“Terakhir stasiun ini berfungsi, saat itu saya sudah mulai bekerja,” ungkap Sudirman (70) ditemui Kamis, 25 Juli 2024 di Stasiun Tandjung Ampalu.

Stasiun Tandjung Ampalu (+187), turut berkontribusi terhadap kehidupan demokrasi pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu, karena turut dijadikan TPS 01 Jorong Batu Gandang, Nagari Limo Koto.

“Jadikanlah acara kami ini, sebagai pengingat bagi kami akan kebesaran dan keagunganMu Yaa Allah,” demikian doa yang dibawakan Juprinaldi, SH., yang juga anggota BPN  Padang Sibusuk sekaligus dai multi talenta saat pembukaan pagi tadi di Stasiun Padang Sibusuk.gun

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.