Poros Koalisi 7 Parpol di Sawahlunto Tentukan Sikap 28 Juli, Hasjonny; Saya Siap Lawan Petahana

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Suhu politik di Kota “Arang” Sawahlunto, Sumatera Barat, jelang Pemilihan Walikota (Pilwako) daerah setempat kian panas.

Hal itu menyusul setelah adanya tujuh partai politik (Parpol) di daerah itu melakukan rembuk pembentukan koalisi. Ke-tujuh partai besar itu bakal melawan mantan petahana Deri Asta,S.H., di Pilwako Sawahlunto pada 27 November 2024 mendatang.

Lantas siapakah kandidat Cawakot dari ke-tujuh Parpol itu?

“Soal itu, tunggu saja nanti pada Minggu 28 Juli 2024 ini. Akan kita dengarkan pendapat kawan-kawan apa ada calon yang diajukan. Yang jelas, diharapkan ada lawan petahana “Deri Asta,”kata Ketua DPC Demokrat Sawahlunto, Hasjonny.Sy,SE., MM., kepada wartawan di Sawahlunto.

Mantan anggota DPRD Kota Sawahlunto 2004 – 2019, yang juga urangsumando Muaro Sijunjung itu, berharap ada perubahan di Pilkada 2024 ini.

“Saya siap “bertarung” secara sehat dengan Deri Asta di Pilkada. Ia punya misi-visi daya juga punya visi-misi, dan saya siap melaksanakan amanah masyarakat. Setelah Pilkada kita kan berteman lagi, siapa pun yang akan jadi nantinya,”ucap politisi Demokrat itu.

Seperti diberitakan pada Kamis (18/7/2024) malam disebuah hotel di kota itu, ketujuh parpol besar itu telah melakukan pertemuan membahas Pilwako Sawahlunto menghadapi mantan petahana Head to Head.

Epi

“Tak ada istilah lawan kotak kosong, yang pasti, bakal ada petarung menghadapi mantan petahana itu,”kata sejumlah sumber di Sawahlunto, Jumat (19/7/2024) kala itu.

Informasi yang diperoleh, ketujuh parpol itu adalah, partai PPP, Golkar, NasDem, Demokrat, Gerindra, PKS dan PDIP, yang memiliki kekuatan sebanyak 14 kursi di parlemen Kota Sawahlunto. Artinya tersisa enam kursi (PAN dan PKB-red) yang tak masuk dalam koalisi besar itu.

“Dalam pertemuan itu tampak hadir tokoh tokoh besar Sawahlunto dengan ekspresi ceria dan antusias, seperti Fauzi Hasan, Erizal Ridwan, Alexander Isrin, Ismed, Hasjhonni, Adi Ikhtibar, Mukhsin, Tumpak AS, serta sejumlah tokoh muda seperti Nova Hendra, Marcos, Eryanto Melhisi dan lainnya,”tambah salah seorang jurnalist di Kota “Kuali” Sawahlunto, Jumat (19/7/2024) siang kala itu.

“Di akhir pertemuan itu, tersiar kabar bahwa mereka telah sepakat untuk membentuk sebuah koalisi besar dan menyamakan presepsi untuk perubahan Kota Sawahlunto,”tambahnya lagi.

Erizal Ridwan,S.E., membenarkan adanya pertemuan ketujuh parpol tersebut. “Iya, namun belum putus siapa yang bakal akan maju menghadapi mantan petahana,”kata mantan Wakil Walikota Sawahlunto periode 2008 – 2013 kepada Jurnalsumbar.Com, Jumat (19/7/2024) siang.

“Terbentuknya koalisi besar ini, tentunya akan menjadi sebuah kekuatan yang sepertinya akan sulit ditandingi. Bahkan, koalisi ini diprediksi bisa menjadi sebuah arus gelombang “ancaman” serius, bagi petahana,”tambah sumner lainnya.

Deri Asta yang dimintai keterangan hanya tersenyum. “Soal itukan urusan DPP, meski mereka membentuk koalisi, yang menentukan rekomnya DPP. Kita berkaca dengan kejadian Audi dan Mahyeldi, yang dipilih Vasko,”kata Deri Asta pada Jurnalsumbar.Com, Jumat (19/7/2024) lalu.js-001

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.