Satreskrim Polres Sijunjung Berhasil Tangkap Satu Tersangka Lagi
JURNAL SUMBAR | Sijunjung — Luar biasa. Perburuan terhadap pelaku pemerkosaan tindak kekerasan lagi-lagi membuahkan hasil. Selasa (16/5) tadi malam Satreskrim Polres Sijunjung kembali berhasil menangkap satu tersangka lagi.
“Pelaku ditangkap ditempat persembunyiannya di Kelurahan Pematangkandis, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Ini tersangka yang ke-enam yang kita bekuk dari sembilan tersangka pemerkosa warga Nagari Tanjunggadang, Kecamatan Tanjunggadang,” kata Kapolres Sijunjung AKBP Imran Amir, S.IK.MHum pada Jurnal Sumbar, Rabu (17/5).
Para tersangka tersebut kini dalam proses pihak penyidikan pihak Polres Sijunjung. Dengan ditangkapnya tersangka HBS tadi malam itu, artinya ada tiga tersangka lainnya yang kini masih terus diburu Satreskrim Polres Sijunjung dibawa komando Kapolres Sijunjung AKBP Imran Amir,S.IK.MHum.
Dalam waktu 6 x 24 jam, jajaran Polres Sijunjung telah berhasil menangkap enam pelaku predator kelamin yang menghebohkan itu.
“Kami atas nama masyarakat Tanjunggadang dan masyarakat Kabupaten Sijunjung di perantauan bangga atas kerja dan upaya keras yang dilakukan pihak Polres Sijunjung dalam memberantas para pelaku tindak kekerasaan ersetubuhan itu,” kata Ketua Ikatan Keluarga Sawahlunto Sijunjung Dharmasraya (IKSSD) Provinsi Bengkulu, DR. Irwandi pada Jurnal Sumbar, Rabu (17/5) pagi via telepon selularnya.
DR. Irwandi yang juga tokoh masyarakat asal Taratak Tanjunggadang itu juga mengecam dan mengutuk keras para pelaku pemerkosa secara biadab itu.
“Para pelaku harus ditindak tegas bila perlu terapkan hukum kibiri,” tambah wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu itu yang juga bangga atas sajian berita Jurnal Sumbar setiap saat.
Hingga Rabu (17/5) pagi kondisi kesehatan korban Melati yang terbaring di RSUD Sijunjung sejak Minggu (14/5) lalu itu kini mulai berangsur membaik. Korban terus dirawat secara instensip oleh doktet spesialis kejiwaan dan tim dokter di RSUD Sijunjung.
“Pasien sudah mulai bisa diajak berkounikasi oleh petugas dan juga sudah mau makan. Alhamdallah perkembangan kesehatannya sudah agak membaik tapi hanya bisa berkomunikasi dengan petugas wanita. Kalau dengan petugas pria korban terlihat agak ketakutan bisa jadi masih ada guncangan depresi kejiwaannya,” kata Direktur RSUD Sijunjung, dr. Yasril Sahnil pada Jurnal Sumbar, Rabu (17/5).
Pihak keluarga korban melalui Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sijunjung berharap adanya perhatian khusus pada korban.
“Kami berharap agar para pelaku ditindak tegas dengan seadil-adilnya. Semua ini kami serahkan pada P2TP2A Sijunjung,” kata R salah seorang keluarga korban pada Jurnal Sumbar. [Saptarius]