Siswa SMP Limapuluh Kota Dibekali Pelatihan Internet Sehat

JURNAL SUMBAR | Limapuluh Kota – Sebanyak 40 orang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri, berikut guru BK Se Kabupaten Limapuluh Kota dibekali pelatihan penggunaan internet sehat. Kegiatan tersebut ditujukan guna menangkal dampak negatif perkembangan arus globalisasi, terutama kasus-kasus kekerasan dan asusila terhadap anak yang marak terjadi belakangan ini.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tersebut, dibuka langsung oleh Wakil Bupati Ferizal Ridwan. “Harapan saya, kegiatan ini nanti mampu mengedukasi masyarakat luas, terutama kalangan pelajar tentang perlunya batasan-batasan penggunaan internet di tengah kecanggihan teknologi informasi saat ini,” kata Ferizal dalam sambutannya, Rabu (9/8).

Selain Wabup, turut hadir sebagai pelaksana kegiatan itu, Plt Kadis Kominfo, Feri Chofa beserta pejabat dan staf. Adapun, hadir sebagai narasumber dan pemateri, yakni Harry Chan Putra, Engineer Onsite PT Telkom Regional Sumatera Barat. Kegiatan pelatihan yang berlangsung satu hari itu berlangsung di Ballroom Sago Bungsu, Tanjung Pati.

Wabup Ferizal Ridwan menerangkan, dewasa ini perkembangan arus globalisasi semakin pesat. Segala informasi baik di dalam daerah, dalam negeri hingga ke luar negeri bisa diakses tanpa batas. Apalagi, saat ini pemerintah sudah menerapkan keterbukaan informasi melalui Undang-Undang, yang dikenal sebagai UU Nomor 14 Tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik (PIK).

Kendati sudah ada jaminan dalam bentuk regulasi terhadap sistem informasi, bukan berarti UU tersebut mengamanatkan sebuah kebebasan. Namun, amanat UU tentang PIK tersebut, lanjutnya, tetap menitikberatkan sejumlah baratasan dan norma-norma kearifan lokal yang ada di setiap daerah.

OTW 2

“Tetap harus ada pengawasan dan pembinaan. Baik itu dari lembaga pemerintahan maupun masyarakat, agar keterbukaan informasi tidak menjadi bumerang bagi kondisi sosial masyarakat kita,” terangnya.

Dia menambahkan, saat ini sangat banyak kasus-kasus sosial mengemuka yang diakibatkan tidak terkontrolnya sistem informasi seperti di media sosial. Seperti kasus kekerasan, penganiayaan hingga asusila yang terjadi pada anak di bawah umur. Karena, dengan media sosial dan internet, manusia sudah bisa langsung berinteraksi hanya menggunakan perangkat telepon.

Selaku wakil kepala pemerintah daerah di Kabupaten Limapululuh Kota, Ferizal mengajak seluruh elemen, terutama para guru dan unsur masyarakat lebih intens mengawasi perkembangan anak didik, tidak hanya di sekolah tetapi juga di lingkungannya. “Sebab, keselamatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa ini, menjadi tanggung jawab kita semua,” tutur Wabup.

Kepada Dinas Kominfo, Ferizal juga meminta agar dalam kegiatan pengendalian dan pengelolaan informasi, ke depan tidak hanya melibatkan perusahaan telekomunikasi. Tetapi, juga bisa mengandeng lembaga-lembaga negara di bidang pendidikan, atau lembaga non pemerintah seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kominfo Limapuluh Kota, Feri Chofa, mengatakan pencegahan terhadap pengaruh internet bebas yang mengakibatkan tingginya dampak negatif media sosial menjadi tujuan utama diselenggarakannya pelatihan internet sehat. Dinas Kominfo, sebagai leading sector pengelolaan informasi publik, katanya, memiliki tugas dan andil melakukan pengawasan serta memberi edukasi kepada masyarakat.

“Sesuai tugas dan fungsi Dinas Kominfo, berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik itu, kita sengaja memberikan pemahaman dan sosialisasi dalam hal penggunaan internet yang sehat kepada masyarakat. Mudah-mudahan, kegiatan ini dapat berguna bagi para pelajar kita, agar terhindar dari sisi negatif media informasi internet dan media sosial,” sebut Feri. Suwanda

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.