Temu Teknis, Kadis Pertanian Sijunjung Ajak Penyuluh Bekerja Serius dan Ikhlas

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Untuk menyamakan persepsi dan pandangan terhadap tugas, peran dan fungsi sebagai seorang penyuluh , khususnya terhadap upaya untuk membantu dan menyukseskan semua program, Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung melaksanakan Temu Teknis Penyuluh Pertanian Tingkat Kabupaten Sijunjung Tahun 2018 di Gedung Pertemuan Pancasila Muaro Sijunjung, Selasa (23/1).

Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung, Ir. Ronaldi dan juga dihadiri oleh Kepala Bidang di lingkup Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung, Kepala UPTD se Kabupaten Sijunjung dan undangan lainnya.

Kadis Ronaldi menyampaikan dalam sambutannya, penyuluh Pertanian adalah pendamping dan menjadi sahabat oleh petani, penyuluh adalah ujung tombaknya Pertanian.

“Maka dari itu maju mundurnya pertanian di Kabupaten ini tergantung dari penyuluh, oleh karena itu penyuluh harus bekerja dengan serius dan giat, jangan sampai penyuluh bermalas – malasan dalam melaksanakan tugasnya di lapangan,” sebutnya.

“Mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk bekerja dengan penuh keiklasan dan kesabaran, semoga apa yang kita kerjakan menjadi amalan bagi kita nantinya,” ajak Kadis Ronaldi.

Arwilson, SPKP Kasi Ketenagaan Penyuluhan pada Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung dalam laporannya menjelaskan bahwa peserta Temu Teknis ini berjumlah 150 orang.
Yang terdiri dari Kepala Bidang di lingkup Pertanian, Kepala UPTD-BPP se Kabupaten Sijunjung, Kelompok Jabatan Fungsional, Penyuluh Pertanian se Kabupaten Sijunjung dan undangan lainnya.

Arwilson menambahkan bahwa materi yang disampaikan pada Temu Teknis ini tentang kebijakan pembangunan pertanian dan optimalisasi peran dan fungsi penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan pertanian, dimana saat ini masih ada diantara rekan penyuluh yang kurang serius dalam melaksanakan tugas.

Diantaranya, pos penyuluhan nagari belum berfungsi sebagaimana mestinya serta masih adanya laporan dari tokoh masyarakat, Wali Nagari dan lainnya yang menyatakan bahwa penyuluh kurang pembinaannya kepada kelompok tani. “Maka dari itu kita perlu menyikapi dan kita benahi untuk masa yang akan datang”, terang Arwilson. Andri Kampai

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.