Bocah Miskin Tanpa Tangan dan Kaki di Taratak Tanjung Gadang Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah
JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Ironis dan memprihantikan. Ternyata bocah bernama Faivi Triana Putri, 2,3 tahun yang mengalami cacat fisik sejak lahir di Jorong Ranah Palam, Nagari Tararak, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat tak pernah tersentuh bantuan.
Meski didata tiap tahun, namun yang nama bantuannya tak pernah ada. Bahkan pihak Walinagari Taratak Baru sudah berulangkali menyurati Dinas Sosial mulai sejak tahun 2016, bahkan tahun 2017 sudah menyurati pihak Dinas Sosial agar bocah itu dapat bantuan kursi roda dan kaki serta tangan palsu.
Sayang, surat demi surat itu entah terkubur di mana tak jelas. Lantaran tak kunjung kejelasan, walinagari pun kemudian kembali menyurati Dinas Sosial melalui camat setempat pada 6 Februari 2018 nomor 460/17/SP/Kesra-2018 ditandatangani Walinagari Man Kasbi, bahkan lengkap rekomemdasi serta foto ke pihak Dinas Sosial Sijunjung.
“Ini bukti surat kami ke Dinas Sosial, termasuk dokumen foto,” ujar Walinagari Taratak Baru, Man Kasbi saat menerima kunjungan Wakapolres Sijunjung, Kompol H. Seregar, Kasat Bimas AKP Isburman, Paur Humas Polres Sijunjung, Nasrul Ajo dan Kapolsek Tanjung Gadang, Iptu Polisi Zamrinaldi, Senin (9/4/2018)
Ironisnya, Kepala Dinas Sosial Sijunjung, Amatullah justeru mengaku tak pernah mengaku menerima surat-surat tersebut. “Sampai kini saya tidak tahu dan tidak ada laporan. Jika memang ada laporan pasti kira bantu,” ucapnya Amatullah menjawab Jurnal Sumbar, Senin (9/4/2018).
Sementara Kapolres Sijunjung AKBP Haji Imran Amir, SIK, MH dapat informasi soal Faivi Triana Putri, 2,3 tahun anak kedua dari pasangan Harli Mailina dan Afriandi itu dari informasi Bhabinkamtaibmas Taratak Baru dan kemudian dilaporankan Kapolsek Tanjung Gadang, Zamrinaldi.
Senin (9/4/2018) Kapolres pun menugaskan Wakapolres Sijunjung, Kompol H. Seregar didampingi Kasat Bimas AKP Isburman, Paur Humas Iptu Polisi Nasrul dan Kapolsek Tanjung Gadang, Iptu Zamrinaldi.
“Kami ucapkan tarimokasih banyak pak,” kata ibu dari bocah yang mengalami cacat itu saat menerima bantuan sembako dari Kapolres yang diserahkan Wakapolres dihadapan walinagari dan Ketua KAN Taratak Baru.
Tinggal di rumah berdinding papan coran berukuran hanya sekitar 3×5 meter berlantai semen coran tipis. Ironis lagi untuk MCK pun tak ada dan harus buang hajat ke sungai yang berjarak 1 kilometer.
“Yang kami butuhkan kursi roda, tangan dan kaki palsu,” ucap ibuk dari dua anak yang tiap waktu harus mengurus Faivi yang selalu menangis dan digendong.
Malah keluarga yang hidup sederhana dan berpas-pasan itu hanya bisa pasrah dengan keadaan. Tak ada bantuan yang ia terima dan kalau pun ada itu pernah beberapakali bantuan untuk pembeli lauk pauk dari Baznas Sijunjung.
“Yang saya punya hanya kartu BPJS dan itupun hanya untuk saya. Untuk kedua anak dan suami saya tak ada kartu BPJS maupun kartu lainnya tak punya,” kata ibu dari bocah malang itu berlinang air mata sambil menggendong sibocah yang tak henti menangis.
Tak hanya tanpa kaki dan tangan, ternyata lidah bocah Faivi juga pendek. “Setiap saat dia menangis dan berteriak dan selalu digendong,” tambah wanita itu tetap tabah mengasuh putrinya.
Waka Polres Sijunjung, Kompol. H
Siregar, Kasat Bimas AKP Isburman, Paur Humas Iptu Polisi Nasrul Ajo dan Kapolsek Tanjung Gadang, Iptu Polisi Zamrinaldi SH, mengaku sangat prihatin melihat kondisi bocah yang lahir tanpa tangan dan kaki itu.
Wali Nagari Taratak Baru, Man Kasbi mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Kapolres Sijunjung itu yang peduli pada warganya. Saptarius