Tiga Hari Terseret Arus Sungai, “Baim” Bocah Warga Pincuran Tujuh Ditemukan Mengapung

1920

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Setelah tiga hari melakukan pencarian, akhirnya Tim Gabungan (BPBD) Sijunjung dan Polsek Kamangbaru serta warga menemukan jasad bocah kecil bernama Baim, 3 tahun, warga Jorong Pincuran Tujuh, Nagari Tanjung Keling, Kecamatan Kamangbaru, Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat itu dalam keadaan mengapung.

Putra dari Fery (ayah) dan Iyon (alm) ibu itu ditemukan sekitar 5 kilometer dari tempat korban terhanyut arus Sungai.

“Sekitar pukul 07.35 WIB, Minggu (22/4/2018) korban ditemukan. Jasad korban ditemukan dalam keadaan mengambang di Lubuak Baringin masih di aliran Sungai Natang Nuang,” kata Kapolsek Kamangbaru, AKP Lazuardi,SH dan Kepala BPBD Sijunjung, Hardiwan,SIP kepada awak media Minggu (22/4/2018) melalui WhstsAppnya.

Disebutkan mereka, penemuan jasad korban yang sudah mengapung itu diperkirakan jarak antara tempat korban jatuh dengan tempat ditemukan berjarak kurang lebih lima kilometer.

“Saat ini jasad korban sudah disemayamkan dirumah duka dan korban telah dikebumikan pada pukul 12.45. WIB tadi,” kata Hardiwan dan Lazuardi bangga atas upaya anggota BPBD, Polsek Kamangbaru dan warga berhasil menemukan korban setelah tiga hari dalam pencarian.

Seperti diberitakan sebelumnya, korban Baim terbawa arus sungai sejak Jumat. Namun hingga Minggu (22/4/2018) dini hari jasad korban belum ditemukan. Dan baru pada Minggu sekitar pukul 07.35 WIB jasad korban Baim ditemukan dalam keadaan mengapung.

Kejadian yang menimpa bocah malang tak beribu (piatu) itu berawal pada Jumat (20/4/2018) sekitar pukul 17.10 WIB. Saat itu korban bersama teman temannya sebanyak lima orang main mobil mobilan di pinggir sungai.

Tak menyangka, mobilan korban jatuh ke sungai dan korban langsung melompat dan mengambil mainan tersebut. Diduga karena korban tidak pandai berenang, akhirnya korban hanyut terbawa arus sungai yang deras karena cuaca hujan.

Pada saat itu kawan kawan korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada warga dan langsung melakukan pencarian. Dikarenakan arus deras dan sudah gelap, pencarian tidak membuahkan hasil.

“Nah, keesokan harinya, (Sabtu,21/4/2018-red) pencarian dilanjutkan bersama pihak BPBD dan ratusan masyarakat bersama jajaran Polsek Kamangbaru. Namun hingga larut malam korban tak juga ditemukan. Berbagai upaya telah dilakukan dalam pencarian korban termasuk menyelam sungai dan menyisir sungai,”kata Kapolsek Lazuardi.

Selain Kapolsek Kamangbaru, Kanit Bimas, Babinkamtibmas Nagari Tanjung Kaliang, Bripka Sepriandi dan anggota Polsej lainnya, sebanyak 10 anggota BPBD Sijunjung, Walinagari, Kepala Jorong Pincuran Tujuah dan ratusan warga terus melakukan pencarian. Namun hingga Minggu (22/4/2018) dini hari jasad korban bocah malang itu tak juga ditemukan.

“Meski kami telah melajukan pencarian dengan cara menyisir sungai, menyelam tradisional dan dibantu satu unit perahu karet dari BPBD Sijunjung.
Namun sampai saat ini, korban masih belum ditemukan dan pencarian masih tetap dilanjutkan. Pagi (Minggu,22/4/2018-red) ini pencarian akan dilanjutkan,”tambah mantan Kasat Reskrim Polres Dharmasraya tersebut ketika itu.

Setelah berupaya keras melakukan pencarian, akhirnya jasad korban ditemukan pada Minggu (22/4/2018) sekitar pukul 07.35 WIB. Korban ditemukan dengan jarak sekitar lima kilometer dari tempat kejadian perisitiwa (TKP). Selamat Jalan Baim, Semoga Jadi Penghuni Surga, amin. Saptarius

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here