JURNAL SUMBAR | Padang – Disaat Pemilihan Legislatif (Pileg) sudah diambang pintu, sejumlah kader Golkar Sijunjung banyak yang lompat pagar, pindah ke partai lain. Bahkan sebelumnya, sejumlah politisi Golkar Sumbar juga sudah banyak yang lompat pagar dan mundur dari Golkar.
Itu semua disebabkan kisruh dipusaran tubuh Partai Golkar Sumbar pimpinan Hendra Irwan Rahim itu tak kunjung mereda. Tak percaya? Lihat saja di Sijunjung misalnya. Dengan mundurnya para calon legislatif (Caleg) tentu akan mengurangi jumlah pengumpul suara di Pemilu 2019.
Bahkan sejumlah pengurus dan Bacaleg yang potensial sudah mundur dari Golkar. Sebut saja, Sapta, Del, Yusup, Antonio, Buya Nuril Kudus, Walinagari Pematang Marshal, Aliman, Vira, wali Sabirin, Fajar, Yunanto, Andika dan sejumlah Bacaleg lainnya juga telah mundur dari Golkar. Itu semua atas tidak jelasnya kepengurusan Golkar di Sijunjung.
“Kalau rata-rata bisa pengumpul suara 600 orang saja di Pileg, nah lebih dari 7.200 suara Golkar hilang di Sijunjung. Berarti ada 7200 orang yang keluar dari pemilih Golkar. Bisa jadi ada sudah kursi hilang dan itu belum ditambah suara Hartani dan Doni Yasmon juga bakal hilang,” ujar sejumlah kader Golkar Sijunjung pada awak media, Rabu (11/7/2018).
Bahkan sejumlah kader juga mengancam tak akan memilih Hendra Rahim jika nyaleg di Dapil Sijunjung. Kalau Hendra yang nyaleg di Dapil Sijunjung tak akan kita pilih dan kita tolak. Kalau kami kader-kader yang selama ini tahu dengan dia sudah hampir habis periodenya, tapi dia tidak pernah perhatikan daerah Sijunjung ini,” tambah sumber itu.
Tak hanya kader Sijunjung, sebelumnya Bupati Tanah Datar juga keluar dari Golkar di daerah basis yang dulunya didulang Hendra dapat suara. Bahkan mantan Bupati Tanah Datar Sadiq Pasadigu juga keluar dari Golkar.
“Padahal istrinya (Sadig-red) adalah Betty Pasadigu anggota fraksi dari Golkar yang cukup besar mendulang suara untuk Sumbar. Alasan mereka keluar karena Hendra mau memberhentikan Betty dan akan menggantinya dengan salah seorang politisi Golkar. Sedangkan Sadiq sendiri sudah pindah ke salahsatu Parpol dan itu menunjukan Hendra tak mampu berkomunikasi,” tambah sumber itu.
“Ini orang tak mau ada orang yang hebat dan pintar dari padanya. Bahkan kader-kader yang potensial banyak yang dbuangnya. Padahal bang Sadiq mantan Bupati Tanah Datar yang ikut carikan Hendra suara dulu,” tambah sumber itu lagi.
“Dengan kemelut dipusaran tubuh Partai Golkar jelas akan merugikan Golkar itu sendiri. Bahkan sejumlah para tokoh-tokoh masyarakat Sijunjung tentu ingin ada orang Sijunjung jadi anggota DPRD di Propinsi Sumbar. Tapi tak mungkin Hendra akan diterima di Sijunjung karena di Sijunjung juga banyak kader-kader partai lainnya,” tambah sumber itu lagi.
Sekretaris Partai Golkar Sumbar, Desra Edwan juga tak menapik banyaknya kader dan tokoh Golkar Sumbar yang mundur dan lompat pagar dari Golkar.
“Ya, memang benar banyak kader Golkar Sumbar yang telah mundur dari Golkar. Bahkan di Sijunjung juga banyak yang ngancam keluar dari Golkar. Itu semua tidak bijak disikapi petinggi DPP Golkar disaat Pileg sudah diambang pintu,” keluh Desra yang juga mantan Bupati Solok itu kepada awak media, Rabu (11/7/2018).
Arrival Boy, Ketua Golkar Sijunjung dua periode yang berhasil mengantarkan Golkar menjadi Pemenang Pemilu selama dua periode dan menjadikan tokoh Golkar jadi bupati di Sijunjung juga dua periode itu pun tak menapik banyak kader Golkar yang hengkang.
Meski begitu, Arrival Boy yang juga Wabup Sijunjung itu tak banyak komentar. “Ya, kenapa mereka mundur dari Golkar dan banyak yang lompat pagar itu tanya saja kemereka sendiri. Itu hak mereka, mau mundur atau tidaknya,” kata Arrival Boy menjawab awak media, Rabu (11/7/2018) malam. Saptarius