JURNAL SUMBAR | Padang – Universitas Negeri Padang tetap peduli dengan kesadaran berbangsa dan bertanah air, karena ketika spirit bela negara menjadi lemah, itulah saatnya ideologi sesat akan berkembang di tengah-tengah masyarakat.
“Bela negara dapat diwujudkan melalui penguatan karakter diri dalam berkepribadian, berbudaya serta menjunjung tinggi rasa cinta kepada tanah air,” ujar Wakil Rektor III UNP Prof. Dr. Ardipal, M.Pd saat membuka secara resmi acara Pelatihan Bela Negara Peserta PPG-SM3T Angkatan VI UNP Tahun 2018.
Prof Ardipal mengatakan semangat bela negara jangan diartikan sebagai gerakan wajib militer atau militerisasi, akan tetap lebih kepada upaya membangun sikap anak negeri untuk menyadari hak dan kewajibannya bagi negara.
“Apalagi profesi guru, bela negara adalah kewajiban yang harus kita junjung demi tegaknya marwah dan kelangsungan hidup bangsa. Makna Bela Negara sangat luas bagi para guru, apalagi bagi guru yang direktut melalui SM3T yang menjalankan perannya di daerah terpencil, yang selalu melakukan bela negara dalam tugasnya,” ujar Ardipal.
Sebelumnya Ketua LP3M UNP, Dr Edwin Musdi melaporkan pelatihan dijadwalkan berturut turut selama 3 hari di Lapangan Bola Fak. Ilmu Keolahragaan UNP.
“Ratusan peserta PPG-SM3T diharapkan mendapat pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini dan jadikan pedoman untuk memperkuat semangat saudara-saudari agar lebih cinta kepada bangsa dan negara, sehingga dengan segenap jiwa raga siap menjalankan misi bela negara,” harap Edwin.
Turut hadir dalam kegiatan itu para Wakil Dekan, Ka. Pus. Pengembangan Pembelajan LP3M, Dr Zul Amri, M.Ed serta Instruktur dari Korem 032 Wira Braja Sumbar.tengah masyarakat. (Humas UNP/Agusmardi)