JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Ratusan peserta dari bebagai unsur di Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat, pada Selasa (9/10/2018) mengikuti pelatihan Kesadaran Bela Negara.
Pembukaan pelatihan yang dikemas Kantor Kesbangpol dan Linmas Sijunjung tersebut dilaksanakan di gedung UDKP Kecamatan Sijunjung.
Kepala Kantor Kesbangpol Sijunjung, Drs Yunani, SE, MSi, dalam laporan menyebutkan, bahwa dasar pelaksanaan pelatihan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2011 tentang Pedoman Peningkatan Kesadaran Bela Negara di daerah serta Peraturan Daerah Kabupaten Sijunjung Nomor 14 tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018.
Tak hanya itu, kata Yunani kegiatan juga berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA ) Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Tahun Anggaran 2018 Kegiatan Peningkatan Rasa Kesadaran dan Bela Negara.
“Tujuan Memberikan pemahaman, pengetahuan dan mendorong tumbuhnya kesadaran Bela Negara dalam rangka menjamin kelangsungan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan Memberikan pemahaman sejarah dan makna nilai-nilai perjuangan NKRI sebagai motivasi dalam meningkatkan kesadaran bela Negara,” ucap Yunani.
Disebutkannya, peserta Pelatihan Bela Negara ini direncanakan diikuto sebanyak 240 orang dibagi dalam 4 angkatan yang terdiri dari Ormas, Mahasiswa, Perangkat Nagari dan Satuan Karya Pramuka Penegak/Pandega Kwarcab 0303 Sijunjung. Angkatan I sebanyak 60 orang orang yang yang akan dimulai pada hari ini tanggal 9 s/d 11 Oktober 2018 dengan peserta dari Organisasi Kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Sijunjung.
Sedangkan Angkatan II, kata Yunani diikuti sebanyak 60 orang yang akan dimulai pada tanggal 11 hingga 13 Oktober 2018 dengan peserta dari Mahasiswa, Angkatan III sebanyak 60 orang yang akan dimulai pada tanggal 16 s/d 18 Oktober 2018 dengan peserta dari Perangkat Nagari dan Angkatan IV sebanyak 60 orang yang akan dimulai pada tanggal 18 s/d 20 Oktober 2018 dengan peserta dari Satuan Karya Pramuka Penegak/Pandega Kwarcab 0303 Sijunjung.
Ditambahkannya, bahwa Instruktur/ Nara Sumber terdiri dari unsur Kodim 0310/SSD, Polres Sijunjung, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas Kabupaten Sijunjung.
Bupati Sijunjung diwakili Asisten 1 Setdakab Sijunjung, Irwandi, SIP, MSi, dalam amanahnya membacakan sambutan tertulis Bupati Sijunjung.
“Di era globalisasi dan reformasi dewasa ini, kehidupan kebangsaan suatu negara termasuk indonesia, dihadapkan pada tantangan internal maupun global, berbagai perubahan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara terjadi dengan cepat dan bergerak tanpa mengenal batas-batas negara. Dinamika perubahan sosial dan politik yang berkembang disetiap negara berpotensi untuk ditunggangi oleh isu-isu global yang mendunia sehingga dapat mempengaruhi nilai-nilai budaya dan jati diri suatu bangsa.
Bagi bangsa Indonesia yang sangat majemuk, dengan segala macam permasalahan internal yang sedang dihadapi sangat berpotensi untuk memicu terjadinya disintegrasi bangsa,” ucap bupati.
“Tantangan dan ancaman disintegrasi bangsa yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini harus dapat di diantisipasi dan direspon sedini mungkin. Upaya antisipasi dan respon tersebut sudah barang tentu membutuhkan kondisi bangsa yang memadai, khususnya kondisi yang memungkinkan terwujudnya kondisi sosial secara nasional yang bermuara pada kokohnya persatuan dan kesatuan nasional. Oleh karena itu pembangunan bangsa dan watak bangsa diupayakan dalam rangka terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945,” jelas bupati seperti disampaikan Irwandi.
“Sebagai konsekuensi logis dari proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 dan perjuangan rakyat Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer Belanda, dituntut keharusan agar bangsa Indonesia mampu mengisi kemerdekaan dan menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, demi terwujudnya cita-cita dan tujuan untuk kemerdekaan itu. Bangsa Indonesia harus memiliki dan terus menerus dibina keuletan dan ketangguhan untuk mampu mengembangkan kekuatan nasional agar dapat mengatasi setiap bentuk, ancaman, gangguan hambatan dan tantangan (AGHT) dari manapun datangnya. Dengan demikian bangsa ini akan mampu mempertahankan dan menjamin eksistensi, identitas, integrasi bangsa dan negara serta perjuangan untuk mewujudkan cita-cita dan mencapai tujuan nasional yaitu masyarakat yang adil dan makmur serta ketahanan nasional yang tangguh dan dinamis,” tambah bupati.
Disebutkan bupati, bahwa pada hakekatnya upaya Bela Negara adalah pola sikap dan pola prilaku yang dijiwai kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, menghayati dan mengamalkan Pancasila serta UUD 1945, sehingga memiliki keyakinan akan hak, kewajiban serta tanggung jawab sebagai warga negara dengan tidak membedakan asal usul, yang berdasarkan suku, ras, agama, keturunan dan daerah, tetapi yang terpenting adalah pengabdian setiap warga negara sesuai dengan kemampuan dalam bidang masing-masing.
“Bela negara bukan menyangkut aspek pertahanan dan keamanan saja, tetapi bela negara dapat diwujudkan dalam bentuk kerja keras dengan tetap menjaga harkat dan martabat negara Indonesia. Sikap ini telah diterapkan oleh para pejuang pendahulu kita dalam menjaga kedaulatan bangsa disaat pemerintah Kolonial Belanda melakukan agresi militer ke 2, dengan menyerang ibukota Negara Indonesia sekaligus menangkap presiden Ir. Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, Pemerintahan Indonesia tetap berlanjut dengan di proklamir-kannya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia atau yang lebih dikenal dengan PDRI oleh Mr. Syafrudin Prawira Negara di Bukittinggi pada tanggal 19 Desember 1948 dan bergerilya di beberapa Daerah di Propinsi Sumatera Barat termasuk di Kabupaten Sijunjung sampai bulan Juli Tahun 1949,” papar bupati.
“Perjuangan ini merupakan bukti nyata ketangguhan Masyarakat kita untuk mempertahankan kemerdekaan dengan mengorbankan nyawa dan harta benda. Dan seyogianya kita memberikan tauladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa agar tegak dan utuhnya NKRI yang kita cintai ini. Melalui kegiatan diharapkan dapat memberikan motivasi kepada generasi muda untuk memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Pada saat sekarang ini, Bela Negara dapat di aplikasikan dengan memberikan pendidikan yang berkarakter melalui pemahaman nilai-nilai budi pekerti, sopan santun, saling menghargai dikalangan generasi muda serta menjaga hubungan yang baik antar sesama warga di dalam lingkungannya, berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara, mewujudkan prilaku bekerja keras, menciptakan keamanan ditingkat nasional, memberantas KKN, melawan peredaran penyalahgunaan narkoba, dan memberikan kontribusi terha-dap penegakan hukum dan HAM, serta menjaga harkat dan martabat bangsa, sesuai dengan profesi masing-masing, maupun dalam aspek keamanan menangkal terorisme, dan aspek pertahanan menangkal ancaman nyata musuh bersenjata,” terang bupati.
“Mengingat begitu banyaknya masalah-masalah yang terjadi didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini, penyelenggaraan Pelatihan Bela Negara adalah suatu kegiatan yang sangat tepat dilaksanakan pada saat sekarang, dan ini merupakan termasuk salah satu program pemerintahan Presiden Jokowi-JK baik secara nasional maupun didaerah dalam bentuk Revolusi Mental, dimana kita kembali mengenang tentang bagaimana gigihnya para pejuang menyatukan sikap dalam satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air yaitu Indonesia. Bangsa Indonesia berjuang untuk membebaskan bangsanya dari ketertindasan, keterbelakangan dan mengi-nginkan bangsanya hidup dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia yang lebih maju,” tambah bupati.
“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada jajaran Kodim 0310/SSD, Polres Sijunjung dan semua pihak yang telah bahu membahu bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung untuk melaksanakan dan mensukseskan kegiatan ini, dan kepada para peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya,”imbuhnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah pimpinan OPD, Forkopincam Sijunjung termasuk anggota DPRD Sijunjung, Aroni Basri juga hadir. Kegiatan ditandai dengan pemasangan tanda peserta pelatihan Bela Negara. saptarius