ICoSHR 2018 FIK UNP Dibuka Rektor, Identifikasi Bakat Anak Penting Bagi Sekolah

JURNAL SUMBAR | Padang – Sebanyak 80 makalah dari berbagai peneliti dalam dan luar negeri dipresentasikan pada Konferensi Internasional tentang Ilmu Olahraga, Kesehatan dan Rekreasi yang digelar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang (FIK UNP), Selasa (13/11).

Konferensi Internasional Ilmu Olahraga, Kesehatan dan Rekreasi Ke-4 atau International Conference on Sports Science, Health and Recration (4 th ICoSHR) yang bertajuk “Peran dan Kontribusi Ilmu Olahraga dan Kesehatan dalam Peningkatan Kualitas Hidup Mengantisipasi Revolusi Industri 4.0” menghadirkan Profesor Johan Pion, salah seorang Guru Besar Identifikasi dan Pengembangan Bakat dalam Olahraga dari Belanda.

“Setiap anak mesti terdeteksi bakatnya dan orientasi talentanya. Identifikasi bakat akan bermanfaat bagi pembelajaran Pendidikan Jasmani dan pelatihan efektik saat pengembangan dirinya untuk melanjutkan potensi bakatnya di masa depan.,” ujar Johan Pion mengawali sesinya dalam konferensi internasional itu di Audtorium UNP, Selasa (13/11).

Menurut Johan Pion, mengeksploitasi bakat anak-anak hingga mencapai yang terbaik adalah wujud dari mentransformasikan ilmu pengetahuan. Untuk itu para dosen dan mahasiswa berkat dukungan universitas dan pemerintah perlu memeriksa bakat olahraga pada anak-anak di sekolah.

“Peneliti mesti mengupayakan menyelidiki bakat olahraga, membantu anak-anak memilih olahraga yang tepat dapat lebih mudah difasilitasi karena akan berguna bagi pemerintah, terutama berkaitan dengan atlet berbakat dan atlet elit di wilayah pemerintahan tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, Prof Ganefri mengatakan konferensi ini akan produktif bagi pembangunan olahraga terutama pendidikan olahraga di sekolah dan masyarakat. Sebagai institusi pendidikan tinggi yakni civitas akademika FIK UNP harus berupaya mempersiapkan pengajaran yang lebih inovatif di era Revolusi Industri 4.0.

Dikatakan Rektor Prof Ganefri, arah universitas dimasa depan adalah jadi interprenuer university’. Univérsitas mesti jadi agen pengembangan inovasi dan ekonomi. Untuk mewujudkankannya melalu riset berkualitas harus dipatenkan dan jadi sumber produktivitas baru.

“Olahraga juga bidang industri yang banyak digeluti negara maju saat ini, di negara-negara maju industri Olahragannya juga maju. Untuk itu, FIK bermimpi haruslah bermimpi melahirkan enterprenuer industri Olahraga,” ujarnya saat membuka secara resmi konferensi ini.

Sementara itu Ketua Pelaksana ICoSHR 2018, Prof Gusril melaporkan konferensi ini dihelar selama dua hari, 13-14 November 2018. Selain Prof Johan Pion, pembicara utama lainnya dari luar negeri adalah Matthew Lantz Blaylock, PhD dari Brimingham , Dr Nguyen Tra Giang. Dari dalam negeri, Prof Adang Suherman (UPI Bandung), Prof Yanuar Kiram dan Syafrudin (UNP).

MoU UNP-HAN University dan UPM

Pada kesempatan itu difasilitasi Wakil Rektor 4, Prof Syahrial Bakhtiar dilaksanakan penandatangan kerjasama UNP dengan HAN University dan Universitas Putra Malaysia. Hal itu ditandai penutupan acara pembukaan konferensi ini Rektor UNP, Prof Ganefri menandatangani MoU dengan HAN University yang sedang memprioritaskan pengembangan identifikasi bakat anak-anak sekolah. Diharapkan penandatangan nota kesepahaman ini dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Belanda.

Sesi peralel dan penutupan akan berlangsung, Rabu (14/11). Pada sesi paralel ini berbagai pembahasan perubahan globalisasi di bidang ilmu olahraga, kesehatan dan rekreasi akan menjadi topik-topik menarik dari 80 makalah yang dibincangkan dalam konferensi ini. (Humas UNP/Agusmardi)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.