Kongres Diaspora Indonesia Ke-5, Minang Diaspora Dorong Pelestarian Adat dan Budaya Minangkabau

1619

JURNAL SUMBAR | Jakarta – Pada tanggal 10 Agustus 2019, bertempat di Mall Kota Kasablanka Kuningan Jakarta, Yayasan Diaspora Indonesia melaksanakan Kongres Ke-5. Acara itu dibuka oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional Arcandra Tahar (Wakil Menteri ESDM), Gubernur DKI DR. Anies Baswedan, Sekjen DPD RI DR. Reydonnizar Moenoek dan Duta Besar negara sahabat.

Yang menarik dari Kongres kali ini adalah, aktifnya Yayasan Diaspora Minang Dunia (Minang Diaspora Network-Global/MDN-G) dalam acara tersebut, dan banyak hadirnya tokoh-tokoh Minang dan masyarakat Minang dalam dan luar negeri.

Diantara Tokoh Minang yang hadir adalah Prof. DR. Jurnalis Uddin selaku Dewan Pembina MDN dan Ketua Yayasan Rumah Sakit dan Universitas YARSI, Prof. DR. Hasyim Djalal (Ahli Hukum Laut Internasional/Duta Besar RI untuk PBB di masanya), Komjen Pol Purn Ahwil Loethan (Penasehat MDN/Duta Besar RI untuk Meksiko dan Honduras serta Irjen Polri dimasanya),

Selanjutnya, Duta Besar RI untuk Vietnam DR. Ibrahim Yusuf (Penasehat MDN), DR. Arcandra Tahar (Ketua Dewan Pengawas MDN), DR. Reydonnizar Moenek (Sekjen DPD RI), dan tentunya DR. Dino Patti Djalal selaku pendiri Yayasan Diaspora Indonesia dan Presiden MDN-G serta tokoh-tokoh Minang lainnya.

Peran Diaspora Minang juga terlihat dari tampilnya Burmalis Ilyas selaku Direktur Eksekutif dalam sesi seminar dengan topik promoting and preserving Indonesian Heritage Worldwide (Mempromosikan dan melestarikan Warisan Budaya Indonesia di luar negeri).

Burmalis Ilyas berbicara mengenai peran Diaspora Minang yang ada di luar negeri dan Yayasan Minang Diaspora dalam mempromosikan budaya Minang di seluruh dunia.

Burmalis menceritakan banyaknya kegiatan festival Minang yang dilakukan oleh masyarakat Minang yang ada di luar negeri, seperti Minang Saiyo Melbourne bekerjasama dengan Pemprov Sumbar dan MDN-G yang mengadakan Minangkabau Festival Melbourne 2018 yang juga disertai dengan Pertemuan Minang Sedunia (Minangkabau Diaspora Network-Global Forum) yang pertama kali di dunia.

Di awal tahun 2019 juga diadakan Festival Minangkabau di Singapura yang diadakan oleh Persatuan Masyarakat Minang Singapura (Minangkabau Singapore Association) dengan diisi dengan hiburan tari-tarian, seni musik dan seni suara serta diisi dengan bazar UMKM Minang dan Nusantara, baik yang datang dari Indonesia maupun Singapura.

Ditahun yang sama JM3 (Jaringan Masyarakat Minangkabau Malaysia) bekerjasama dengan Kampoeng Minang dan MDN-G melaksanakan Festival Warisan Budaya dan Kuliner Minang, sekaligus Peluncuran Kartu Minangkabau Card (Kartu e-Money sekaligus Kartu diskon di merchant Minang seperti Restoran Padang, Hotel, Rumah Sakit dan lain-lain) yang diadakan di Kuala Lumpur.

Bebeapa bulan yang lalu, Minang Sakato Belanda juga mengadakan kegiatan Minang Cultural Night di Den Haag yang didukung  oleh MDN-G.

Meski relatif baru lahir di tahun 2017 yang terinspirasi oleh Diaspora Indonesia, Yayasan Diaspora Minang cukup banyak mendukung dan mensponsori Festival Minang, baik yang ada di dalam maupun luar negeri. “Menurut rencana akhir tahun ini akan diadakan pertemuan perantau Minang sedunia ke-2 di Kuala Lumpur Malaysia,” jelas Burmalis.

Burmalis Ilyas memaparkan peran MDN-G dalam mengajak diaspora Minang yang ada di dalam dan luar negeri untuk melestarikan budaya Minang dan berbahasa Minang sebagai bahasa leluhur masyarakat Minang dan bahasa Indonesia.

Selain promosi budaya dan bahasa Minang, MDN-G juga turut mempromosikan Kuliner Minang di luar negeri. Meski Rendang dinobatkan sebagai masakan terlezat didunia, namun kehadiran restoran Padang/Minang masih sangat terbatas seperti Salero Minang di Den Haag Belanda, Warung Ita Sydney, Salero Kito Melbourne Australia, RM Minang Singapura dan lain-lain yang jumlahnya masih terbatas.

Menurut Burmalis Ilyas, ini merupakan PR besar bagi masyarakat Minang sedunia. Selain itu, yayasan Diaspora Minang mengajak UMKM Minang untuk Go Internasional dengan mengajak mereka mengikuti bazar-bazar di luar negeri.

Dalam kesempatan tersebut, Burmalis Ilyas juga mengajak masyarakat Minang, dan Indonesia pada umumnya untuk mendukung pembelian Surau Sydney Australia yang sedang diperjuangkan oleh Masyarakat Minang Saiyo Sydney Australia dan Yayasan SSA (Surau Sydney Australia).

Dalam Kongres tersebut, Minang Diaspora juga diberikan stand/booth oleh Yayasan Diaspora Indonesia untuk memperkenalkan program-programnya dan mempromosikan Kartu Minangkabau Card dan Buku Merantau karya DR. Mokhtar Naim. Rilis MDN-G

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here