Peringati 1 Muharam, Ini Pesan Bupati Sijunjung

JURNAL SIUMBAR | Sijunjung – Dalam rangka wirid bulanan korpri sekaligus memperingati tahun baru Hijriyah 1 Muharam 1441 H. Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat adakan ceramah agama yang dilaksanakan di Masjid Istiqlal Muaro Sijunjung, Jum’at (6/9/2019).

Acara tersebut dihadiri Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin, unsur Forkopimda, Sekdakab, Zefnihan, AP,MSi, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, penceramah pada kegiatan tersebut, Dosen/Wakil Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Dr. Ikhwan, SH.,M.Ag dan Karyawan/ti lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung.

Bupati Sijunjung Yuswir Arifin pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan wirid bulanan itu tidak hanya sebagai kegiatan untuk mendengarkan ceramah agama semata, tetapi kegiatan tersebut salahsatu acara seremonial bagi karyawan/ti yang dilaksanakan di luar kantor.

“Kegiatan wirid bulanan ini adalah kegiatan wajib diikuti oleh Karyawan/ti di Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung yang dilaksanakan 2 kali dalam satu bulan. Kegiatan ini tidak hanya cuma mendengarkan ceramah agama saja tetapi merupakan acara seremonial diluar kantor yang wajib diikuti,” ucapnya.

“Untuk itu diharapkan kesadaran dari bapak dan ibu karyawan/ti untuk mengikuti kegitan wirid bulanan ini, diharapkan kepada kepala OPD untuk mencek kehadiran anggotanya masing masing dan memberikan teguran,” ujar Bupati Yuswir Arifin.

OTW 2

Melalui peringatan tahun baru Hijriyah ini lanjut Bupati Yuswir Arifin, marilah kita semua mulai hijrah kepada yang lebih baik, “Melalui tahun baru 1 Muharam ini marilah kita betul betul hijrah kepada yang lebih baik lagi dengan dimulai dari diri kita sendiri, “lanjut Yuswir Arifin.

Penceramah Dr. Ikhwan, SH.,M.Ag dalam tausyahnya memberi judul “belajar dari hijrah”.

Disampaikan buya Ikhwan bahwa sejarah penanggalan hijriyah dimulai masa khalifah umar bin khaththab 16 tahun setelah peristiwa hijrah. Yang dijadikan penanggalan tahun baru 1 Hijriah adalah pada saat hijrah ke tiga dari Mekah ke Madinah.

Pemaknaan bulan Muharram berawal dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Saat zaman Rasul Allah, peristiwa hijrah dilakukan sebagai strategi dakwah dan menanggapi situasi dan kondisi yang tidak kondusif pada masyararakat Mekkah.

“Hijrah sendiri diartikan sebagai perjuangan meninggalkan hal-hal buruk ke arah yang lebih baik. Dan, kini peristiwa hijrah diartikan sebagai pembelajaran nilai kebaikan untuk diri sendiri, seperti berani meninggalkan sesuatu yang buruk yang merugikan diri sendiri dan beralih pada sesuatu yang baik,”ucapnya.andri
editor; saptarius

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.