RHL, Cara Cegah Banjir di Wilayah Kerja Ketahun Bengkulu


“RHL adalah progran Kementerian LHK dalam merehabiltasi hutan dan lahan untuk memulihkan hutan dan lahan yang sudah rusak”

JURNAL SUMBAR | Bengkulu – Tentunya masih terbayang dengan ingatan masyarakata, bahwa pada bulan April 2019 yang lalu, terjadi banjir dan longsor di beberapa daerah di Provinsi Bengkulu. Bencana tersebut menelan korban materi maupun jiwa. Bahkan ribuan orang harus mengungsi. Salah satu penyebab terjadinya banjir dan longsor adalah kerusakan hutan di hulu sungai, kerusakan ini disebabkan aktifitas perkebunan masyarakat.

Sekedar mengingat, bahwa banjir dan longsor terjadi antara lain di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengkulu. Luapan sungai Bengkulu dan anak sungainya juga menggenangi sejumlah desa, seperti Desa Talang Empat, Desa Genting dan Bang Haji di Kabupaten Bengkulu Tengah.

Nah, dengan terjadinya peristiwa tersebut, kini Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah melalui instasi terkait, telah membuat program program penanggulangi banjir melalui rapat rapat koordinasi. Dengan di buatnya program program masing masing instasi, dengan harapan bisa mengurangi terjadinya banjir.

Epi

Tak percaya? Tengok saja apa yang dilakukan dan yang di laksanakan pasca banjir tersebut oleh Kementeriaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDASHL) Ketahun.

Pemerintah pun merespon, dengan merencanakan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan ( RHL) untuk tahun 2020. “Pada tahun 2019 telah menyusun Rencana Tahunan (RTn) dengan Luas 6000 hektar,”kata Kepala BPDASHL Ketahun, Irpana Nur, SHut, MSi diwakili Kasi Program, Yumi Lestari, S.Si.,MSc kepada kontributor jurnalsumbar.com Jon Aidi dari Bengkulu pada Jumat (25/10/2019).

“BPDASHL Ketahun pada tahun 2019 ini telah merespon program penanggulangan bajir melalui RHL dengan menyusun RTn seluas 6000 hektar. Nah, dari luasan ini disusun rancangannya 2000 hektar yang terletak di kawasan hutan lindung Bukit Daun, secara administratif terlelak di Desa Susup, Desa Lubuk Unen Baru, Desa Rajak Besi dan Desa Durian Lebar Kabupaten Bengkulu Tengah,”terang Yumi.

Ditambahkan Yumi, kegiatan penyusunan rancangan sudah sampai pada tahap iventarisasi perambah dan akan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) serta Sosialisi RHL.

“RHL adalah progran Kementerian LHK dalam merehabiltasi hutan dan lahan untuk memulihkan hutan dan lahan yang sudah rusak,”tambah Yumi. jon aidi patopang
editor : saptarius

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.