JURNAL SUMBAR | Jakarta – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menutup Gebyar Karya Pertiwi dan Military Attache Spouses Culture 2019 yang telah diselenggarakan selama 3 hari, mulai 13-15 November di Balai Sudirman Jakarta, Jumat (15/11).
Kegiatan ini diinisiasi Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto beserta jajaran. Kegiatan yang merupakan rangkaian HUT Ke-74 TNI ini mengangkat tema Peningkatan Usaha Mandiri Untuk Menunjang Ekonomi Kreatif dan Menambah Pendapatan Keluarga.
“Saya yakin dari kegiatan ini banyak sekali manfaat yang telah diperoleh tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga wawasan yang luas tentang kekayaan budaya tanah air dan kebudayaan negara-negara sahabat,” kata Marsekal Hadi ketika pidato menutup secara resmi acara tersebut.
Dia berharap kegiatan ini bisa digelar tahun depan untuk meningkat semangat ekonomi kreatif. Hadi menyatakan bangga pameran budaya dan pertunjukan kesenian tradisional Indonesia mendapatkan antusiasme.
“Paling penting lagi adalah dengan kegiatan ini kita tentu berharap bahwa ekonomi kreatif Indonesia akan semakin berkembang dengan demikian kesejahteraan rakyat juga meningkat,” kata dia.
Hadi mengatakan untuk meningkatkan produktivitas, teknologi pemasaran juga harus menyesuaikan dengan perkembangan digital. Dia mengatakan ekonomi kerakyatan ialah kekuatan besar yang bisa membuat Indonesia bertahan dari krisis ekonomi yang tengah mengancam dunia.
“Selanjutnya yang dibutuhkan adalah bagaimana meraih konsumen pasar di seluruh penjuru Indonesia melalui teknik pemasaran yang tepat dan menarik. Di samping itu juga dibutuhkan konsistensi serta peningkatan jaminan mutu sehingga konsumen tersebut puas dan akan kembali untuk berbelanja,” ujar Hadi.
Gebyar Karya Pertiwi 2019 ini punya tiga kegiatan utama. Pertama bazar produk yang menampilkan 198 stan produk kreatif dan berkualitas berasal dari subsektor fashion, kuliner, dan kriya dari Perwakilan Dharma Pertiwi seluruh tanah air, serta 20 Atase Pertahanan Negara sahabat (China, Meksiko, Pakistan, Polandia, Korea Selatan, Thailand, Singapura, Brunei, Malaysia, PNG, Rusia, Filipina, Vietnam, Australia, Brazil, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Spanyol, Inggris), dan masyarakat umum.
Kedua, seni budaya menghadirkan pertunjukan seni dan budaya dengan tema nusantara yang melibatkan berbagai perwakilan Atase Militer Negara sahabat. Ketiga, workshop dengan mengajak keterlibatan keluarga prajurit dalam pemasaran produk unggulan berbasis digital. (tom)