Ada Lomba Pidato Adat di Nagari Lalan Lubuktarok

1217

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Walinagari Lalan, Kecamatan Lubuktarok, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Martonis, pada Selasa (3/12/2019) malam membuka acara lomba pidato adat se Kenagarian Lalan.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk melestarikn adat dan budaya Nagari Lalan melalui anggaran dana desa Nagari Lalan. Hal itu disampaikan Sekretaris Walinagari Lalan, Sabaruddin.

Disebutkan Sabaruddin,.kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua malam, yakni pada Selasa hingga Rabu (3÷4/12/2019) di Surau Bhabulkhair Jorong Lalan. Sedangkan pada Rabu (4/12/2019) kegiatan dilaksanakan
di depan kantor Walinagari Lalan yang akan dibuat balai-balai mini.

“Kegiatan ini diikuti oleh 5 grup. Tiap grup beranggotakan masing-masing dua peserta. Penutupan sekaligus pemberian hadiah dan uang pembinaan dilaksanakan pada Rabu (4/12/2019) malam,”terang panitia lainnya.

Lomba pidato tersebut dibuka secara resmi oleh Walinagari Lalan, Martonis. Kegiatan tersebut juga dihadiri unsur ninik mamak, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda.

Dalam kesempatan tersebut Walinagari Lalan, Martonis, menyampaikan, lomba pidato adat antar generasi muda di Nagari Lalan itu, bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya yang selama ini sebagai identitas kepribadian orang minang, serta untuk dapat menjadi keyakinan diri para generasi muda minang dalam menghadapi tantangan pengaruh globalisasi.

“Dengan menyakini adat dan istiadat minang ini diharapkan generasi muda minang memahami budaya minang sebagai jatidiri. Untuk memperlihatkan orang minang itu tetap hidup dalam kepribadian yang patut dihargai dan mampu mandiri,”kata Martonis.

“Nah, pemahaman adat istiadat dan budaya yang utuh tentunya akan memberikan dampak prilaku dan yang sehat dan cerdas sesuai dengan filosofi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah,”ungkap Martonis. Namun dalam lomba adat yang dilaksanakan di Lalan itu, yakni tentang “Maa antaan Tando Gadang,”jelas Martonis.

Selain itu kata Martonis, perlombaan pidato adat juga untuk melestarikan budaya yang selama ini hidup dan ada ditengah-tengah masyarakat dari masa ke masa yang memperlihatkan orang minang dengan adat dan budayanya memperlihatkan kearifan dan kebijaksanaan dalam memutuskan sesuai untuk kebaikan bersama.

“Baik dalam pelaksanaan pembangunan maupun dalam mewujudkan kehidupan keluarga kaum, suku, agama mendahulukan cara-cara demokrasi dan kebersamaan,” ujarnya.

Walaupun lomba itu hanya diikuti oleh perwakilan generasi muda dari 5 grup, tentunya kebaikan ini dapat ditularkan kepada generasi muda lainnya di masing-masing jorong. saptarius

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here