JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Suhu politik jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sijunjung, Sumatera Barat kian panas. Tak percaya? Tengok saja apa yang terjadi di negeri Ranah Lansek Manih itu.
Ini mungkin pertama kali Wakil Bupati Sijunjung, Arrival Boy, SH itu menunjukan kemarahannya yang memuncak atas ia menilai tak dihargai dilingkungkup Pemkab Sijunjung.
Mantan aktivis 1998 itu benar-benar berang dan taburansang atas dugaan tidak diberitahunya ia diacara pelantikan walinagari di kampung halamnya di di kecamatan Koto VII.
Bahkan kemarahan Arrival Boy itu disampaikannya lewat WhatsApp keberbagai tokoh dan kalangan ASN termasuk ke awak media.Berikut simak secara utuh WhatsAppnya itu;
Saudara sekda dan opd terkait… saya dapat info dari beberapa hari lalu ..kalau hari ini setelah zuhur ini ada pelantikan Wali nagari di kec koto VII.. sedang dengan detik ini sayab belum menerima undangan untuk hadir dalam pelantikan itu…
Apakah tafsiran saudara2.. undangan tersebut cukup hanya dihadiri oleh BUPATI saja dalam hal ini bpk Yuswir arifin.. atau wakil bupati nya sudah tidak perlu tau dan di undang pada kegiatan2 yang akan berhubungan dengan masyarakat… ??
Tolong di perhatikan untuk ke depan.. ??.. kalau untuk memeriahkan acara.. tadi saya sudah pesankan karangan bunga untuk pelantikan wali nagari tersebut..untuk menjadi perhatian saudara2… tksh….
Terkait hal itu Wabup Arrival Boy pun menbenarkannya. “Ini bukan kali pertama acara-acara yang dilakukan Pemda Sijunjung yang saya tidak diberitahu,”jelas Arrival Boy, Selasa(3/12/2019).
“Mereka pikir dengan mereka berdalih seakan akan kalau sudah disampaikan ke bupati berarti saya sebagai wakil tidak perlu lagi diberitahu… atau mereka anggap cukup bupati saja yang tau urusan pemerintahan ini. Atau kalau bupati tidak ada baru wabup nya dianggap perlu tau setelah itu…?? Ini hanya persoalan etika saja… dan yang lebih harus tau kerja protokol ini ya humas protokol,”tegas Arrival Boy.
Terkait hal itu, Sekdakab Sijunjung, Zefnihan tak berhasil dihubungi lantaran telepon selularnya tak aktif.
Namun Kepala DPMN Sijunjung, Khamsyardi,SSTP, justeru menyampaikan pemberitahuan melalui protokol. “Dalam acara seperti itu memang tak ada undangan yang ada hanya pemberitahuan dan itu disampaikan melalui protokol sama sperti kegiatan BGRM. Kabag Humas di Hubungi nomor saya diblokirnya,”kata Khamsyardi menjawab awak media, Selasa(3/12/2019). “Saya baru pulang dari IV Nagari pelantikan walinagari dan siang ini pelantikan di Koto VII,”tambahnya.
Ironis lagi, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sijunjung Yunani, juga mengku tidak tahu. “Saya tidak tahu soal itu (pelantikan walinagari-red). Saya juga tidak pernah memblokir nomor Kadis PMN dan itu kan sudah viral masalahnya di grup OPD,”ucap nantam Kakansospol Limas Sijunjung itu menjawab awak media, Selasa (3/12/2019). saptarius