Antisipasi Covid-19, Siswa di Padang dan Bukittingi Diliburkan, Sijunjung Tunggu Hasil Rapat Bersama Gubernur

JURNAL SUMBAR | Padang – Mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), Pemerintah Kota Padang dan Kota Bukittinggi mulai besok memindahkan proses belajar mengajar siswa sekolah di rumah masing-masing alias diliburkan. Sedangkan di Kabupaten Sijunjung masih menunggu hasil keputusan rapat bersama gubernur. Berikut laporannya.

Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah menyebut, pemindahan belajar mengajar siswa di rumah masing-masing dilakukan selama 14 hari ke depan.

“Belajar mengajar di rumah dilakukan mulai Kamis (19/3/2020). Keputusan ini kita ambil setelah dua kali 24 jam,” sebut Mahyeldi saat rapat dengan jajaran kerjanya di Posko BPBD Kota Padang, Rabu (18/3/2020) sore.

Walikota Padang
Mahyeldi menyebut, mulai Kamis (19/3/2020), seluruh siswa sekolah diwajibkan datang dulu ke sekolah masing-masing pada pukul 07.30 Wib. Setelah itu guru memberikan materi pelajaran untuk dikerjakan di rumah.
“Setelah mendapat materi pelajaran dari guru, siswa dibolehkan pulang dan belajar di rumah,” kata Mahyeldi.

Sekolah yang nelakukan proses belajar mengajar di rumah mulai dari TK, PAUD, SD, MI, SLTP, MTs, TPA, dan sederajat.
“Mereka akan diawasi oleh orangtua masing-masing dan tidak dibolehkan untuk betkeliaran di luar rumah,. Orangtua harus menjamin anak-anaknya untuk tidak keluar rumah,” ujar walikota.

Selain Kota Padang, Kota Bukittinggi juga meliburkan sekolah. Setidaknya hal itu di bahas Pemko Bukittinggi. Tak percaya? Lihat saja Walikota Bukittinggi M.Ramlan Nurmatias memimpin rapat terpadu Percepatan Penanganan COVID -19, pada Rabu (18/3/2020) di Aula Balaikota.
.
Rapat itu, dihadiri Anggota Gugus Tugas, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Plus, Pimpinan Rumah Sakit, IDI, Pimpinan BUMN/BUMD, Kepala SKPD, Lurah dan stake holders lainnya.
.
Setelah menerima masukan dari berbagai pihak Walikota memutuskan seluruh TK/PAUD, SD dan SLTP di Kota Bukittinggi, mulai Kamis tanggal 19 Maret 2020 , diliburkan selama 14 Hari ke depn, termasuk tempat Les dan bimbingan belajar.

Kebijakan ini diambil demi keselamatan bersama dan memutus siklus penyebaran virus carona.

Wako mengatakan, ini tanda keseriusan Pemko dalam menghadapi permasalahan ini. Dan mengajak seluruh pihak untuk bekerjasama dalam menanganinya.

“Ini merupakan tanggung jawab bersama, butuh keseriusan dan kerjasama di antara Kita. Jangan lagi berbicara instansi, atau ini tanggung jawab siapa,” tegas Wako.

Posko penanganan berada nb di Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi dan
Rumah Sakit Rujukan: RSAM Bukittinggi, pungkas Ramlan.


Sedangkan Kabupaten Sijunjung hingga berita ini tayang belum ada meliburkan anak sekolah. Meski begitu, pihak RSUD Sijunjung juga membuat pengumuman terkait pelarangan anak-anak dibawa umum13 tahun mebdejat ke IGD.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Sijunjung, Ramler,SH, kepada awak media mengakui belum ada meliburkan anak sekolah.


MENUNGGU – Sijunjung masih menunggu haail rapat bersama gubernur

“Hingga saat ini kita belum meliburkan dan kita masih menunggu hasil rapat bersama gubernur besok (Kamis, 19/3/2020-red),” kata Ramler via telepon selularnya, Rabu (18/3/2020) sambil mengirim surat rapat dimaksud ke whatsapp awak media.

Bahkan persoalan tersebut katanya juga sudah disampaikan ke bupati. “Untuk itu kita minta pada semua siswa untuk mencuci tangan pakai sabun sebelum masuk ruang kelas. Jangan bersentuhan dan kalau duduk harus berjarak,”ucapnya. rilis/yus/triafboy
editor;saptarius

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.