JURNAL SUMBAR | Jakarta – Emersia Hotel & Resort Lampung, Batusangkar dan Yogyakarta adalah milik Urang Awak, Uni Merry Warti. Kini manajemen hotel ini menelurkan kiat-kiat untuk menyiasati keadaan memasuki masa “New Normal” pasca Pandemi Covid 19″ ini.
Emersia Hotel mulai buka kembali dengan menjalankan semua prosedur/protokol kesehatan sesuai standar WHO, seperti mewajibkan tamu untuk mencuci tangan sebelum memasuki lobby hotel di wastafel yang sudah disediakan di pintu masuk lobby hotel. Kemudian dilanjutkan dengann pemeriksaan suhu tamu dengan thermogun, wajib memakai masker, dan menjaga jarak (social distance).
Meja makan roundtable yang tadinya untuk 10 orang, kemudian hanya untuk 4 orang. Untuk sarapan pagi, makanan diantar ke kamar tamu, dan juga menyediakan jasa konsultasi dokter untuk 1 tahun kedepan dan standar2 kesehatan lainnya.
Kemudian untuk tamu yg menginap lebih dari 1 malam akan dicek suhu tubuhnya setiap hari oleh crew reception yang ditugaskan. Semua dilengkapi dengan standar keamanan pelayanan juga.
Menurut Uni Merry Warti, di dalam kesulitan, insya Allah ada peluang dan kesempatan. “Sebagai pengusaha, kita harus menyiasati setiap tantangan dan kondisi yang ada dan tidak menyerah begitu saja. Live must go on,” ujar Uni Merry Warti.
Strategi Hotel Emersia ini bisa menjadi contoh bagi pengusaha hotel Minang lainnya untuk menyesuaikan diri dan menyiasati keadaan dengan cara-cara kreatif.
Tak hanya itu, Uni Merry Warti juga memaksimalkan dapur gotel dengan menerima pesanan ke rumah atau ke kantor-kantor selama pandemi ini. “Saat ini pengusaha manapun pasti mengalami kesulitan, terutama di sektor perhotelan dan kuliner, dimana mereka harus tetap membayar biaya operasional, gaji karyawan/THR dan lain sebagainya, sementara omzet/pemasukan menurun drastis,” paparnya.
Burmalis Ilyas, Direktur Eksekutif Minang Diaspora Network-Global menyebutkan, Uni Merry Warti merupakan salah satu donatur dan sponsor tetap setiap kegiatan-kegiatan Minang Diaspora, maupun kegiatan-kegiatab yang dilakukan oleh organisasi masyarakat Minang lainnya.
“Untuk itu, selayaknya masyarakat Minang mendukung dan mempromosikan semua usaha-usaha milik orang Minang dengan cara menginap di hotel urang awak, makan di rumah makan urang awak, dan mengonyumsi atau belanja produk-produk yang diproduksi oleh pengusaha Minang, karena insya Allah akan balik juga ke masyarakat dalam bentuk CSR (Corporate Social Responsibility) yang dirasakan masyarakat Minang dalam bentuk Beasiswa pendidikan, Bantuan Bencana atau wabah saat ini dan lain sebagainya,” harap Burmalis.
Selain Uni Merry Warti, kata Burmalis, juga banyak pengusaha Minang lain yang juga berjiwa sosial/filantrofis, seperti Ibu Nurhayati Subakat Owner Wardah Cosmetic, bapak Yendra Fahmi pengusaha Batu Bara, bapak Masrizal Syarif pengusaha alat-alat kesehatan, bapak Asril owner grup kontraktor Kunango Jantan dan Hotel Bunda Bukittinggi dan banyak lagi pengusaha Minang dermawan lainnya,” sebut Rang Salido Pessel itu. (Rilis MDN-G)