JURNAL SUMBAR | Pesisir Selatan – Inovasi Man Idris (41 tahun) warga Pasia Kandang, kelurahan Pasia Nan Tigo, kecamatan Koto Tangah, Kota Padang patut diapresiasi. Dengan sumber daya terbatas, Man Idris kini membangun gudang penyimpanan ikan segar (cold storage) rakitan.
Hal itu disampaikan anggota DPRD Pesisir Selatan, Novermal Yuska,SH,MH, dalam akun facebooknya pada Rabu (17/6/2020). Berikut lebih rincin soal cold storage rakitan yang dipaparkan Novermal.
Cold Stroge yang dibangun berkapasitas 20 ton. Dirakit sendiri. Ukuran box penyimpanan 3x6x3 meter. Kompresor yang dipakai ukuran 7 PK. Di dalamnya dipasang Epab (pendingin). Anggaran biayanya Rp200 jutaan.
Pembeku ikan segera dibuat, dan direncanakan kapasitas 2 ton per 6 jam. Namanya ABF (Air Blas Frizer). Rakitan juga. Anggaran biaya Rp300 jutaan.
Kebutuhan listrik 33 ribu VA. Rata-rata konsumsi listrik per bulan sekitar Rp5 jutaan.
Tambah biaya lain adalah untuk membangun gudang dengan anggaran sekitar Rp75 jutaan. Jadi, total investasi lebih kurang Rp600 jutaan. Ditambah dana pembeli ikan sekitar Rp400 jutaan. Artinya, dengan dana Rp1 miliar sudah bisa menampung ikan nelayan sebanyak 20 ton.
Tujuan pendinginan adalah, mempertahanankan kualitas ikan dan bahan pangan lainnya. Hasil penelitian, ikan yang disimpan di cold strorage, layak konsumsi sampai 8 tahun penyimpanan.
“Inovasi ini patut dicontoh oleh pelaku usaha perikanan di Pesisir Selatan. Karena sumber daya ikannya melimpah di 240 kilometer garis pantai wilayah Pesisir Selatan. Ini harus didukung oleh Pemkab Pesisir Selatan, dan stake holder terkait, termasuk perbankan,”kata Novermal Yuska yang juga politisi Partai Amanat Nasional itu.**/NY