Wako Bukittinggi bersama Wawako menyerahkan BLT Propinsi di Kelurahan Pakan Kurai
JURNAL SUMBAR | Bukittingi – Walikota Bukittinggi, Sumatera Barat, Ramlan Nurmatias, meradang, ada warganya di Kelurahan Pakan Kurai melaporkan ada oknum yang meminta jatah dari BLT yang diterimanya untuk beli rokok, sehingga BLT yang diterimanya tidak cukup Rp 600.000, hanya Rp 475.000.
Mendapatkan Informasi yang mengejutkan di Kelurahan Pakan Kurai itu, Wako bersama Wakil Walikota, Sekda, Ketua DPRD dan sejumlah anggota DPRD sangat berang. Ramlan meminta hal ini diusut tuntas dan tidak terjadi lagi.
Walikota dan rombongan saat itu menyerahkan sekaligus mensurvey sejauh mana realisasi pendistribusian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Provinsi Sumbar di Bukittinggi, pada Selasa (7/72020).
Salah seorang anggota keluarga yang menerima BLT di kelurahan Pakan Kurai, mengaku menerima bantuan dari provinsi bulan Mei dengan sejumlah lembaran uang Rp 100 ribu. Namun, oknum yang menyerahkan bantuan itu, meminta “jatah” sebagai jasa telah mengantarkan bantuan ke rumah yang bersangkutan.
“Dikasih mungkin Rp 600 ribu. Saya tidak tahu persis jumlahnya, karena bingung baru bangun tidur. Namun yang mengantar itu, meminta uang jasa dan membeli rokok, setelah saya hitung bersisa uang Rp 475 ribu,” ungkapnya.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, langsung meminta kasus ini diusut tuntas. Wako geram, seharusnya tidak ada yang mengurangi bantuan yang telah dianggarkan pemerintah.
“Ini kita memberikan bantuan untuk orang miskin. Pemerintah memikirkan untuk membantu beban berat warga miskin. Tidak ada cerita potong memotong. Ini akan kita usut tuntas, saya sudah perintahkan Lurah untuk mengusutnya. Kita tunggu kebenarannya.
Harusnya kita menambah bantuan untuk membantu warga miskin, bukan mengurangi,” tegas Ramlan .yus/cal