Rapim Kadinda Sumbar: Visi dan Misi Gubernur Kedepan Mungkin Tidak Ada Penyelesaian Ekonomi

666

JURNAL SUMBAR | Padang — Meski gagal menampilkan visi misi Paslon Cagub Sumbar karena sebagian besar paslon diburu jadwal kampanye akhir menjelang masa minggu tenang Pilgub Sumbar, namun Rapat Pimpinan KADINDA Sumbar bertema “Solusi Ekonomi Survive dan Bertahan Hidup Dimasa Wabah Pandemi Covid 19” di Hotel Kryad Padang, Sabtu (28/11) berjalan lancar.

Ketua umum KADINDA Sumbar H Ramal Saleh dalam sambutanya mengatakan, pihaknya berkeinginan memperkuat program ekonom paslon Pilgub Sumbar supaya setelah terpilih akan memudahkan keduanya membangun sinergitas.

“KADIN sebagai induk asosiasi perusahaan berdasarkan UU no1 tahun 1987 memiliki fungsi sebagai regulator ekonomi dan fatner pemerintah daerah dalam membangun perekonomian daerah melalui intervensi subsektor ekonomi seperti investasi, perdagangan dan jasa bisnis lainnya,” ungkap Ramal.

Menurutnya Kadin memiliki tangan tangan di daerah guna merealisasikan gagasan ekonomi yang diluncurkan gubernur sejak terpilih. Tetapi siapa gubernur yang bisa membangun sinergitas dengan kadin tersebut? Jawabnya adalah gubernur yang memiliki konsep ekonomi yang realistis dan membumi dengan pengertian relevan dengan keadaan daerah tersebut.

“Justru karena itulah kami mengundang ke empat paslon gubernur Sumbar untuk memaparkan konsep ekonominya. Supaya kami bisa memberi perkuatan dan dapat dijalankan sesuai dengan kebutuhan daerah,” jelas Ramal.

Ramal Saleh menyebut konsep ekonomi Sumbar yang realistis adalah yang berbasis komoditi. Sebab potensi ekonomi Sumbar sebagian besar berada pada sektor perkebunan, pertanian dan perikanan.

Idealnya, kata Ramal, para paslon dalam menyusun program ekonominya bukan saja memikirkan suprise tetapi bisa mengkapitalisasi pendapatan masyarakat. Sebagai contoh, Ramal memaparkan saat ini perolehan devisa ekspor komoditi andalan seperti casiavera dan lainnya mencapai 20 triliun per tahun. Idealnya, program ekonomi paslon bisa mendorong peningkatan nilai ekspor tersebut secara berkala dalam lima tahun ke depannya.

Dan yang lebih penting juga adalah program ekonomi paslon bisa melepaskan para pengusaha kecil dan lemah lepas dari problema klasik seperti permodalan, manajemen dan pemasaran.

“Artinya program ekonomi yang dibuat para paslon juga membantu para pengusaha kecil dan lemah keluar dari krisis, sehingga berpotensi naik kelas selama lima tahun atau sesuai dengan masa jabatan gubernur,” ujarnya.

Ditambahkannya, yang lebih penting dari pemaparan visi ekonomi itu adalah para pengusaha bisa menilai siapa diantara ke empat calon tersebut yang benar benar punya visi ekonomi yang sesuai dengan kebutuhan daerah.

Sementara itu Ketua Panpel Rapimprop Sumbar Syaharman Zanhar melaporkan, selama ini sering terjadi perbenturan persepsi diantara Kadin dan Pemprop Sumbar dalam mendesign konsep ekonomi, sehingga sulit dijalankan dunia usaha.

“Justru karena itu kami memberikan kesempatan kepada para paslon memaparkan program ekonominya di depan para pengusaha, sehingga bisa dieloborasi para pengusaha menjadi program yang benar benar aksi,” kata Syaharman Zanhar.

Ditambahkanya, apapun bentuk program ekonomi yang diluncurkan para paslon bisa dipahami secara bersama sama, sehingga menjadi program yang masuk akal, rasional dan dapat dijalankan oleh gubernur terpilih.

Tetapi sayang, cita cita Syaharman Zanhar menghadirkan para poslon ini gagal total. Sepertinya para paslon sama sekali tidak memahami visi besar Kadinda Sumbar mengundang mereka.

Dikatakanya, sikap seperti ini juga sudah diperlihatkan Gubernur Sumbar saat ini kepada KADINDA Sumbar, sehingga sering terjadi misi ekonomi Sumbar ke luar negeri tidak mencapai sasaran yang diharapkan.

“Sudah dipahami semua pihak Gubernur saat ini cenderung memilih program ekonomi yang tidak jelas, bahkan memanfaatkan kunjungan ekonomi menjadi ajang jalan jalan ke luar negeri. Konsepnya tidak dirasakan, dan tidak ada manfaatkan langsung,” bebernya.

Untuk membahas solusi ekonomi, survive dan bertahan hidup dimasa wabah pandemi covid 19, yang direncanakan selama dua hari yaitu Sabtu dan Minggu (28-29/11), karena ketidahadiran Paslon akhirnya berlangsung sehari saja.

Pembukaan Rapimda Kadin itu oleh Gubenur Sumbar diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian Sekdaprov Sumbar Irsyad.

Hadir seluruh kepengurusan Kadin Sumbar, pengurus dan ketua Kadin Kabupaten dan Kota termasuk ketua dewan pertimbangan Kadin Sumbar S Budi Syukur, acara tersebut berjalan dengan aman dan lancar.

 

Pada kesempatan itu ketua dewan pertimbangan Kadin Sumbar S Budi Syukur mengatakan,
Ia berharap melalui kegiatan yang dilakukan Kadin Sumbar ini bisa menjadi perpanjangan tangan bagi pelaku -pelaku usaha kecil dalam masa covid 19 ini.

 

“Kepada Pemerintah ,diharapkankan selalu memberikan bantuan bantuan bagi pelaku usaha Kevin dan masyarakat, namun Kadin Sumbar merasa masih belum berpengaruh terhadap pertumbuhan Ekonomi, kita berharap lagi kepada Pemerintah supaya bagi pelaku usaha usaha kecil dibantu lagi misalnya ada tambahan modal atau bantuan lainya, “ujar pengusaha Sumbar teraebut.

 

Dikatakan lagi, dengan adanya pekerjaan-perkerjaan yang ada di Sumbar, Pemerintah harus mengutamakan pengusaha pengusaha yang berada di Sumbar, jangan dialihkan pengusaha pengusaa yang berada di luar sana, prriolitaskan yang lokal dulu, supaya uang berputar di Sumbar dan membangkitkan lagi dunia usaha di Sumbar ini.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami mendorong kepada pemerintah lebih memperhatikan untuk Tahun anggaran 2021 ini, ada masuk peran Pemerintah disini memberikan kontribusi positif memberikan perhatian positif kepada pengusaha ini, terutama sekali disektor sektor kuntruksi, pengadaan dan juga sektor sektor lainya dan memberikan kemudahan kemudahan bagi pengusaha pengusaha di Sumbar ini, “imbuhnya. (Agusmardi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here