Petugas mengevakuasi korban yang terjepit bangunan di rumah sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). (foto antara)
JURNAL SUMBAR | Sulawesi Barat – Sebanyak 15 titik pengungsian disiapkan bagi warga Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, yang terdampak bencana gempa bumi yang terjadi sejak Kamis (14/1/2021) siang hingga Jumat (15/1/3921) dini hari.
“Terdapat 10 titik lokasi pengungsian di Kabupaten Majene,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Jumat (15/1/2021).
10 titik lokasi pengungsian itu berada di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua yang terdapat di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju, terdapat lima lokasi pengungsian yang berada di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
Hari ini, Kepala BNPB Doni Monardo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini diketahui telah meninjau langsung ke lokasi terdampak di Kabupaten Mamuju. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Di sisi lain, disampaikan Raditya, BNPB juga telah mendistribusikan bantuan bagi warga terdampak di Mamuju dan Majene.
Bantuan itu di antaranya, 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk.
Kemudian, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu serta 30 unit Genset 5 KVA.
Seperti dikutip dari Antara, Kepala BPBD Sulawesi Barat Darno Majid mengingatkan kepada warga yang baru akan mengungsi agar tidak pergi ke gunung yang rawan terjadi longsor.
“Selain gempa, cuaca sekarang juga adalah musim penghujan. Jangan mengungsi ke gunung yang rawan longsor, carilah tempat yang betul-betul aman,” ujar Darno Majid, Jumat.
Ia mengatakan hasil rapat bersama dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Barat memutuskan agar pusat pengungsian di tempatkan di Manakarra, Mamuju.
Begitu juga dengan di Kabupaten Majene, pusat pengungsian dipusatkan di stadion setempat karena sebelum terjadinya gempa bumi beberapa tempat di pegunungan itu terjadi longsor.
“Hasil rapat bersama unsur Forkopimda Sulbar diputuskan untuk menjadikan stadion sebagai pusat pengungsian sementara. Di sana relatif lebih aman dari kemungkinan adanya gempa susulan,” katanya.
Sebelumnya, dilansir Reuters, telah terdata setidaknya 35 korban tewas di Majenedan Mamuju, danratusan terluka hingga Jumat siang ini.
Gempa dengan magnitudo 6,2 diketahui terjadi di wilayah Sulawesi Barat Jumat dini hari. Gempa tersebut turut mengakibatkan sejumlah bangunan roboh. Antara lain, Kantor Gubernur Sulbar, Maleo Town Square, toko, swalayan, hingga Rumah Sakit Mitra Manakarra. sumber;cnn