JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Sejarah..! Puluhan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sijunjung, Sumatera Barat, memprotes manejemen rumah sakit terkait atas kebijakan jasa medis yang diduga tak merata.
Benarkah?
Setidaknya pada Selasa (23/5/2022), puluhan perawat yang bertugas di RSUD Sijunjung yang terletak di Jalinsum Tanahbadantung itu, melancarkan aksi demo dan memprotes manejemen rumah sakit.
Mereka menuntut sejumlah kebijakan yang dinilai tak berpihak kepada perawat dan jasa pelayanan dinilai tidak adil. Bahkan soal transparansi pembagian jasa pelayanan dinilai tak tak terbuka.
“Iya.., memang ada perawat yang melakukan demo. Mereka memprotes soal “kue”. Sementara “kue” anggarannya cuma tak seberapa, seharusnya mereka proteslah ke Muaro,”ujar salahseorang pegawai di RSUD Sijunjung itu kepada Jurnalsumbar.Com, Selasa (24/5/2022) juga sempat kaget atas aksi demo para medis/perawat itu.
Sejumlah poster pun diperlehatkan para perawat yang demo. Mereka menuntut keadilan dan ke transparanan dari pihak manajemen RSUD Sijunjung. Aksi damai itu berjalan tertib dan tak ada mengganggu aktivitas pelayanan di RSUD. Setelah menggelar orasi, baru para “demonstran” perawat itu berdialog dengan manajemen RSUD Sijunjung dilantai tiga RSUD setempat.
Direktur RSUD Sijunjung, dr. Diana oktavia, Sp.PD, menjelaskan segala tuntutan perawat itu. Sayangnya, pertemuan tersebut belum mencapai kesepakatan.
Dana jasa layanan yang dipertanyakan tersebut berasal dari klaim BPJS dan jasa medis lainnya.
“Semua sudah ada aturannya, mulai dari pembagian dari 15 persen hingga 40 persen, pembagian memang tidak sama,”Fifie begitu sapaan akrab RSUD Sijunjung itu.*