JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Setelah di Desa Kampungbaru ditemukan ada 19 bayi balita beresiko stunting, ternyata di Nagari Padangaibusuk, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, juga ditemukan ada 12 bayi balita beresiko stunting.
“Iya, disini (Padangsibusuk-red) juga ada bayi balita beresiko stunting. Diantaranya, empat bayi balita usia 0-23 bulan beresiko stunting dan 24-59 bulan sebanyak 8 orang beresiko stunting,”kata Dian salah seorang petugas Puskesmas Padangsibusuk kepada Jurnalsumbar.Com, saat bersama Forum Kabupaten Sijunjung Sehat, Jumat (20/5/2022).
Menurur Dian yang juga Ketua TP PKK Nagari Padangsibusuk itu, saat ini ke-12 bayi balita beresiko stunting itu sudah ditangani dirumah pos gizi.
Dalam pertemuan yang penuh keakraban tersebut, Walinagari Padangsibusuk Aprizal,D, Sp memaparkan soal telah adanya pokja nagari sehat di Nagari Padangsibusuk.
Kegiatan dihari kedua itu diawali pemaparan Ferimen wandri,SKM, dan dilanjutkan H.Amrizal dan Saptarius serta Alfika Kurnia, AMd.Kes.
Camat Kupitan Asrizal,SH dan Kasinya Irsyad serta dari Puskesmas Padangsibusuk juga hadir.
Dihadapan Tim Forum Kabupaten Sijunjung, Camat Kupitan, Asrijal,SH, mendukung dengan adanya kegiatan forum.
Keunggulan dari Nagari Padangsibusuk adanya pengolahan sampah (Bank Sampah-red) sehingga nagari yang dihuni 2.255 kepala keluarga (KK) dengan 7.685 jiwa selalu sehat. Menariknya lagi, adanya kontiner sampah tiap jorong. *