Wujudkan Kebangkitan Lagu Minang, Dikbud dan PAPPRI Sumbar Laksanakan Kegiatan Lomba Penyanyi Minang Kelompok Usia 14-27
JURNAL SUMBAR | Padang – Dalam rangka mewujudkan kebangkitan lagu Minang di era digital yang berkualitas terbaik, Dinas Kebudayaan dan DPW PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia) Provinsi Sumbar melaksanakan kegiatan Lomba Penyanyi Minang Tahun 2022.
Hal itu dikemukakan oleh Kadisbud, Syaifullah diwakili Kepala UPTD Taman Budaya, Hendri Fauzan, AP.Msi, pada acara Audisi Festval Lagu Minang Usia 14-27 Tahun di Aula Taman Budaya Sumbar, Kamis (23/6/2022).
Tahun 2022 ini, implementasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang upaya pelestarian dan pengembangan terhadap lagu minang tersebut, karena seni merupakan 1 (satu) dari 10 (sepuluh) Objek Pemajuan Kemajuan Kebudayaan yang harus dilindungi, dilestarikan, dimanfaatkan dan dibina, diinisiasi langsung Ketua DPRD Sumbar, Supardi, dimana hal itu terkait dengan kondisi yang minim wadah-wadah, iven-iven kompetisi dan edukatif bagi penyanyi Minang.
Seperti diketahui musik Pop Minang merupakan pelopor musik Nusantara, dari tahun ke tahun perkembangannya sangat pesat. Era 90-an disebut sebagai era kebangkitan lagu Minang ke dua yang oleh tiga musisi yaitu : Fery Zen, Zalmon dan Agusli Taher dengan album hit nya “Kasiak 7 Muaro, tidak berhenti sampai disitu, dimana diera 2000-an juga muncul karya-karya lagu Minang yang sangat populer yang berazaz pada etika dan estetika Budaya Minangkabau yang berbasis pada bahasa dan sastra minangkabau dengan diksi alam, diksi sindiran dan diksi kias, hingga karya-karya itu penuh dengan nilai kearifan dan kesantunan serta tuntunan. Karya-karya terbaik tersebut juga dilantunkan oleh penyanyi-penyanyi terbaik di eranya.
Sementara itu, Ketum DPW PAPPRI Sumbar Husin Daruhan dalam sambutannya mengatakan, Festival Lagu Minang U-14-27 tahun ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Dikbu dan PAPPRI dalam rangka mewujudkan kebangkitan Lagu Minang di era digital ini.
“Kepada seluruh peserta kami berharap untuk dapat menampilkan potensi terbaiknya, mari berlomba secara sehat dan sportif, apapun hasilnya nanti yang diputuskan oleh juri berarti itulah yang terbaik,” ujar Husin Daruhan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua panitias festival, Sexri Budiman menjelaskan peserta audisi hampir seratus orang, selanjutnya setelah audisi memasuki babak semifinal dan pada 26 Juni mendatang memasuki babak final Festival Lagu Minang U-14-27 Tahun.
Dan, Sexri mengungkapkan kegiatan lomba ini adalah sala satu jawaban dari kekawatiran saat ini, apakah diera maraknya media sosial saat ini musik minang khususnya penyanyi minang masih berpegang pada nilai-nilai budaya Minang?
“Teknologi era digital saat ini khususnya untuk rekaman membuat para penyanyi sangat dimanjakan, hingga secara kualitas mereka sebenarnya boleh dikatakan belum layak untuk masuk dunia rekaman. Munculnya para penyanyi minang pada akhir-akhir ini yang dimudahkan oleh teknologi tersebut dan tanpa melalui selekasi yang seharusnya,”paparnya.
Saat ini, ujarnya, media sosial sangat terbuka untuk siapa saja, sehingga semua punya hak, meskipun disisi secara kualitas mereka banyak yang tidak layak. Bukan berarti tidak ada penyanyi yang cukup berkualitas namun mungkin saja media sosial tidak berkata masalah kualitas tapi berkata masalah siapa yang viral meski pun itu tidak berkualitas bahkan mungkin boleh dikatakan tidak pantas dalam artian tak punyai nilai-nilai budaya yang seharusnya.agusmardi