Zero Stunting, Libatkan Guru PAUD Tangani Stunting di Palembang, Kapus Tanjung Gadang; Guru PAUD Ujung Tombak
JURNAL SUMBAR | Palembang – Tegas dan terarah. Itulah tekad Walikota Palembang, Sumatera Selatan, H.Harnojoyo,S.Sos dalam penanganan kasus stunting di Bumi Sriwijaya.
“Dalam penanganan stunting walikota dengan tegas mengatakan Zero Stunting dengan melibatkan guru-guru PAUD. Sebab, guru PAUD lah yang berhadapan langsung dengan anak-anak,”kata DR. Ir. Syuhada Adjiz Umar,S.Sos,MT Kabid Perekonomian SDA dan Sosial Bapppeda Litbang Kota Palembang didampingi Evi salahseorang Kasi di Bapppeda Litbang daerah setempat kepada Tim Forum Kabupaten Sijunjung Sehat, Rabu (13/7/2022).
Ia menyebutkan, dari sekitar 600 Balita di Kota Empek-empek itu, yang terindikasi stunting kisaran 1,17 persen. “Penanganan stunting itu serius dilakukan,”kata Syuhada sembari mengatakan Kota Pelembang pada tahun 2019 pernah juara dua nasional dalam bidang perencanaan.
Apa yang disampaikan DR. Ir. Syuhada Adjiz Umar,S.Sos,MT Kabid Perekonomian SDA dan Sosial Bapppeda Litbang Kota Palembang itu juga pernah diutarakan Kapus Tanjung Gadang, SIjunjung, Astri Netti.
“Untuk menangani stunting guru-guru PAUD hendaknya juga dilibatkan. Karena mereka lebih tahu soal anak-anak dan guru PAUD bisa sebagai ujung tombak atasi stunting,”kata Astri Netti belum lama ini kepada Jurnalsumbar.Com.
Pihak Dinas Kesehatan Kota Palembang juga tengah gencarnya atasi stunting. Bersama OPD terkait Dinkes setempat berkolaborasi tangani stunting.
Hal itu disampaikan Kasub Koordinator Kesling Dinkes Kota Palembang, Mariana Hotlan Mabu kepada Tim Forum Kabupaten Sijunjung Sehat.
Dia akui, sejak 2021, Pemkot Palembang serius tangani stunting dengan melibatkan guru-guru PAUD.
Tak hanya itu, untuk mewujudkan kota bersih yang berbudaya, Pemerintah Kota Palembang melanjutkan kerja sama dengan PT Indo Green Power (IGP) untuk pembangunan pengolahan sampah secara termal.
Hal itu disampaikan Kabid Perekonomian SDA dan Sosial Bapppeda Litbang Kota Palembang, DR. Ir. Syuhada Adjiz Umar,S.Sos,MT.
“Sebagian besar sampah di Kota Palembang berasal dari rumah tangga. Setiap harinya, petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kota ini mengangkut 1.200 – 1.400 ton sampah, yang kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan,”papar Syuhada.
“Pak Walikota berkeinginan sampah dituntaskan dengan baik dan menghasilkan energi listrik dan nantinya energi listrik itu dijual ke PT Semen Batu Raja dan diharapkan 2023 tuntas. Begitu juga masyarakat tidak dibolehkan buang sampah sembarangan dan setiap pekannya dilakukan gotoroyong bersama,”tambah DR. Ir. Syuhada Adjiz Umar,S.Sos,MT.
Ketua Forum Kabupaten Sijunjung Sehat tentu saja sangat terharu apa yang dilakukan Kota Palembang.
“Palembang memang luar biasa, mereka saling berkalaborasi dalam setiap mengatasi masalah dan saling mendukung. Hendaknya hal ini juga dilakukan Pemkab Sijunjung,”harap Fajar yang siap laksanakan visi-misi Bupati-Wabup Sijunjung itu.