Diduga Tak Selesai Sesuai Kontrak, Kini Jadi Sorotan
JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Kekuatiran puluhan masyarakat, pemuda, walinagari beserta tokoh masyarakat Kecamatan Kamangbaru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, atas pengerjaan pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama Tipe D tak selesai dari jadwal yang ditentukan itu terbukti sudah.
Meski pihak pelaksana pembangunan PT Syarif Maju Karya “mendaedline” menargetkan realisasi pekerjaan di Oktober 2022 teralisasi 70 persen, itu hanya omong kosong. Terbukti, hingga akhir Oktober 2022 baru selesai 24 persen.
“Hingga kini baru selesai pekerjaannya 24 persen,”kata salah seorang pengawas pekerjaan dari Dinkes Sijunjung belum lama ini., kepada Jurnalsumbar.Com, akhir Oktober 2022 lalu.
Parahnya lagi, Wirda Ningsih, selaku PPK Pekerjaan RS Pratama mega proyek tersebut justeru lempar batu sembunyi tangan. Bahkan ia tak bisa ditemui. “Maaf, ibu kabid sedang rapat dengan pelaksana,”ucap seorang stafnya di Dinas PUPR Sujunjung itu.
Meski begitu, dalam whatsappnya, ia menyarankan untuk langsung ke Kadis Kesehatan Sijunjung, Ezwandra.
“Untuk penjelasan boleh langsung saja ke pejabat penandatangan kontraknya pak Kadis Kesehatan,”ucapnya singkat dalam whatsappnya kepada Jurnalsumbar.Com, Kamis (3/11/2022).
Sayangnya, Kadis Kesehatan Sijunjung, drg.Ezwandra yang dihubungi via Whatsappnya, meski telah membaca pertanyaan yang dilontarkan pada dirinya terkait tak terealisasi pekerjaan pembangunan RS Pratama sesuai jadwal itu tak membalasnya.
Tapi, melalui telepon selulernya ia mengatakan sedang sibuk. “Ambo masih acara di Hotel Bukit Gadang dengan FKM Unand.,”ucapnya kepada Jurnalsumbar.Com, Kamis (3/11/2022).
Selain masyarakat, kalangan wakil rakyat yang duduk di gedung DPRD Sijunjung itupun menyorotinya.
Bahkan pihak DPRD Sijunjung akan segera memanggil pihak – pihak yang terkait atas pembangunan proyek RS Pratama itu.
“Kami sudah membahasnya, dan kami akan segera memanggil pihak – pihak yang terkait atas pembangunan proyek RS Pratama tersebut. Jika nantinya ditemukan hal-hal yang menyalahi aturan dan bukan tak mungkin dibuat pansus, untuk itu tentu perlu data-data. Yang jelas pihak terkait akan kita panggil untuk dimintai keterangan,”kata Anonio Mursil, Anggota DPRD Sijunjung, kepada
Jurnalsumbar.Com, Kamis (3/11/2022).
Sebelumnya, Manager Kontraktor pelaksana PT Syarif Maju Karya, Riko, mengakui, bahwa pengerjaan terkendala karena keterbatasan alat berat.
Kala itu, Ia menyatakan, pada Oktober 2022 realisasi pengerjaan akan terealisasi 70 persen.
“Kami yakin, di Oktober 2022 pengerjaannya akan terealisasi kisaran 70 persen. Kami optimis itu,”ucapnya kepada Jurnalsumbar.Com dan kehadapan tokoh masyarakat Kamangbaru kala itu.
Masyarakat Kamangbaru Kuatirkan Pengerjaan Pembangunan RS Pratama Diduga Tak Selesai Sesuai Kontrak
Bahkan sejumlah Tomas Kamangbaru mempertanyakan pada Pemkab Sijunjung terkait perusahaan yang dinilai tak bonafide.
“Atau ada kongkalingkong, masa iya pembangunanya segitu-gitu aja. Cari perusahaan itu yang bonafide lah,”ucap Tomas itu, Kamis (3/11/2022) Jurnalsumbar.Com.
“Selagi sistem pengawasan nya tidak epektif tak pernah ada hasil memuaskan,.. bukankah RSUD pun yang sering dapat perhatian banyak pihak dalam pembangunannya,..tapi aman se tarui nyo…la abih kalauik barang tu,”tambah sumber lain geram secara terpisah.
Untuk diketahui, pelaksanaan pembangunan RS Prtama itu memakan waktu kerja 187 hari kalender. Konsultan Perencananya PT Delta Arsitektur Persada dengan nomor kontrak ;05.013/Tender/APBD/AP-533/2022 tertanggal 21 Juni 2022 dengan pagu dana mencapai Rp50 miliar lebih.*