Kubu Lawan Bongkar Manuver Surya Paloh, SBY, dan Jusuf Kalla (JK) di Bakal Koalisi Pengusung Anies Baswedan!
JURNAL SUMBAR | Jakarta – Presidium Kongres Rakyat Nasional (KORNAS) Sutrisno Pangaribuan menyoroti bakal koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai Capres, ‘Koalisi Perubahan’. Ia menduga ada usaha mencari perhatian publik dari “alotnya” kesepakatan di antara NasDem-PKS-Demokrat hingga dapat sorotan nasional.
“KORNAS yang berada di pihak yang berseberangan dengan ketiga Parpol tersebut menyampaikan pandangan sebagai upaya memberi informasi kepada publik. Sandiwara elite Parpol tersebut harus dijelaskan dengan baik agar publik tidak terkecoh,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada wartaekonomi.co.id, Jumat (21/1/2023).
Sutrisno menyebut tokoh besar yang berada di bakal koalisi pengusung Anies Baswedan sedang melakukan tugas masing-masing agar bisa mendapat hasil yang diinginkan di 2024.
Secara langsung, Sutrisno menyebut Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sedang melakukan tugas khusus.
“Surya Paloh, wartawan senior tentu paham mengatur isu yang harus dimainkan untuk menarik perhatian media, sehingga menjadi bahan berita. SBY paham strategi ‘playing victim’ dan berpengalaman, berhasil mengantarkannya menjadi presiden dua periode. Sementara Jusuf Kalla memiliki kemampuan melakukan penetrasi ke berbagai lapisan masyarakat dan lintas wilayah,” jelasnya.
Sutrisno juga menyebut bakal koalisi pengusung eks Gubernur DKI Jakarta tersebut tidak punya visi, misi, dan program yang jelas dengan segala macam upaya mencari perhatian yang dilakukan, salah satunya soal sosok Cawapres.
“Ketiga Parpol hanya sibuk membahas figur Cawapres yang akan mendampingi Anies sehingga koalisi sangat rapuh. Aksi saling sindir dan mudah ‘baper’ dari elit ketiga Parpol sebagai bukti bahwa ‘koalisi perubahan’ itu kosong dari pertukaran ide, gagasan serta jauh dari semangat perubahan,” jelasnya.
Dengan situasi yang demikian, Sutrisno menyebut ketiga partai justru menunjukkan sifat kenak-kanakan.
“Ketiga Parpol hanya menunjukkan sifat kekanak-kanakan untuk mencari perhatian publik untuk dijadikan bahan pembicaraan publik,” ujarnya. Sumber; wartaekonomi.co.id
Penulis: Bayu Muhardianto