JURNAL SUMBAR | Sawahlunto – Memeriakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 serta meningkatan literasi bagi generasi muda akan cagar budaya dan objek pemajuan budaya sekaligus memeriahkan HUT RI, Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto menggelar festival permainan tradisional tingkat Sekolah Dasar (SD), yang dibuka oleh Wali Kota Deri Asta di Museum Goedang Ransoem, Selasa (1/8/2023)
Wali Kota Deri Asta menyebut, kegiatan yang digelar ini sangat penting dalam melestarikan permainan tradisional, sebab sangat bermanfaat bagi generasi muda Sawahlunto dalam membentengi dampak negatif perkembangan zaman.
“Anak anak kita saat ini terbiasa permainan modern, itu sangat baik atau positif, minusnya anak – anak lebih cendrung bermain sendiri atau individual saja sehingga susah bersosialisasi,” ujarnya.
Diungkapkan Wako Deri Asta, permainan tradisional yang melibatkan banyak anak bisa menjadi sarana untuk bersosialisasi antar anak. Selain itu juga bisa meredam kecanduan anak akan permainan di handphone yang efek negatifnya sampai saat ini sudah banyak dikeluhkan oleh para orang tua.
“Apresiasi untuk dinas terkait yang mampu memprakarsai kegiatan positif bagi anak – anak ini, semoga menjadi program yang berkelanjutan,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Sawahlunto, Hilmet menuturkan, tujuan festival permainan tradisional ini merupakan upaga penyebarluasan permainan tradisional sebagai bagian objek pemajuan kebudayaan melalui karya seni pertunjukan.
“Karena keterbatasan waktu, yang mengikuti festival dibatasi, hanya 15 SD yang masing – masingnya membawa 10 orang pemainnya,” sebut Hilmet.
Selain itu juga lanjutnya, juga upaya lebih mengenalkan objek cagar budaya warisan dunia UNESCO kepada generasi muda Sawahlunto, sehingga lebih mengenal sejarah kota dan permainan tradisional ini tidak hilang begitu saja dan tergerus oleh zaman.Kiy