JUNAL SUMBAR | Sijunjung – Jasril,70 tahun, Warga Jorong Koto Tuo, Nagari Lubuktarok, Kecamatan Lubuktarok, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, terpaksa pulang dari ruangan IGD (Instalasi Gawat Darurat) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sijunjung di Tanah Badantung.
Pasien yang diduga mengindap penyakit Asma (sesak napas) itu terpaksa dibawa pulang oleh keluarganya setelah ditolak oleh pihak oknum petugas di RSUD Sijunjung, pada Jumat (4/8/2023) siang.
“Tak ada rawatan, malah kakek kami di suruh pulang oleh oknum petugas di RSUD itu. Kata petugas itu, mereka tidak tau apa sakit pasien. Katanya juga, dokter tak ada. Malah ia menyarankan ke dokter praktek THT di Muaro Sijunjung tanpa ada perawatan maupun pemberian infus,”ucap Oyon keluarga dari pasien, Jumat (4/8/2023) via telepon selularnya.
Ditambahkan Oyon, kakeknya itu sudah sejak tiga hari ini sakit. “Jaan kan nasi, aie sajo indak lalu dek beliau. Untuk itulah kami bawa ke RSUD Sijunjung ko agar dapat diberi infus. Jujur, kami kecewa malah disuruh pulang,”kata Oyon yang juga Kepala Jorong Batang Lalan, Nagari Lalan itu.
“Untuk malapehan uweh-uweh, kini kami ngatar kakek ke dokter praktek di Muaro. Kami tengah dalam perjalanan menuju Muaro,”ucapnya Jumat (4/8/2023) pukul 17.30 WIB.
Hal yang sama juga disampaikan istri dari pasien. “Alah tigo hari dak makan dak minum laki awak. Kato petugas itu, kami hanyo narimo pasien 2 jam. Lalu kami di suruh ka Muaro atau ka Solok, itu kecek petugas tu,”jelas Darmawani.
“Alhamdulillah, setiba di tempat dokter praktek kakek kami langsung ditangani dokter praktek atas bantuan pak asisten 3 Setkab Sijunjung,”tambah Oyon.
“Padahal kakek kami pasien urutan ke-10, dek mambana karena kritis didahulu berobat oleh dokter,”tambah Oyon.
Setelah sempat diperiksa dokter, pasien kemudian kembali di rujuk ke RSUD Sijunjung. “Kami kembali ke IGD RSUD Sijunjung sesuai saran pak dokter yang di Muaro. Senin di rujuk ke RS M.Djamil Padang pak,”kata Oyon Jumat (4/8/2023) malam sekitar pukul 19.35 WIB.
Terkait hal tersebut, Direktur RSUD Sijunjung, dr.Riyanti Capanay, tak mendapat informasi. Meski demikian, ia berjanji akan menyelesaian masalahnya. Bahkan ia juga minta data lengkap pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Sijunjung, Drg. Ezwandra juga sempat kaget. Ia juga berjanji akan mengkonfirmasi pada direktur rumah sakit kebanggan Ranah Lansek Manih itu.
Begitu juga Sekdakab Sijunjung, Dr. Zefnihan, AP, M.Si, dan Wabup Sijunjung, H. Iraddatillah, S.Pt, juga sempat kaget mendengar penolakan pasien tersebut.
Tak hanya itu, Kepala Perwakilan Ombudsman Sumbar, Yefri Heriani, yang dikonfirmasi Jurnalsumbar.Com, Jumat (4/8/2023), meminta Forum Pelayanan Publik (F.Yanlik) Kabupaten Sijunjung, untuk segera turun kelapangan. “F.Yanlik harus tangani masalah tersebut, kenapa sampai pasien di suruh pulang dan tak dilayani,”tegas Kepala Perwakilan Ombudsman Sumbar, Yefri Heriani.
Ketua dan Sekretaris F. Yanlik Kabupaten Sijunjung, Saptarius dan Fajar Septrian juga sempat kaget mendapat laporan tersebut.
“Ini harus ditindak lanjut, kenapa begitu buruknya pelayanan di RSUD teraebut. Ini bukan kali itu saja sebelum-sebelumnya juga ada warga yang mengadu terkait jeleknya pelayanan di RSUD Sijunjung itu,”kata Fajar yang juga Ketua Forum Kabupaten Sehat, Jumat (4/8/2023).
Bahkan Ketua F. Yanlik Kabupaten Sijunjung meminta pada direktur rumah sakit maupun Kadis Kesehatan untuk menuntaskan sengkarutmarut yang melanda RSUD tersebut.
“Akibat kelalaian petugas menangani pasien dan menyebabkan meninggal dunia, misalnya bisa diancam hukuman pidana. Ini tidak main-main, jangan semua masyarakat itu dianggap remeh. Apalagi misi-visi utama bupati-wabup adalah pelayanan,”tegas Wartawan Utama/Pemred Jurnalsumbar.Com itu.*
[…] Oknum Petugas di IGD RSUD Sijunjung Tolak Pasien Sesak Napas asal Koto Tuo Lubuktarok […]