JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Pemkab Sijunjung, Sumatera Barat, Rabu (20/12/2023) ini, menggelar Konsultasi Penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2025-2045.
Kegiatan menghadirkan dua narasumber hebat (Direktur Sustainable Development Goals (SDGS) Universitas Andalas (UNAND), Prof. Dr Elfindri,SE,MA dan Kepala Bapppeda Sijunjung, Dra Yuni Elviza, MT-red) dan moderator Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, Puji Basuki, SP.M.MA itu dibuka Wabup Sijunjung, H. Iraddatillah,S.Pt di Balairung Lansek Manih dan disiarkan secara langsung melalui Chanel Youtube Dinas Kominfo setempat.
“Diselenggarakannya Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2025-2045 ini guna mendapatkan masukkan dan saran dalam rangka penyempurnaan Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2025-2045,”kata Kadis Kominfo Sijunjung, David Rinaldo, S.STP.
Selain itu, kata David, yakni untuk menyamakan persepsi dan memahami berbagai kebijakan pembangunan di level pusat, propinsi dan daerah serta aturan perundangan yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan nasional dan daerah jangka panjang.
“Rancangan Awal RPJPD ini salah satunya berpedoman pada Hasil Evaluasi Kinerja RPJPD Sijunjung pada periode sebelumnya,”tambah . Kepala Bappleda Kabupaten Sijunjung, Dra Yuni Elviza, MT.
Ditambahkannya, berdasarkan dari hasil evaluasi pembangunan RPJPD sebelumnya, menunjukkan bahwa Kabupaten Sijunjung berfokus pada upaya penanganan masalah kemiskinan dan kualitas SDM.
“Melihat hasil evaluasi pembangunan dalam RPJPD yang lalu, isu strategis dan tantangan pembangunan dalam penyusunan Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2025-2045 berfokus pada upaya penanganan permasalahan kemiskinan, kualitas dan daya saing SDM, pembangunan infrastruktur dan ketimpangan antar wilayah, kualitas manajemen tata kelola pemerintahan serta pembiayaan pembangunan daerah dan pelayanan publik”, ungkap Dra Yuni Elviza, MT.
“Percepatan penurunan angka kematian ibu, penurunan prevalensi stunting, dan eliminasi kemiskinan ekstrem merupakan salah satu indikator yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPJPD,”tambahnya.
Bupati Sijunjung menyampaikan, kolaborasi menjadi hal penting dalam hal mengatasi permasalahan tersebut.
“Percepatan penurunan angka kematian ibu, penurunan prevalensi stunting, dan eliminasi kemiskinan ekstrem. Saya kira ini menjadi sasaran penting, yang harus diperbuat adalah kolaborasi. Tidak bisa satu masalah itu diselesaikan oleh satu sektor saja”, jelas bupati.
Acara tersebut juga dihadiri, Forkopimda, Pj Sekdakab Drs. Endi Nazir, para pimpinan OPD, Ketua TP PKK, GOW, Ormas, unsur BUMD/BUMN, dan lembaga lainnya juga hadir dalam pengupasan Konsultasi Penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sijunjung Tahun 2025-2045 itu.*