JURNAL SUMBAR | Pessel – Bupati Pessel Rusma Yul Anwar menyebutkan bahwa penanganan stunting dan penurunan kemiskinan ekstrem menjadi tanggungjawab berat kedepan. Karena, tak akan ada artinya segala bentuk program dan kegiatan dilaksanakan dengan sukses, semantara stunting dan miskin ekstrem tak tertangani.
“Stunting wajib kita turunkan, kemiskinan ekstrim hapus 2024 ini” sebut Bupati.
Lanjut Bupati, arah Pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan dalam satu tahun ini, akan lebih difokuskan kepada akselerasi penghapusan kemiskinan eksrim dan penurunan prevalensi stunting.
“Saat ini, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah melakukan verivali lapangan terhadap data kemiskinan ekstrim dan Stunting ini secara by name by address” ujarnya.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Pesisir Selawan, Drs.Rusma Yul Anwar, M.Pd, pada Rapat Koordinasasi (Rakor) Kuliah Kerja Nyata-University Social Responsibility (KKN-USR) Universitas Baiturrahmah (UNBRAH) Padang dengan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Rabu, (21/2), di Aula Badan Perencanaan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bapedalitbang) Kabupaten Pesisir Selatan di Sago.
Turut hadir dalam Rakor KKN-USR Unbrah Padang di Pesisir Selatan tersebut, adalah Rektor Prof. Dr. H. Musliar Kasim, MS, yang didampingi oleh beberapa orang Dekan dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Mawardi Roska S.I.P, para Asisten, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Camat dan Wali Nagari, sebagai peserta sekaligus akan menjadi lokus kegiatan KKN-USR Unbrah Padang tersebut.
Sebelumnya, Bupati Rusma Yul Anwar juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Rektor, Dekan, Dosen dan seluruh civitas akademika Unbrah Padang yang memilih kabupaten ini sebagai lokasi penyelenggaraan KKN-USR Tahun 2024.
“Semoga, rangkaian program dan kegiatan KKN-USR yang telah direncanakan dengan baik akan terselenggara sesaui dengan harapan kita semua,”tuturnya.
Menurutnya, rapat koordinasi persiapan pelaksanaan KKN-USR ini adalah momentum yang baik guna menyatukan persepsi dan pemahaman bersama, baik bagi Universitas Baiturrahmah Padang selaku pengelola program maupun bagi Pemda Pesisir Selatan sebagai mitra lapangan yang nantinya akan berkolaborasi dalam penyelenggaraan kegiatan di setiap lokasi KKN-USR.
“Kerjasama ini semacam simbiosis mutualisma” pungkasnya.
Rusma Yul Anwar berharap, melalui KKN-USR ini Pemda Pesisir Selatan dapat pula menjadikan penanganan kemiskinan ekstrim dan stunting sebagai salah satu agenda kerja bersama disamping agenda prioritas lainya yang telah dirancang untuk setiap lokasi kegiatan. Sebab, target pemerintah untuk menjadikan kemiskinan ekstrim di Pesisir Selatan pada 2024 ini dapat diakselerasi melalui berbagai program dan kegiatan yang terintegrasi melalui kolaborasi peran dari berbagai sektor dan lintas pemangku kepentingan.
Pada Rakor KKN-USR ini juga dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MuO) antara Universitas Baiturrahmah dengan Pemda Pesisir Selatan
“Nota Kesepahaman ini nantinya akan menjadi pintu masuk bagi Universitas Baiturrahmah untuk berbuat lebih banyak lagi bagi masyarakat di Pesisir Selatan,”ucapnya.
Sementara itu, Rektor Prof Dr.H. Musliar Kasim mengatakan, program dan kegiatan KKN-URS di Pesisir Selatan ini telah direncannakan dan dipersiapkan dengan baik oleh Universitas Baiturrahmah Padang. Semua dosen pendamping lapangan yang terjun dalam program KKN-USR di Pesisir Selatan ini sangat termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Karena, untuk menjadi pendamping ini tidak ditunjuk, atau ditugaskan, tetapi adalah atas inisiatifnya sendiri.
“Semua hadir disini, untuk pendidikan mahasiswa dan membantu kita bersama (stakeholder) di Pesisir Selatan di dalam membangun nagari yang kita cintai,”tambahnya.
Program KKN-USR ini disamping untuk tujuan akademis, juga merupakan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan sinergitas pelaksanaan program pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, khususnya pada bidang pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Pembangunan Sumber Daya Manusia.
” dilaksanakan secara terpadu (iklusif) dengan program University Sosial Responsibilty (USR), sebagai salah satu cara pengungkapan yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan dan dampak pelayanan publik yang dilakukan oleh universitas” tutupnya. (Wendi)